#7 Kita

6.8K 563 6
                                    

Charlie POV

Cantik sekali.

Senyum misterius yang terukir di bibirnya mempermanis penampilannya. Evelyn Scott Carl, vampir dari keluarga bangsawan yang sangat kukagumi.

Kami sudah menjalin hubungan dari umur 83 tahun. Dialah yang menemani hari-hariku saat aku putus asa mengingat kepergian Ibu tercintaku. Surai merah panjang yang ikal dengan kulit putih pucat membuatnya terlihat semakin anggun. Evelynku. Dia milikku.

“Kapan kau dinobatkan?” tanya Evelyn sambil mengeratkan pelukannya.

“Tak lama lagi,” jawabku sambil tersenyum padanya.

Evelyn melepaskan pelukannya, kemudian dengan jemarinya yang cantik, ia menangkap pipiku.

“Kau akan menjadi raja, dijodohkan dengan putri-putri bangsawan yang kaya dan cantik, lalu kau akan meninggalkanku sendiri disini… Melupakan semua kenangan-kenangan kita, Charlie…”

Evelyn berekspresi seperti sedang merajuk padaku. Ia mengerucutkan bibirnya. Sukses membuatku gemas karena tingkahnya itu.

“Siapa yang mengatakan itu padamu?”

“Minda, pelayan kami yang baru”

Wajar bagi wanita ini untuk berganti pelayan, karena dia tidak menoleransi kesalahan sedikit pun. Sekali pelayannya berbuat kesalahan, maka saat itu pula ia akan dijatuhi hukuman mati.

Evelyn melepaskan tangannya dari kedua pipiku. Ia mendongakkan kepalanya. Wanita dengan rambut ikal itu berusaha melihat awan yang tertutup oleh banyak daun karena kami tengah berada tepat di bawah pohon yang rindang saat ini.

“Ya, ini adalah pertemuan terakhir kita”

“Jadi benar, kau akan meninggalkanku?!” Pertanyaan itu disertai dengan raut wajah yang tengah berubah drastis. Dari merajuk, jadi melotot marah.

“Ini adalah pertemuan terakhir kita sebelum...”

“Sebelum?”

“Sebelum kau menjadi istriku”

Setelah kata terakhirku selesai, Evelyn memukul pelan bahuku. Wanita itu tersenyum. Kembali memelukku erat.

“Jadi, aku akan menjadi ratumu, Charlie?” tanya Evelyn sambil melepaskan pelukannya. Wajahnya berseri-seri. “Satu-satunya ratumu, kan?” lanjutnya.

“Yang kedua”

Jawabanku sukses membuatnya terdiam. Dia kemudian mengambil langkah menjauh. “Kedua? Apa maksudmu?”.

Evelyn menyipitkan matanya. Ia tengah menunggu jawabanku. Dapat kurasakan amarahnya yang mulai meluap-luap. Jika saat ini dia tengah memegang pedang, kuyakini pedang itu sudah berada tepat di depan leherku. Itu karena wanita ini juga adalah seorang ksatria. Teknik berpedangnya memang sedikit jauh dariku, namun itu sudah dapat di katakan hebat untuk seorang wanita.

“Aku akan segera menikah dengan gadis lain tepat di hari penobatanku. 2 hari setelah itu. Setelah kerajaan benar-benar ada di bawah kekuasaanku, aku akan datang padamu... Aku akan menjadikanmu milikku,” jelasku dengan penuh percaya diri seraya menggenggam kedua tangannya.

“Kenapa aku harus jadi yang kedua?”

Dia masih menyipitkan matanya. Emosinya tidak reda. Terpaksa kuceritakan semuanya kepadanya. Semuanya, tentang manusia itu.

“Tapi kau tidak mencintainya, kan?”

Pertanyaannya membuatku bergeming. Bukan karena aku bingung sudah mencintai gadis manusia itu atau belum, namun aku tertegun karena berpikir apa itu cinta?

I'm a MIXED BLOOD [TAMAT]Where stories live. Discover now