VENTICINQUE

1.9K 140 4
                                    

Dalam menghadapi berbagai masalah, Béatrice mempunyai kecenderungan untuk memilih cara melarikan diri.

Karena menurutnya, melarikan diri adalah satu-satunya cara agar bisa bertahan hidup. Itulah mengapa ia memilih untuk melarikan diri malam itu ketika insiden yang merenggut nyawa ayah dan ibunya terjadi. Itu juga alasan mengapa Béatrice memilih untuk melarikan diri dari situasinya 5 tahun lalu ketika ia dipermainkan oleh laki-laki yang ia percayai.

Béatrice juga memikirkan hal yang sama ketika ia memilih pergi dari Venezia dan pindah ke Milan. Ia hanya ingin bertahan hidup.

Mungkin rasanya terlalu lemah atau terlalu pengecut, tapi nyatanya itu memang benar. Ia terlalu takut untuk melihat dan merasakan rasa sakit itu di dalam hidupnya. Béatrice tidak ingin menangis tapi ia tidak yakin apakah ia bisa bertahan untuk tidak menangis saat rasa sakit benar-benar menimpanya. Jadi ia memilih melarikan diri untuk menghindari rasa sakit.

Dan Béatrice berhasil. Ia tak pernah lagi menangis sejak kematian ayah dan ibunya. Béatrice benar-benar menepati janji pada dirinya sendiri.

Tapi sepertinya rencananya untuk melarikan diri sudah habis. Ia telah kehabisan akal dan cara untuk melarikan diri dari pria itu. Ketika Béatrice diberitahu untuk pindah ke Roma, yang ia pikirkan adalah bagaimana lagi caranya untuk melarikan diri?

Namun sepertinya, ia kali ini benar-benar terjebak. Diantara ruangan tertutup tanpa jalan keluar.

Ia tahu, akan ada saat dimana ia memang benar-benar harus menghadapi kenyataan dalam hidupnya sendiri. Béatrice sudah berusaha untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk. Tapi agaknya, ketika momen itu benar-benar datang di dalam hidupnya, Béatrice masih merasa belum siap. Ia masih ingin melarikan diri.

"Sesuai dengan rencana, proyek ini akan dimulai dari tahap pembangunan yang akan dilakukan pada akhir bulan ini. Segala hal yang diperlukan untuk pembangunan dasar sudah dipersiapkan dengan baik."

Béatrice selesai mendengarkan presentasi dari pihak Cambiocasa. Ia menatap laporan perkembangan tersebut dengan puas. "Saya mengerti. Tim DL juga sudah mengurus segala proses perizinan atas pembangunan ini dengan baik. Tidak ada masalah untuk permbangunan tahap pertama yang akan dilakukan akhir bulan ini." Ujarnya.

"Kalau begitu semuanya sudah sesuai apa yang telah direncanakan. Kini tinggal implementasi atas rencana tersebut yang harus dilakukan dengan benar." Pria yang menjadi pemimpin rapat ini, Chavalier Orlando berkata pada seluruh anggota rapat termasuk Béatrice. "Karena ini merupakan proyek yang besar, saya ingin semuanya dilakukan dengan benar. Kerja bagus. Terima kasih untuk rapat hari ini."

Chavalier mengakhiri rapat hari ini dan berjalan meninggalkan ruang rapat. Béatrice yang melihat hal itu segera berlari mengejar pria itu. Ada sesuatu yang harus dikatakannya.

"Tunggu."

Pria itu berbalik dan melihat Béatrice yang kini berada dibelakangnya. "Ada apa? Bukankah sudah tidak ada lagi yang ingin kau katakan padaku? I have to go."

"No, we need to talk." Kata Béatrice dengan cepat.

Chavalier melihat sekretarisnya, Dion yang berada di sampingnya serta Mary sekretaris wanita itu yang keluar untuk menyusulnya. Para peserta rapat juga mulai keluar dari ruangan. "Dion, aku perlu berbicara sebentar dengan Signorina Fontana."

"Baik, Signore." Dion mengerti dan memberikan privasi yang dibutuhkan oleh Béatrice dan Chavalier. Mary pun melakukan hal yang sama.

Pria itu membawa Béatrice memasuki ruang rapat lainnya yang kosong. "Okay, let's talk in here. Apa yang ingin kau bicarakan denganku?" Tanya Chavalier.

Béatrice menatap Chavalier dengan serius. "Apa maksudmu mengirim segala benda-benda itu, Chavalier? Aku harus mengatakannya berapa kali padamu? Tidak pernah ada kau dan aku. We are nothing from the beginning. Berapa kali lagi aku harus mengatakannya padamu?"

"Apa yang kau maksud? Aku tidak mengerti." Chavalier menjawab pertanyaan Béatrice dengan bingung.

"Apalagi? Tentu saja semua barang-barang yang kau kirimkan padaku. Semua hal yang membuatku tidak nyaman. Termasuk apa yang kau lakukan di Venezia." Balas Béatrice dengan marah. "Kau sudah masuk terlalu jauh ke dalam lingkup pribadiku, Chavalier. Dan aku menginginkan kau untuk menjauh."

"Listen, aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau katakan padaku. Tadi kau bilang barang, membuatmu tidak nyaman. Aku melakukan itu? Kapan? Seriously, I have no idea of what you're saying right now."

Béatrice melipat kedua tangannya. "Kau berpura-pura bodoh atau kau benar-benar tidak mengerti?" Béatrice akhirnya mendesah. "Tapi apapun itu, aku ingin semua ini berakhir dengan mudah. Untuk kelangsungan proyek yang akan kita tangani juga."

Chavalier menghela nafas. "Jika itu yang kau mau, aku akan melakukannya. Mungkin kau benar Béatrice, maybe we are just two ships passing in the night."

Jantung Béatrice berdetak dengan cepat mendengar apa yang dikatakan oleh Chavalier. Setelah mengucapkan hal itu, pria itu berjalan meninggalkan ruangan itu.

Akhirnya setelah beberapa saat berdiam di ruangan itu sendirian, Béatrice memutuskan untuk keluar. Mary sudah menunggu dirinya di luar. "Kita kembali sekarang, Signorina?"

"Ya, kita akan kembali sekarang."

Mary mempersilahkan Béatrice untuk berjalan di depannya. Namun ia melihat seseorang yang ia kenal di lobby kantor Cambiocasa. "Oh, God. Finally you come! Aku mendengar bahwa kau akan datang hari ini dan aku memutuskan untuk menunggumu. Ternyata butuh waktu yang lama juga untuk bertemu denganmu."

Béatrice menatap orang itu dengan tidak percaya. "Logan?" Tanyanya untuk memastikan.

"Hai, Béatrice." Sapa pria itu. "Sudah lama tidak bertemu."

Sekarang Béatrice merutuki nasibnya. Kenapa semua teman-teman pria itu satu per satu mendatanginya? Tidak bisakah mereka semua meninggalkannya sendirian?

"Apa yang membuatmu datang menemuiku?"

"Aku ingin membicarakan sesuatu padamu." Jawab Logan. "Hmm, lebih tepatnya menjelaskan sesuatu padamu. Tentang kesalahpahaman yang terjadi. Dan apa yang seharusnya kau percayai dan mana yang tidak. Percaya padaku, Béatrice. Kau harus mengetahuinya."

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Where stories live. Discover now