🌈BAB 6🌈_Pertemuan Tak Sengaja

11.3K 800 14
                                    

Hanya melihatmu, mampu membuatku kehilangan kontrol diriku, logika otakku dan menambah ritme jantung di dadaku.

Semula, Salman berniat untuk langsung pulang ke rumah, setelah dia membelikan roti tawar kupas plus susu kaleng rasa coklat favorit Ananda di sebuah mini market

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semula, Salman berniat untuk langsung pulang ke rumah, setelah dia membelikan roti tawar kupas plus susu kaleng rasa coklat favorit Ananda di sebuah mini market. Namun, apa daya, manusia hanya bisa merencanakan Tuhan yang menggariskan. Salman harus berakhir dengan kegugupan yang luar biasa karena duduk bersama dengan makhluk cantik bernama Retno. Retno yang tengah menyesap kopi sesekali tersenyum ketika melihat ke arahnya. Takdir baik yang mempertemukan kedua insan berbeda jenis kelamin ini di dalam mini market tersebut.

"Kebetulan ya, Pak. Tadinya saya nggak lihat Bapak kalau Kita nggak tabrakan." Retno tertawa lirih mengingat kejadian yang sebenarnya bukan tabrakan itu. Retno yang tengah berjongkok untuk mengambil roti tawar kupas kesukaannya yang berada di rak paling bawah, Ia terkejut karena menabrak seseorang ketika Ia mendadak berdiri. Lalu, bersamaan dengan iringan suara mengerang kesakitan dari seseorang dibelakangnya. Seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Salman, berakhir jatuh dengan posisi yang tidak indah karena terjengkang ke belakang.

"Sekali lagi, Saya minta maaf ya, Pak." Retno menangkupkan kedua tangan di depan dada. Salman mengangguk gugup, menerima ucapan maaf tulus dari bibir mungil wanita cantik itu. Salman juga heran kenapa gerak-geriknya selalu tak berdaya jika berhadapan dengan Retno. Mulut berkedut, kaki tak bisa diam bergetar naik turun, tangan basah oleh keringat dingin, dahi mengeluarkan keringat yang mungkin kalau diukur bisa sebesar biji kacang hijau. Namun, Ia masih bersyukur karena keteknya selamat dari hujan badai yang tiba-tiba melanda seluruh tubuhnya. Salman kan bisa tengsin. 🌚

"Bukan salah Ibu kok. Sayanya yang salah tadi, meleng nggak lihat jalan. Eh ... malah kesondol." Salman terkekeh dengan pilihan kata "kesondol" yang keluar dari mulutnya.

"Untung saya juga nggak ikut jatuh ya Pak. Kalau ikut jatuh mungkin scene-nya jadi kayak ftv yang sering ditonton Ibu saya." Retno terkekeh kecil, sampai gigi gingsulnya yang membuatnya manis itu menyembul keluar. Salman menahan nafas melihat Retno yang menjadi tambah cantik ketika tertawa. Bahkan Salman melihat di sekitar tubuh Retno sudah berjatuhan bunga - bunga Sakura yang indah itu, seperti scene di komik yang sering dibacanya.

"Kenapa Aku jadi kaya perjaka yang baru lihat cewek aja sih?" Salman bergumam sambil menggeleng - gelengkan kepalanya. Menghalau bunga-bunga sakura imajinasinya yang ada di sekitar tubuh Retno.

"Gimana, Pak?" Retno mengernyitkan kening mulusnya, mendengar gumaman Salman yang tidak Ia dengar itu. Salman berdehem kemudian menggelengkan kepalanya.

"Nggak ada apa-apa, Bu Retno. Saya hanya berfikir kalau tadi Ibu juga ikut jatuh, pasti ada back song yang terputar kaya di ftv yang sering ibu saya lihat." Salman tertawa karena menirukan ucapan Retno. Retno ikut terkekeh mendengar candaan duda tampan di depannya ini. Pertemuan dengan Salman membuat Ia sejenak melupakan masalahnya dengan sang aya.

 Pertemuan dengan Salman membuat Ia sejenak melupakan masalahnya dengan sang aya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kendal, 19 Oktober 2018

R(RETNO)O ✔ (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now