🌈BAB 8🌈_Ketertarikan Yang Sama

9.9K 659 10
                                    

Nilailah sesuatu bukan hanya dari satu sisi. Kadang, sesuatu itu berbeda arti jika dilihat dari lawan sisi yang berbeda.

Seperti kata PUPUS.
Dari satu sisi, pupus berarti hilang atau punah. Namun, di sisi lain pupus berarti daun baru.

"Ini bagusnya warna apa ya Pak?" Retno terlihat memilih *kain puring atau spundbond guna untuk membuat tas tempat ijazah dan rapor kelulusan para murid TK B nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini bagusnya warna apa ya Pak?" Retno terlihat memilih *kain puring atau spundbond guna untuk membuat tas tempat ijazah dan rapor kelulusan para murid TK B nya. Sekolah Taman kanak-kanak tempat belajar Nanda, mempercayakan sepenuhnya pembuatan tas dan map ijazah di percetakan milik Salman.

Retno mengusulkan percetakan milik Salman, dikarenakan selain Salman adalah wali murid siswanya, percetakan milik Salman juga banyak di rekomendasikan teman-temannya. Selain pengerjaannya yang cepat dan rapi, harganya juga termasuk miring.

"TK Nanda itu identik warna hijau dan kuning ya, Bu? Gimana kalau warna dasar hijau dan talinya kita kasih warna kuning?"

Salman menunjukkan sample warna kain hijau tua dan kuning kenari di hadapan Retno. Retno terlihat memilih dan menimang, Ia membidikkan kamera ponselnya ke arah kain hijau dan kuning tersebut. Terlihat menimang sebentar kemudian melihat ponselnya kembali ketika terdengar notifikasi di ponselnya. "Boleh, Pak"

"Pilih yang tebal seratus gram aja ya, Bu. Lebih kuat. Kalau yang tujuh lima gram, kurang kuat kalau untuk tempat ijazah dan lain - lain."

Retno mengambil kain yang disodorkan Salman, terlihat mengusap dan membandingkan dua kain dengan ketebalan berbeda itu di tangannya. "Boleh, Pak. Tas puring tebal seratus gram, warna hijau tua kombinasi kuning kenari, jumlah tiga ratus pieces ya, Pak!"

Salman menganggukkan kepala, Ia berjalan menuju meja kerjanya, kemudian mencatat pesanan Retno. Retno ikut duduk di sofa yang terletak didepan meja kerja Salman.

"Sudah berapa lama percetakan ini berjalan, Pak?"

Salman menghentikan aktivitas menulisnya, memandang Retno sebentar kemudian tersenyum. "Hampir tujuh tahun, Bu."

Retno mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti. Ia beberapa kali memainkan kancing di lengan baju panjangnya, kebiasaan Retno ketika tengah gugup atau dalam keadaan canggung dengan seseorang. Retno melirik ke arah Salman yang sudah kembali menekuri catatan pesanannya. Ia kembali terpesona dengan duda tampan di depannya ini. Wajah serius Salman mengingatkan karakter duda tampan yang dingin di novel yang sering Ia baca. Bahkan, Retno berhati-hati hanya untuk menelan ludahnya. Takut-takut jikalau bunyi cleguk itu, akan mampu membuyarkan keseriusan wajah Salman yang tampan dan rupawan itu.

Retno menggelengkan kepalanya untuk menghalau fikirannya yang mulai berkhayal kesana kemari. Kemana perginya sifat gugup dan gagap yang sering Salman perlihatkan ketika berada dihadapannya?

"Kalau Bu Retno sendiri, sudah berapa lama mengajar?"

Retno yang diberi pertanyaan tiba-tiba itu tersentak kaget sampai berjengit kebelakang. Suara berat Salman mengembalikan kesadaran Retno dari khayalan tentang duda novel bacaannya, Ia berdehem beberapa kali untuk menetralkan degupan jantungnya yang tiba-tiba bekerja lebih cepat dari biasanya. Retno meringis merutuki kebodohannya, akan keterpesonaannya yang terlalu berlebihan pada Salman.

"Dua tahun. Ehmmm, bukan. Tiga tahun Pak." Retno mencubit tangannya sendiri karena tergagap. Apakah sekarang, di ruangan ini ada magis yang merubah sifat? Retno yang tergagap dengan Salman yang kalem dan berwibawa?

Retno menatap sekeliling mencari-cari keanehan yang mungkin mencurigakan di sekitarnya. Mungkin ada asap aneh yang bisa menukar kepribadian, seperti di novel fantasi yang ada di koleksi pribadinya. Retno kembali mencubit tangannya, guna mengembalikan otaknya yang sudah mulai berfikir gila.

Salman terkekeh kecil melihat kegugupan yang kentara dari polah guru anaknya ini. Salman berfikir, apakah Retno mempunyai ketertarikan yang sama seperti dirinya?

 Salman berfikir, apakah Retno mempunyai ketertarikan yang sama seperti dirinya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penjelasan :
*

Ini contoh kainnya :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini contoh kainnya :

Ini contoh jika jadi tas :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini contoh jika jadi tas :

Ini contoh jika jadi tas :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
R(RETNO)O ✔ (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now