TRENTA

2K 122 9
                                    

1 month after.

"Cambiocasa baru saja menyerahkan laporan untuk bulan ini, Signorina." Mary memberikan laporan tersebut kepada Béatrice.

Dengan sigap, Béatrice membuka laporan tersebut lalu membacanya. "Semuanya berjalan lancar dalam satu bulan ini. Pembangunan tahap pertama juga progressnya lebih cepat daripada yang aku kira sebelumnya." Béatrice mengangguk puas. "Oh iya, apa pihak Jordan Construction telah menerima proposal yang kita kirimkan?"

"Sudah, Signorina. Tetapi pihak mereka belum merespon permintaan dari DL Company untuk bekerja sama dalam proyek ini. Jordan Construction masih mempertimbangkan untuk menaruh dana mereka dalam proyek ini."

Béatrice mendesah. "Aku mengerti. Mereka juga pasti berpikir untuk berpartisipasi di dalam proyek yang bahkan tahap pertamanya saja belum selesai." Kata Béatrice. "Tapi kita harus terus mengirimkan proposal ini kepada mereka. Signor de Luca sangat menginginkan Jordan Construction." Lanjutnya.

Mary mengangguk mengerti. "Baik. Saya mengerti."

"Aku juga ingin kau mengirimkan laporan bulan ini kepada Signor de Luca, Mary. Beliau menginginkannya segera."

"Saya mengerti, Signorina." Balas Mary. "Kalau begitu ada yang anda inginkan untuk makan siang? Biar saya yang memesankannya untuk anda."

"Oh itu tidak perlu, Mary. Aku akan pergi saat makan siang. Kau juga bisa pergi untuk makan siang." Jawab Béatrice dengan cepat. "Baiklah, Signorina. Kalau begitu saya permisi." Kemudian Mary keluar dari ruangannya.

Béatrice mengecek arlojinya. Pukul 11.45. Sebentar lagi jam makan siang dan ia memiliki janji.

Senyum Béatrice mengembang. Ia berpikir tentang rencana makan siangnya dengan Chavalier. Bodoh memang. Tapi yang ada dipikiran Béatrice adalah apa yang akan dilakukannya bersama pria itu. Kemana mereka akan pergi. Makanan apa yang ingin ia makan. Topik apa yang akan menjadi bahan perbincangan mereka berdua.

Hal-hal simpel seperti itu yang Béatrice pikirkan.

Ia mulai membereskan tumpukan berkas di meja kerjanya dan mulai bersiap. Ketika sedang memasukkan sebuah catatan ke dalam tasnya, pintu ruangannya diketuk.

"Mary?" Panggilnya.

Mary benar-benar masuk ke dalam ruangannya. "Signorina, ada tamu untuk anda." Ujar Mary.

Kening Béatrice berkerut. Tapi kemudian ia tersenyum. Pasti Chavalier. Tapi pria itu datang terlalu awal, pikir Béatrice. Masih ada sekitar 10 menit lagi sebelum jam makan siang. "Persilahkan ia masuk, Mary."

Tapi dugaan Béatrice ternyata meleset jauh. Pria yang datang menghampirinya lalu tersenyum padanya bukanlah Chavalier. "Halo, Béatrice. Apa kabar?" Pria itu melambaikan tangannya dengan kaku kepada dirinya. Béatrice tidak menggubrisnya. "Pryce?"

"Kenapa kaget begitu? Santai saja. Aku bukan hantu." Pryce berkata ketika melihat raut wajah Béatrice.

Segera Béatrice mengubah ekspresinya menjadi datar—seperti biasa. "Ada apa kau datang kemari?" Tanya Béatrice tanpa basa-basi. Pryce duduk di kursi depan meja kerjanya dengan santai.

"Kenapa? Memangnya tidak boleh aku datang kesini? Wah, DL Company sangat baik sekali menyediakan tempat khusus seperti ini untukmu. Tidak besar, tapi lumayan." Pryce melihat sekeliling ruangan Béatrice dan mengatakan pendapatnya. Kemudian ia menoleh kebelakang, melihat Béatrice yang mematung ketika melihatnya.

Pria itu mengendikkan bahunya ketika melihat Béatrice. "Memangnya salah jika aku duduk? Tidakkah kau ingin mempersilahkan tamumu untuk duduk?" Sebuah seringai muncul di wajah Pryce.

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang