TRENTAQUATTRO

1.6K 107 0
                                    


Siang ini, Chavalier sampai di Milan khusus untuk bertemu dengan sepupunya, George Edrick de Luca yang baru saja kembali dari Paris kemarin.

Namun bukannya langsung menuju apartemen untuk beristirahat, Chavalier memilih untuk langsung menemui Edrick de Luca di kantornya sementara barang-barangnya ia titipkan pada asistennya Dion untuk langsung dibawa menuju apartemen.

"Benvenuto, Signore." Sekretaris Ed, Jean menyapa dirinya ketika ia menginjakkan kaki di lantai khusus CEO.

Chavalier membalas sapaan Jean dengan anggukan. "Apa Ed sudah berada diruangannya?" Tanya Chavalier.

"Sudah, Signore. Signor de Luca sudah datang dari pagi tadi dan baru saja selesai melakukan meeting. Beliau sudah menunggu anda diruangannya." Jawab Jean.

Setelahnya Chavalier masuk ke dalam ruangan Edrick de Luca. Tepat seperti yang Jean katakan, pria itu sudah duduk di kursi kerjanya sambil membaca tumpukkan dokumen yang berada di meja kerjanya. Memang sikap gila kerja sepupunya itu patut untuk Chavalier acungi jempol. Setelah kembali dari Paris, ini yang ia lakukan? Menakjubkan.

"Wow, cousin. You are back." Chavalier membuat Edrick de Luca berpaling dari tumpukkan dokumen itu.

"Dude, kau baru sampai di Milan dan langsung bekerja? Wah, aku sangat mengagumi semangat bekerjamu itu." Chavalier terlihat bingung dengan kelakuan Ed. Seharusnya pria itu pulang dan beristirahat, bukannya bekerja seperti itu. Edrick de Luca kemudian berdiri dari kursi kerjanya, mempersilahkan Chavalier untuk duduk.

"Duduklah, Val. Aku harus membahas mengenai proyek kita di Roma denganmu."

"Ck!" Meskipun protes, Chavalier pun menuruti Ed dan mereka duduk berhadapan di sofa ruang kerja Ed. "Apa yang ingin kau bahas memangnya?" Tanya Chavalier.

"Bagaimana perkembangan proyek itu?"

"Hanya itu yang ingin kau bahas denganku?"

"Apa lagi?"

Chavalier tertawa melihat sikap kaku dan serius Ed yang tak pernah berubah dari dulu. "Bagaimana jika kita membahas wanita itu saja? Sepertinya topic itu jauh lebih menarik untuk dibahas. Bukan begitu, Ed?" Sebenarnya Chavalier tahu, Ed sepupunya bukanlah orang yang akan meladeni rasa ingin tahunya. Namun tetap saja, Chavalier penasaran. Ketika ia mendengar bahwa sepupunya itu dekat dengan seorang wanita, ia pikir ia sedang mendengar berita bohong.

Tapi perempuan mana yang bisa menarik Ed dari hidupnya yang terisolasi selama 7 tahun. Chavalier ingin tahu.

"Val, aku serius."

"Aku juga serius, Ed. Itu memang topic yang seru." Chavalier masih enggan untuk menyerah dari rasa ingin tahunya.

Sepupunya itu tak membalas. Namun ia menyilangkan tangannya di dada dan menatap Chavalier dengan tajam. Saat itu Chavalier tahu bahwa ia harus berhenti. "Okay, okay." Chavalier mengangkat kedua tangannya, tanda bahwa ia menyerah. "Jadi, apa yang ingin kau ingin membahas apa? Perkembangan proyek?"

"Iya, aku ingin mengetahui perkembangannya."

"Well, kau kan bisa mengetahuinya dari Laporan Kemajuan Proyek yang kau terima setiap bulannya. Aku yakin kau bisa mengetahui detailnya dari laporan itu." Chavalier terlihat sangat santai dalam menjawab. Seakan jawaban yang diinginkan Ed bukanlah hal yang penting.

"Kau adalah pimpinan proyek ini, Chavalier. Dan aku sebagai penanggung jawab proyek ini, ingin mendengar detailnya bukan dari laporan sialan itu, tapi dari kau. Apa kau mengerti?" Ed berbicara kepada Chavalier secara tegas.

Reaksi yang ditunjukkan oleh Chavalier memang tidak mengejutkan bagi Ed. Chavalier tidak terlihat gentar seperti bawahan-bawahan Ed yang lain, ia malah terlihat santai dan meminum teh yang telah disediakan untuknya. "Tenang saja, Ed. 10 Milyar Euro-mu aman. Kau tahu? Kemarin Jordan Construction dari USA baru saja menawarkan kerja sama untuk ikut memberikan investasi senilai 5 Milyar Dollar untuk proyek ini. Belum lagi, pemerintah kota Roma juga sudah mengeluarkan izin untuk real estate yang akan kita bangun. Dan aku bisa memprediksi kalau real estate kita akan jauh melebihi yang dibangun oleh Freeson Company. Bukankah itu keren?"

"Bagus kalau kau masih bisa bekerja dengan benar. Tapi aku mohon, Chavalier. Bisakah kau berhenti melakukan hal ceroboh yang dapat membuat public bergunjing tentang kau? Rumor yang kau sebabkan bisa mempengaruhi proyek ini. Kau tahu dampaknya."

"Rumor. Ah! Itu bukan masalah besar, Ed. Kau tidak perlu khawatir."

"Pengusaha muda dari Orlando Group tertangkap kamera selingkuh dari tunangannya Miranda Hudson dan mencium wanita lain di depan umum. Itu kan headline berita Koran di seluruh Italia hari ini?" Sindir Ed.

"Hahaha, ternyata kau belum ketinggalan berita ya." Chavalier menjawab dengan enteng. Seakan gossip itu tidak mempengaruhi hidupnya sama sekali. "Nah, benar. Aku belum ketinggalan berita meskipun aku tinggal di Paris selama 3 bulan. Jadi jelaskan padaku apa maksudmu melakukan hal itu?" Tanya Edrick de Luca dengan serius.

"Itu bukan urusanmu, Ed. Lagipula kalau itu mempengaruhi proyek ini maka seharusnya kita tidak akan mendapat investasi dari Jordan Construction bukan?" Ujar Chavalier. Ed mendengus mendengar balasan Chavalier. "Tentu jadi urusanku, Val. Terlebih lagi, 'wanita lain' jika wanita lain itu adalah Signorina Fontana, rekan kerjamu sendiri. Ia adalah asset berharga dalam perusahaanku." Balas Ed.

"Kau terdengar seperti sangat mempedulikan Beatrice."

"Bukan seperti itu."

"Lebih baik kau urus urusanmu sendiri, de Luca. Setidaknya memang dari awal aku memang tidak mencintai Miranda dan aku tak pernah memberi harapan padanya sejak dulu. Aku juga tidak pernah sedikitpun berniat mempermainkan Beatrice ketika aku mendekatinya. Sedangkan kau? Kau bilang kau mencintai Ana bukan? Tapi kau malah mendekati dan memberi harapan pada wanita yang kau bawa ke Italia hari ini. Memangnya aku tidak tahu? Kau mendekatinya karena ia memiliki wajah yang sama seperti Ana bukan?"

"Kau..."

Chavalier berdiri dan mendekati Ed lalu menepuk pundaknya. "Mau kuberi saran?" Tanya Chavalier. Ed mendongak dan menatap wajah Chavalier yang tengah tersenyum miring.

"Jangan mempermainkan pernah mempermainkan hati wanita. Kau tidak tahu dampak yang akan terjadi. Dan mungkin kau tidak akan merasakannya dalam waktu dekat. Tapi nanti, kau akan tahu rasanya."

Chavalier merapihkan jas Tom Ford yang dikenakannya dan keluar dari ruang kerja Ed.

Jangan melakukan kesalahan yang sama seperti yang ku lakukan, cousin.

Seiring langkahnya yang membawa dirinya keluar dari ruangan sepupunya itu, Chavalier mengerti sesuatu. Jika ia tidak menyakiti Béatrice mungkin mereka takkan pernah berpisah dan membiarkan Miranda masuk ke dalam hidupnya. Tidak perlu ada paparazzi yang menganggu wanitanya, dan tidak perlu ada yang tersakiti.

Ia akan selalu melindungi Béatrice, menjaganya tetap aman disampingnya.

Sekarang yang bisa dilakukan Chavalier adalah memastikan bahwa siapapun tidak ada yang mengusik Béatrice. Ia akan memastikannya.


AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Where stories live. Discover now