QUARANTADUE

1.3K 84 11
                                    

"Signorina." Mary menyambut dirinya ketika ia menginjakkan kakinya kembali ke gedung DL Holding Company di Milan. Ia kembali ke Milan setelah mendapat kabar bahwa jajaran direksi ingin bertemu dengannya. Ini pasti kabar buruk. Mereka pasti akan memecatku, pikir Béatrice.

Sesampai diruangannya, Mary menyediakan teh untuknya. "Apa anda telah melihat semua beritanya di media?" Tanya Mary.

Béatrice mengangguk. "Sudah. Tidak ada satu pun hal baik yang mereka tuliskan terhadapku." Balas Béatrice dengan datar. Ia pun meneguk tehnya saat Mary kembali bertanya. "Apa yang dikatakan oleh Signor Orlando mengenai hal ini?" Pertanyaan Mary tersebut kembali ditanggapi oleh Béatrice dengan datar. "Apa lagi yang bisa ku katakan? Ia sangat marah."

"Tentu saja. Siapapun yang mengetahui kebenaran tentang hubungan kalian pasti marah. Aku juga begitu. Apalagi ketika mendengar bahwa Signorina Hudson tengah me—" Perkataan Mary terhenti karena suara ponselnya yang berbunyi. Mary mengernyitkan kening melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Dari siapa?" Béatrice bertanya karena penasaran mengapa Mary tidak segera mengangkat panggilan tersebut.

"Asisten pribadi Signor de Luca." Jawab Mary. Kemudian ia pun mengangkat panggilan tersebut. "Halo?" Katanya. Béatrice sejenak tidak tahu apa yang dikatakan oleh asisten atasannya tersebut karena Mary hanya mengangguk dan mengiyakan ucapan dari seberang panggilan tersebut.

Hingga Mary akhirnya menyerahkan ponsel miliknya kepada Béatrice. "Signor de Luca ingin berbicara dengan anda."

"Halo?" Béatrice menerima panggilan tersebut dan menjawab teleponnya.

"Signorina Fontana, anda pasti sudah mendengar bahwa akan diadakan pertemuan dengan jajaran direksi mengenai anda." Suara tegas George Edrick de Luca menyambutnya. "Aku sudah mendengar semuanya dari Chavalier. Anda tidak perlu khawatir tidak akan ada sanksi atau pemecatan yang diberlakukan"

Sejenak Béatrice mengira bahwa ia salah mendengar. Atasannya menghubungi dirinya secara langsung untuk memberitahukan hal ini? "Tapi, Signore. Kalau tidak ada sanksi atau pemecatan yang akan dilakukan, lalu apa agenda untuk pertemuan direksi hari ini? Bukankah saya.."

"Untuk itulah saya menghubungi anda secara pribadi. Saya telah mengirimkan surat pernyataan saya hari ini kepada anda melalui email. Disana tertulis bahwa saya sebagai CEO dan pengambil keputusan atas perusahaan tidak memberlakukan sanksi apapun. Jika ada pihak manapun yang menentang hal ini, sebagai gantinya ia yang akan menerima sanksi. Tolong sampaikan hal ini pada pihak panel."

"Ba-baik, Signore." Setelah mengatakan hal itu panggilan ditutup. Dan Béatrice benar-benar merasa apa yang dikatakan oleh George Edrick de Luca tidaklah nyata.

Béatrice segera memerintahkan Mary untuk mengecek dokumen yang dikirimkan dan ternyata dokumen itu benar-benar ada. "Signor de Luca benar-benar mengirimkannya, Signorina." Kata Mary kepadanya.

Ia melihat dokumen yang telah dicetak oleh Mary dan berisikan pernyataan yang tepat seperti atasannya katakan. Chavalier dan Signor de Luca benar-benar menyelamatkannya. "Kalau begitu persiapkan segala hal yang diperlukan, Mary. Kita akan menghadiri pertemuan sebentar lagi." Kata Béatrice.

Mary mengiyakan dan bergegas kembali ke mejanya untuk mengambil beberapa dokumen. "Oh iya, Signorina." Mary kemudian berbalik dan menanyakan hal yang membuatnya penasaran. "Apa Signor Orlando yang memberitahukan kejadian sebenarnya pada Signor de Luca?"

"Iya, kurasa begitu. Setidaknya itulah yang dikatakan Signor de Luca padaku."

"Ah, begitukah? Signor Orlando benar-benar memanfaatkan seluruh koneksi yang dimilikinya dengan baik." Komentar Mary.

Wanita itu mengangguk. "Chavalier benar-benar menolongku. Signor de Luca pasti berteman baik dengannya." Balas Béatrice.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Béatrice, Mary sedikit kebingungan. "Mereka memang sangat dekat. Tapi bukan sebagai teman baik. Jika Signor de Luca membantu Signor Orlando, itu bukan karena mereka dekat sebagai teman. Mereka berdua saudara sepupu."

"Apa?"

"Anda memang tidak mengetahuinya?" Mary sedikit terkejut. "Ayah Signor de Luca, Grande Signor Federico de Luca dengan ayah Signor Orlando, Grande Signor Orlando Daniel Orlando adalah saudara sepupu. Mereka saling membantu dalam urusan perusahaan itu sebabnya mereka mendirikan proyek ini bersama. Bahkan.."

"Bahkan?" Béatrice meminta Mary untuk melanjutkan perkataannya.

Mary sedikit meremas pinggiran roknya karena enggan untuk melanjutkan perkataannya. Béatrice mendesah. "Tidak apa-apa. Lanjutkanlah." Béatrice tahu apa yang ingin dikatakan oleh Mary pasti berhubungan dengannya.

"Dulu, dikantor ini pernah ada desas-desus bahwa anda mendapatkan posisi yang anda duduki sekarang karena anda memiliki affair dengan Signor de Luca karena beliau sendiri yang menempatkan anda pada posisi ini. Aku juga sempat berpikir bahwa itu hal yang benar. Tapi tentu saja setelah melihat anda bekerja dengan benar, saya tahu bahwa itu adalah hal yang tidak benar." Mary berkata.

"Kemudian, setelah rumor mengenai anda dan Signor Orlando mencuat ke publik. Seluruh orang di DL maupun Cambiocasa berpikir bahwa anda mendapatkan posisi ini karena Signor Orlando.. meminta kepada Signor de Luca untuk memasukkan anda ke dalam proyek ini. Mereka berkata, Signor Orlando memiliki andil atas keberadaan anda di proyek ini."

Perkataan yang barusan di dengarnya dari Mary tentu saja menyakiti hatinya. Memang belum tentu hal itu benar, tapi ada kemungkinan juga bahwa hal itu benar bukan? Lagipula mengapa Chavalier tidak pernah mengatakan kalau atasannya adalah sepupu pria itu? Pemikiran-pemikiran itu terus berkecamuk di kepalanya.

"Baiklah kalau begitu. Segera persiapkan segala yang diperlukan. Kita akan menghadiri pertemuan sebentar lagi." Perintah Béatrice.

Mary merasa tidak enak dengan apa yang baru saja dikatakannya. "Signorina, itu.."

Béatrice tersenyum. "Tidak apa-apa. Itu kan hanya rumor. Aku tidak terlalu memikirkan hal-hal seperti itu. Sekarang pergilah. Kita akan terlambat."

Sesuai dengan apa yang diperintahkan padanya, Mary mendahului Béatrice keluar dari ruangannya untuk menyiapkan beberapa dokumen. Béatrice mendesah kemudian mengikuti Mary keluar dari ruangan. Tepat ketika ponselnya berbunyi, tanda sebuah pesan telah masuk. Ia dengan cepat memeriksa pesan tersebut.

From: +39 01xxxxxx89

You're already back to Italy, don't you? What if we meet? Do you have time? I've a special offer for you. But I won't tell you on the phone. So, I will only tell you if you are willing to meet me. Are you interested? Contact me ASAP, okay?

Xo. Pryce.

Béatrice segera menutup ponselnya setelah membaca pesan itu. Ia tidak membutuhkan interupsi semacam ini setelah munculnya semua yang hal yang mengganggu dirinya.

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Where stories live. Discover now