QUARANTAHUIT

1.3K 77 5
                                    

Today, 10:00 AM. Rome.

Perkataan Vienna Orlando malam itu terus terngiang di kepala Béatrice. Benarkah ia merusak dunia Chavalier? Ia tidak pernah memikirkan hal itu.

Béatrice tidak bisa melihat Chavalier kehilangan semua hal yang telah ia capai hanya karena dirinya. Sungguh, ia mencintai pria itu. Tapi melihat pria itu menderita karenanya? Béatrice tidak bisa melihat hal itu terjadi. Karena melihat Chavalier hancur sama dengan melihat kehancuran dirinya. Ia tidak bisa hanya diam dan melihat kehancuran pria itu.

Karena itu hari ini Béatrice memutuskan untuk melakukan sesuatu. Ia tidak ingin bersama pria itu dan bersikap egois. Béatrice akan mengakhiri semuanya.

Pintu kafe terbuka dan seorang pria yang mengenakan jas Giordano masuk ke dalam kafe. Pria itu tersenyum miring saat matanya bertemu dengan mata Béatrice. Ia berjalan menghampiri wanita itu. "What a surprise. Sangat senang melihat kau yang terlihat cantik untuk datang menemuiku, Béatrice. Aku memang memintamu menghubungiku, tapi tidak ku sangka akan secepat ini."

"Pryce." Béatrice memanggil namanya dengan dingin.

Pria itu membalas sapaan Béatrice dengan senyuman itu. "Ada apa dengan tatapan itu? Kau sendiri yang memanggilku kesini. Ingat?"

Wanita itu terlihat muak dengan semua hal yang keluar dari mulut Pryce. Ia pun memilih untuk duduk dan pria itu mengikutinya. "Kau bilang kau punya sesuatu yang ingin kau 'tawarkan' padaku? Apa itu?" Béatrice bertanya tanpa basa-basi.

Pryce terlihat santai dan tertawa mendengarkan perkataan Béatrice. Selagi memilih minuman untuk dirinya sendiri, ia membalas. "Jadi Chavalier sudah keluar dari Cambiocasa?" Tanyanya sambil tertawa kecil. "Ternyata lebih cepat dari dugaanku."

Béatrice menatap Pryce dengan kesal. "Cepat katakan padaku."

Alih-alih langsung membalas perkataan Béatrice, Pryce mengambil waktunya untuk memesan minuman untuk dirinya sendiri. "Latte, please." Ujarnya pada pelayan, kemudian ia memberikan kembali buku menu itu dan kembali memusatkan perhatiannya pada Béatrice.

"Aku bisa mengembalikan posisi Chavalier dengan mudah, Béatrice. Membicarakan hal ini dengan Daniel Orlando adalah hal yang mudah. Daniel bisa kapan saja mengembalikan Chavalier. Tapi menjadi sulit karena kau berada disisinya." Kata Pryce. "Kau harus berpisah dengan Chavalier dan segalanya akan menjadi mudah bagiku."

"Aku akan berpisah dengannya. Aku akan pergi dari sini." Balas Béatrice.

Pria itu menggeleng tidak setuju. "Don't be. Kau tidak harus pergi." Ucapan Pryce itu membuat Béatrice tidak mengerti. "Pergi dan berpisah dengannya takkan membantu Béatrice. Jika kau pergi begitu saja, Chavalier akan berbalik menyerang keluarganya sendiri dan semuanya tidak akan membaik. Kau perlu alasan yang kuat untuk membuat Chavalier kembali ke posisinya."

Kening Béatrice berkerut. "Dan alasan apa yang kau maksudkan itu?"

"Kau harus bersama denganku. Bilang padanya bahwa kau memilihku. Ia takkan kembali mengejarmu." Perkataan Pryce membuat Béatrice sangat terkejut. "Apa yang kau bicarakan? Itu tidak mungkin." Balas Béatrice.

Pryce tertawa. "Kenapa tidak mungkin? Kau tahu kalau itu benar-benar cara yang ampuh." Kemudian pria itu tersenyum miring. "Apa karena aku adalah musuh Chavalier? Justru itulah kuncinya. Ia akan membencimu, dan ia akan berpikir kalau apa yang dilakukannya denganmu adalah sia-sia. Useless and disappointing."

Béatrice terdiam dan tidak menjawab. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri,

Chavalier akan membencinya. Pria itu akan melupakannya. Itu adalah dua hal yang tidak diinginkannya. Apa ia siap jika pria yang ia cintai berbalik membenci dirinya?

Seringai di wajah Pryce bertambah lebar. "Kenapa? Kau takut pria itu akan membencimu?" Ia kemudian duduk bersandar dan meminum Latte yang baru saja diantarkan pelayan padanya. "That is how it works. Kau membuatnya membencimu. Itulah poinnya. Dia tidak akan menyerah dan terus mengejarmu jika kau tidak membuatnya membencimu."

"Lupakan rasa cintamu. Karena itu hanya akan membuat Chavalier kehilangan semuanya."

"Aku tidak tahu. Tapi aku.." Béatrice tidak tahu apa yang harus dikatakannya.

Kemudian Pryce memajukan tubuhnya dan menatap Béatrice dengan serius. Tidak ada lagi nada 'bermain-main' yang biasanya ditunjukkan pria itu. "Aku yakin kau tahu. Kehamilan Miranda adalah kebohongan." Béatrice melebarkan matanya ketika Pryce mengatakan hal itu. "Ya, kau benar. Semua itu adalah karangannya. Dan kau tahu siapa yang berada dibalik semua ini? Aku."

Tubuh Béatrice gemetar. Ia hanya manusia biasa yang juga merasakan rasa takut. Béatrice sangat ketakutan.

"Kau tidak tahu permainan licik apa yang dimainkan oleh kalangan atas seperti kami, Béatrice. Dan orang seperti dirimu? Kau takkan bisa bertahan. Kekasihmu juga tidak akan bertahan jika terus bersama orang biasa seperti dirimu. Butuh seseorang yang memiliki kekuasaan untuk bisa menyelamatkan posisinya. Aku adalah orang yang tepat untuk melakukannya." Pryce meyakinkan Béatrice.

"Kau.. Apa kau bisa menjamin bahwa kehidupan Chavalier akan kembali seperti semula? Jika kau bisa, maka aku akan—"

"Kau tahu siapa aku, Béatrice. Join me, so Chavalier's life will be safe." Pria itu berkata. "Aku hanya membutuhkanmu. Dan semuanya akan berjalan sesuai dengan rencanaku." Lanjutnya.

Béatrice terdiam sejenak lalu ia pun mengangguk. "Fine. Jadi apa yang harus ku lakukan kalau begitu?"

Pryce tersenyum miring. "Easy. Katakan pada Chavalier kalau kau memilihku. Bilang padanya jika kau tidak mencintainya juga. Tinggalkan pria itu dan pergilah bersamaku." Pryce pun kembali melanjutkan. "Dan semuanya akan berjalan sesuai dengan kesepakatan kita."

Disisi lain, menurut Béatrice mengatakan 2 hal tersebut adalah hal tersulit untuknya. Ia takut, ia mungkin saja menghancurkan dirinya lebih dari ini. Tapi menjaga seseorang yang berarti kehidupan baginya adalah hal yang benar untuk dilakukan bukan?

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Место, где живут истории. Откройте их для себя