🌈BAB 27🌈_Maju, berhenti atau mundur?

4.6K 363 14
                                    

Part ini dan beberapa part selanjutnya akan banyak flashback, maju mundur ya. Jadi tetap fokus melihat keterangan waktunya. Selamat nembaca kisah mas duda ganteng....

Biar makin semangat ...

(Dahinya bikin salah fokus, bikin gemeterrr)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Dahinya bikin salah fokus, bikin gemeterrr)

Bagai mengendarai kendaraan bermotor, memang sesekali Kita harus menoleh ke arah kaca spion untuk melihat keadaan di belakang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagai mengendarai kendaraan bermotor, memang sesekali Kita harus menoleh ke arah kaca spion untuk melihat keadaan di belakang. Memastikan di belakang aman, lalu bisa memastikan akankah ingin berhenti? Melaju ke depan? Atau bahkan mendahului kendaraan lain?

Tapi bagaimana jika Kita terus melihat ke arah kaca spion?

Nabrak.

Itulah yang akan terjadi.

Begitu pula masa lalu, yang berperan seperti kaca spion. Kita bisa memilih menoleh untuk terus maju, menoleh untuk tetap tinggal, atau menoleh untuk mundur ke belakang.

Seperti dua insan manusia yang nampak kacau dengan keadaan seorang perempuan yang tengah menangis dan seorang pria yang tengah berusaha keras untuk meredakan emosinya.

"Kita selesai aja Mas! Masa lalu selalu jadi masalah Kita akhir-akhir ini", Retno mengambil nafas, sebelum melanjutkan, "mungkin emang terlalu cepet Kita memutuskan untuk memulai semua ini,'' ujar Retno disela tangisnya.

Salman menyugar rambutnya dengan kasar, tak habis pikir dengan kalimat yang muncul dari bibir kekasihnya itu.

🌸🌸🌸🌸🌸

(Satu minggu sebelum kejadian)

Setelah membereskan majalah, buku pembelajaran, serta absensi, dan meletakkannya di ruang kerjanya. Retno bergegas ke aula untuk melakukan absen fingerprint. Ia lupa melakukannya pagi tadi.

"Oke Retno, sekarang Kamu bener-bener mirip Mas Salman," gerutunya pada diri sendiri sambil menepuk dahinya pelan. Kemarin Ia lupa tidak memberi minum kuda besinya, sehingga tadi pagi Ia harus berdesakan di angkot, dan membuatnya terlambat lima belas menit. Setelah sampai Ia lupa melakulan absensi seperti biasanya. Lebih parahnya lagi, Ia melupakan ponselnya, yang masih tertinggal di rumah kost-nya. Retno mendesah memikirkan betapa cerobohnya Ia hari ini.

R(RETNO)O ✔ (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now