🌈BAB 24🌈_Malu

4.4K 418 30
                                    

"Kamu tau darimana?" tanya Retno setelah mengelap mulutnya dengan tisu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu tau darimana?" tanya Retno setelah mengelap mulutnya dengan tisu.

"Aku kan sering lihat gosip tuh, kalau punya waktu luang, nah Aku pernah lihat mbak Retno masuk acara gosip. Makanya waktu pertama lihat Mbak tuh, mukanya kaya familiar gitu." Dira menjumput ayam bakar milik Nanda yang terlihat masih banyak, tanpa menyadari ada aura gelap yang tengah muncul karena ulahnya. Salman tengah menatap tajam sambil merutuki adiknya yang bermulut ember ini. "Keren banget nggak sih mbak Retno punya mantan Dokter sejuta umat kaya dokter Randi?"

Retno menghela nafas gusar ketika menyadari raut muka Salman tampak berubah, "biasa aja ah, masih kerenan Kakak Kamu tau." Retno menggenggam tangan Salman dengan lembut, Salman segera menoleh ke arah Retno dengan dahi berkerut sambil menatap tangan dan wajah Retno secara bergantian.

"Dokter Randi hanya sebatas seseorang yang pernah singgah dihati. Sedangkan kakak Kamu kan seseorang yang tengah mengisi hati." Salman berdehem pelan kemudian menyesap juice melon kesukaannya setelah mendengar perkataan Retno. Sepertinya si duda tampan kembali dibuat salah tingkah.

"Bucin parah," komentar Dira sambil mengerutkan dahinya melihat Salman dan Retno saling melempar tatapan dengan senyum malu-malu. Dira menyenggol Nanda, memberi kode supaya keponakannya ikut melihat tingkah Papa dan calon Mamanya itu. Nanda yang masih kecil, tentunya tidak paham apa yang terjadi. Ia hanya menoleh sekilas ke arah Dira, terus ke Salman dan Retno, sedetik kemudian kembali menunduk untuk melanjutkan makannya. Paha atas yang dibakar dengan bumbu rahasia restoran tersebut, sepertinya lebih menarik hati Nanda daripada mereka semua.

Dira mencebikkan bibirnya melihat tingkah Nanda. Dira hendak mencuil lagi ayam bakar milik Nanda, tetapi dengan sigap Nanda menjauhkan Ayam bakar miliknya, kemudian mengisi jari Dira yang masih melayang di udara dengan kubis mentah. Pengganti ayam bakar Nanda yang gagal Dira dapatkan.

"Makan sayur yang banyak ya, Nte, kata Papa biar kuat kaya Sapi," kata Nanda polos. Dira hanya bisa membelalakkan matanya, kemudian memakan kubis mentahnya dengan sekuat tenaga.

"Moooooooooooooooooo,"

🍁🍁🍁🍁🍁


Salman bergeser ke arah Retno yang baru saja duduk setelah membuatkan susu untuk Nanda, teh untuk Dira dan kopi untuk Salman. Mereka tengah berada di rumah kost Retno.

"Aduh pangah-pangah," Salman menjulurkan lidahnya karena menyeruput kopi yang masih sangat panas. Retno terkekeh geli melihat kekasihnya yang ceroboh itu. Ia menggelengkan kepalanya mengingat sifat ceroboh dan pelupa Salman yang sepertinya sudah mendarah daging.

"Mas, Kamu sama sifat ceroboh Kamu itu emang nggak bisa dipisahin. Aku tuh sampai kadang nunggu kecerobohan Kamu secara refleks. Ini jatuhin apalagi ya? Matahin apa lagi ya? Kalau lagi makan, entah tempat sendok, entah tusuk gigi, apapun pasti Kamu jatuhin." Retno tertawa kecil melihat muka Salman yang memerah.

"Kamu ngeledek?" Salman mencebikkan bibirnya sambil membuka penutup gelas, agar kopinya sedikit mendingin.

"Aku nggak ngeledek ya, Aku bicara fakta. Inget nggak waktu Kamu dimintai tolong Ibu ke apotik beli kain kasa untuk Imam? Kamu yang berangkatnya naik motor tapi pulangnya jalan kaki cuma bawa kantong kresek, terus nggak lama mbak apotekernya bawa motor Kamu, padahal Kamu-nya juga masih belum sadar kalau Kamu bawa motor." Salman mulai mengipasi wajahnya dengan majalah Retno karena rasa malunya sudah menjalar sampai ke seluruh tubuh.

"Mbak apotekernya sampai pipis di celana karena ngetawain tingkah Kamu." Retno mengusap sudut matanya yang berair karena terus tertawa.

"Udah, Yang, Kamu bikin Aku malu."

*****

Author ketika membuat Salman:

Criiiing...
.
.
.
Ganteng, tinggi, pinter, ulet, pekerja keras, penyayang, cium-able, peluk-able, pokoknya suami-able banget.

Ah terlalu sempurna. Wis BIASA.

Ok, Aku tambah...

Criiiiing....
.
.
.

Ceroboh, teledor, gugupan, pelupa.

Yeeeeaaaaah...

R(RETNO)O ✔ (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now