QUARANTATROIS

1.4K 98 6
                                    

Ada dua hal yang sangat disukai oleh Daniel Orlando.

Bourbon dan ketenangan di dalam ruang kerjanya. Keduanya cukup untuk membuat Daniel merasa nyaman di ruangan pribadinya. Sangat cukup untuk memberinya sedikit rasa waras untuk memikirkan tingkah gila anaknya yang mengacaukan perusahaan yang dibangunnya dengan susah payah hanya dengan skandal konyolnya dengan gadis pilihannya itu.

Ketika ia hendak menuangkan gelas Bourbon keduanya. Tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka, menampakkan sosok orang yang telah ditunggunya selama beberapa hari terakhir.

"Kau sudah datang? Duduklah." Daniel berkata dengan ketenangan yang luar biasa.

Chavalier, orang yang ditunggu oleh Daniel itu menuruti perintah ayahnya yang saat ini tengah menuangkan Bourbon ke gelasnya. Daniel melihat ke arah Chavalier. "Apa kau juga mau minum bersamaku?" Tanya ayahnya.

Kedua tangan Chavalier telipat dan ia pun menghela nafas. "Pàpa mabuk?"

Daniel mengangguk dan tersenyum kecil. "Sedikit." Jawabnya singkat. Kemudian ia mengangkat botolnya dan mengarahkannya pada Chavalier. "Kau mau sedikit?" Ia kembali bertanya.

Anaknya itu menggeleng. "Katakanlah apa yang ingin kau katakan. Meskipun sedikit banyak, aku sudah tahu apa yang ingin kau katakan padaku." Kata Chavalier pada ayahnya. Daniel menaruh gelas Bourbon yang dipegangnya. Chavalier melihat tatapan ayahnya kembali seperti dirinya yang biasanya. Ayahnya yang ia kenal.

"Menikahlah dengan Miranda Hudson."

"Tidak mau." Balas Chavalier dengan santai. Ia tersenyum pada Daniel. "Bukankah Pàpa seharusnya sudah tahu apa yang akan aku katakan? Aku tidak mau menikah dengannya. Sampai kapanpun, jawabanku adalah tidak mau."

Perlahan Daniel meninggalkan kursi kerjanya dan berjalan menuju sofa dimana putranya itu duduk. "Kau tahu Chavalier? Kau sangat mirip denganku. Aku membesarkanmu untuk menjadi penerus Cambiocasa. Kau sangat cerdas, cekatan, bekerja keras, dan anak yang penurut. Aku yakin kau akan menjadikan Cambiocasa menjadi lebih maju dibandingkan aku sekarang."

"Tapi lihat sekarang. Semuanya berubah sejak wanita itu datang dalam hidupmu. Dia merubahmu." Daniel kembali melanjutkan. "Kini kau berbeda. Aku tak lagi merasa kalau kau adalah anak yang sama dengan yang aku besarkan selama ini. Wanita itu adalah penyebabnya."

Chavalier mengangguk. "Aku tahu. Aku sadar kalau aku berubah." Balas Chavalier. "Tapi Béatrice tidak menghancurkan segalanya. Ia bahkan memperbaiki apa yang ada di dalam diriku."

Ia ikut berdiri dan kini berhadapan dengan ayahnya. "Apa Pàpa tahu apa yang salah dari semua ini? Keegoisan kita yang salah disini. Aku, Pàpa, Mamma, Miranda. Kita semua bersalah di kisah ini." Chavalier berkata.

"Aku tahu kalau Pàpa dan Mamma menjodohkanku dengan Miranda karena kekuasaan lebih yang ditawarkan oleh keluarga Hudson. Aku tahu, kalau kekuasaan memang menggiurkan. Tapi kekuasaan itu juga bisa menghancurkan." Daniel mengepalkan tangannya mendengarkan apa yang dikatakan oleh putranya itu.

"Kau.. Kau tidak tahu apa-apa tentang apa yang kau bicarakan." Daniel membalas perkataan Chavalier. "Kekuasaan itu bisa membawa Cambiocasa supaya bisa berkembang lebih baik lagi. Perusahaan itu adalah hidupku, dan itu adalah hidupmu juga. Jadi berhenti bertingkah bodoh dan lakukanlah apa yang ku perintahkan padamu!"

Daniel terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh putranya. "Tidak, kau salah." Chavalier bergumam. "Itu kehidupan Pàpa. Tapi Cambiocasa bukanlah hidupku. Kehidupanku ada disana, bersama dengan Béatrice." Lanjutnya.

Kemudian terdengar suara kencang karena pecahan kaca. Gelas yang sebelumnya digunakan oleh Daniel untuk meminum Bourbon dilemparkan dengan keras ke arah dinding hingga kini dinding yang berwarna putih itu ternoda dengan cairan Bourbon yang berwarna cokelat. Namun Chavalier bergeming, tidak menghiraukan ekspresi Daniel yang menatapnya dengan marah.

"Bodoh. Aku tidak percaya bahwa kau adalah putraku." Ujar Daniel dengan marah.

Chavalier tersenyum miring. "Aku memang putramu. Sulit untuk dipercaya bukan?"

"Keluar! Aku tidak butuh anak seperti dirimu." Kata Daniel. "Kau tidak perlu datang lagi dan menemuiku. Aku tidak perlu anak yang lebih mementingkan wanita tidak berharga itu dibandingkan dengan keluarga yang ia punya. Berani-beraninya kau berkata seperti itu disaat kau bahkan tidak tahu apa yang aku korbankan untuk Cambiocasa."

"Aku tahu apa yang Pàpa korbankan." Chavalier membalas. "Keluargamu, masa kecil anak-anakmu. Itulah yang kau korbankan, aku tahu."

Ia kemudian mendesah. "Aku akan menyerahkan surat pengunduran diriku besok pagi. Dan aku juga akan menyerahkan semua asset yang aku terima selama aku menjadi anak Pàpa. Tapi penthouse yang aku tinggali sekarang itu merupakan hasil kerja kerasku selama bertahun-tahun menjalankan perusahaan. Aku akan menganggapnya milikku."

Chavalier berjalan menuju pintu ruang kerja ayahnya saat ia teringat akan sesuatu kemudian berbalik kembali menghadap ke ayahnya yang mengepalkan kedua tangannya dengan geram. "Aku akan menikahi Béatrice."

"Apa?" Tanya Daniel tidak percaya.

Seakan mengerti dengan apa yang ayahnya pikirkan, Chavalier pun mengangguk. "Aku tidak peduli dengan berita yang Miranda ciptakan di depan publik. Bahkan ia sendiri mengaku padaku bahwa semua cerita yang dia ciptakan itu adalah kebohongan. Jadi ku pikir tidak ada halangan lagi. Aku akan melamarnya segera."

Setelah itu Chavalier benar-benar meninggalkan ayahnya. Tekadnya sudah bulat. Ia akan meninggalkan semua ini dan hidup bahagia bersama Béatrice. Meskipun semua orang menganggaonya sudah gila, ia akan tetap meninggalkan semua ini.

Namun ada satu hal yang luput dari perencanaan matang Chavalier. Sesuatu yang mungkin saja bisa menghancurkan segala yang Chavalier jaga selama ini.

"Carikan aku kontak Béatrice Amarillide Fontana. Aku membutuhkannya segera."

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Where stories live. Discover now