🌈BAB 21🌈_Masih Cinta

4.6K 419 17
                                    

"Ngapain?" Salman bertanya ke arah Retno dengan gusar, Retno tersenyum dengan reaksi Salman yang begitu menggemaskan di matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain?" Salman bertanya ke arah Retno dengan gusar, Retno tersenyum dengan reaksi Salman yang begitu menggemaskan di matanya. Salman menyugar rambut ikalnya ke belakang, sepenuhnya Ia sudah meninggalkan pekerjaannya. Salman tengah bersandar di kursi kerjanya sambil melipat tangan di depan dadanya.

Retno membuka percakapan terakhir di aplikasi whatsapp miliknya. Ia bergerak maju ke arah Salman. Salman menatap ke arah Retno dengan dahi berkerut ketika Retno menyodorkan ponsel ke arahnya. Retno mengangguk sebagai jawaban, lantas Salman mengambil ponsel Retno, membaca banyak chat yang dikirim oleh seseorang yang tersimpan dengan nama Adly. Senyum Salman mengembang begitu saja ketika Ia menyadari pesan itu tak dibalas sedikitpun oleh Retno.

"Kalau mau senyum ya senyum aja Mas," ucap Retno yang mendapati Salman melenyapkan senyum di bibirnya ketika menyadari bahwa Retno menatap Salman dengan penuh senyum.

"Siapa yang senyum? Aku nggak cemburu kok."

"Iya Aku tahu, Aku kan nggak nanya, Kamu yang jawab sendiri kalau Kamu nggak cemburu." Retno terkekeh mendapati Salman yang salah tingkah. Ia beranjak untuk duduk di sofa lagi. Matanya tak lepas dari pria di depannya yang sudah berhasil mencuri hatinya dalam waktu singkat itu.

"Adly orang pertama yang Aku percaya untuk tahu kondisiku Mas," Retno tersenyum ke arah Salman. Ia menghela nafas berat sebelum melanjutkan cerita yang begitu tak ingin Ia ingat. "Namun, Adly juga orang pertama yang berkata bahwa Aku ini gila."

Salman segera beranjak menuju sofa untuk duduk di samping Retno, ketika menyadari bahwa Retno tengah menautkan jari-jemarinya dengan gelisah. "Nggak usah diceritain, Aku nggak apa-apa."

Retno menggeleng, menunjukkan bahwa Ia tidak apa-apa. Salman mengambil tangan kiri Retno untuk Ia genggam, bermaksud memberi kekuatan, dan menghindarkan Retno melukai diri sendiri seperti tempo hari.

"Dia ketakutan ngeliat Aku, Mas," Retno mengusap wajahnya dengan kasar.

"Dia ngeliat Aku kaya ngeliat Aku ini kuman yang harus segera dibersihkan. Dia mutusin Aku saat itu juga," Retno tersenyum sinis mengingat bagaimana Adly begitu jijik melihat dirinya. Seseorang yang ingin Ia jadikan sandaran malah melihatnya dengan begitu hina. Salman merangkul bahu Retno menguatkan, tangan kanannya mengusap pipi Retno dengan lembut. Salman tak bisa membayangkan bagaimana sulitnya Retno melewati masa-masa itu. Salman mengecup ujung
kepala Retno, menghirup wangi dari rambut sebahu Retno, Ia semakin mencintai wanita di dekapannya ini, wanita kuat yang mampu melewati masalahnya sendiri. Untuk saat ini, mungkin Retno hanya butuh Ia menemaninya untuk melihat kesembuhan dari gangguan kecemasan yang Retno alami.

Retno yang tersentak karena perlakuan Salman berjengit kaget, Ia sedikit menjauhkan badannya untuk menatap mata Salman. Ketika Ia tak mendapati
apa yang Ia pikirkan berada di sorot mata Salman, Ia segera tersenyum lebar.

"Makasih ya, Mas," Retno berucap begitu tulus. Salman yang tak mengerti hanya mengerjapkan mata.

"Sekali lagi Kamu hapus keraguan Aku." Retno membelai lembut pipi Salman, Ia bahagia, Retno tak mendapati sorot kasihan di mata Salman. Ia sangat membenci, jika seseorang menatapnya dengan kasihan. Bahkan, yang Ia dapati adalah sorot mata kekaguman dari mata sang kekasih. Bolehkah Ia geer untuk saat ini?

"Kamu kenapa senyum-senyum gitu?" Salman yang heran bahkan ikut tersenyum, walau Ia tak tahu alasan kenapa Retno tersenyum. Yang penting alasan Ia tersenyum adalah karena melihat Retno tersenyum. Ia bahagia, sesederhana itu.

"Kamu tahu, Adly juga jadi penyebab waktu itu Aku ragu sama Kamu." Pernyataan yang langsung membuat Salman melepas rangkulannya di bahu Retno. Ia menatap Retno tak percaya.

"Kamu masih cinta sama mantan Kamu itu?"

"Kamu masih cinta sama mantan Kamu itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
R(RETNO)O ✔ (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang