I'm a MIXED BLOOD [TAMAT]

#8 Menikah

Kiara POV

Ini benar terjadi. Kini, aku tengah memakai sebuah gaun berat berwarna putih mewah. Berdiri di tengah-tengah aula besar. Dengan puluhan vampir yang duduk menatapku di kanan dan kiri. Mereka tidak menatapku kagum atau terharu sebagaimana para tamu undangan yang sering aku temui di dunia manusia. Mereka justru menatapku lapar. Memandangku sebagai mangsa dan makhluk rendahan.

Aku menelan ludah. Tanganku  bahkan bergetar karena ketakutan. Takut akan tatapan mengintimidasi dari mereka semua.

Tak lama setelah itu, aku melihat Palet di sudut ruangan tersenyum, memberi semangat padaku.

Menyadari aku yang tengah ketakutan, ia pun segera menampakkan taring panjang pada semua vampir yang ada disana dan seketika itu pula tatapan mereka berubah menjadi tundukkan.

Palet menepati janjinya. Dia benar-benar menjadi sahabatku disini. Dia juga telah minta maaf untuk kelakuan buruknya di malam itu. Yah, meski sebenarnya aku lah yang memaksanya. Dia juga tidak ragu untuk menjawab semua pertanyaanku, bahkan tentang masa lalu Charlie. Dia melakukannya sama persis seperti saat menjelaskan sejarah klan vampir padaku. Dengan halusinasi.

Charlie. Pria itu tidak bersikap kejam tanpa alasan. Dia mengalami masa lalu yang buruk. Kehilangan ibunya, disiksa ayahnya, diusir, bahkan hampir dilenyapkan. Hal yang paling menyayat hatiku adalah saat aku melihatnya diikat dalam ruangan bawah tanah, lalu tanpa belas kasih, sang ayah mencambukkan garpu rumput ke punggungnya berkali-kali.

Sungguh. Dia masih kecil saat itu. Kenangan buruk itu pasti terus menghantuinya selama ini. Mendorongnya untuk balas dendam.

Tidak heran jika dia sangat marah saat mengetahui kristal untuk penobatannya hilang. Aku jadi semakin merasa bersalah padanya.

Sepertinya, pernikahan dan penobatan ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Ini di buktikan dengan para tamu yang datang berjumlah sedikit. Mengingat bahwa dia adalah calon raja, tidak mungkin, kan bahwa orang yang hadir di acara pentingnya hanya sebatas ini? Hal ini pasti dilakukan agar raja yang sekarang tidak mengetahui bahwa putranya sedang berusaha melengserkannya.

“Hari ini, pangeran Charlie akan menikah dengan seorang wanita bernama Kiara…” Orang yang di panggil tetua itu tengah membacakan sebuah lontar di tangannya dengan lantang di depan semua vampir yang hadir disini.

Sontak ucapannya itu membuat vampir yang ada disini saling berbisik. Meski samar, namun aku bisa mendengar bahwa mereka berbisik tentang ketidak pantasanku menjadi pendamping Charlie.

Mereka merendahkanku.

“Hari ini juga adalah hari penobatan pangeran Charlie menjadi Raja. Raja Charlie Roxsy Alexan! Lembaran baru akan terbuka bagi kita semua!”

Mereka semua langsung bertepuk tangan. Memasang wajah bahagia.
Aku pun segera memaksakan senyum di bibirku. Aku tidak boleh murung di hari ini. Aku tidak ingin mempermalukan Charlie yang dalam beberapa menit lagi akan menjadi suamiku.

Acara pernikahan dilangsungkan. Kami melakukan beberapa ritual aneh dan mengucapkan janji-janji. Jantungku berdetak kencang. Aku juga yakin bahwa wajahku tengah memerah seperti kumpulan bunga yang sedang aku genggam saat ini.

Entahlah. Memang ritualnya yang singkat atau semua ini sengaja dipercepat. Intinya, pernikahannya selesai dilangsungkan, kemudian tetua itu mengumumkan pelaksanaan penobatan Charlie.

Charlie langsung berjalan ke hadapan tetua itu. Tangan kanannya menggenggam sebuah pedang emas dengan permata berwarna hijau di sarungnya. Dia mengucapkan sesuatu yang tidak bisa aku pahami, namun ak yakin itu adalah bagian dari upacara ini.

Setelah itu, para tetua lain yang berdiri tidak jauh dari dirinya langsung mendekatinya. Memakaikan mahkota di kepalanya. Sebuah mahkota indah yang biasanya hanya kulihat di sampul buku dongeng itu tampak sangat cocok di kepala Charlie. Seakan pria jangkung dengan mata merah menyala itu memang ditakdirkan untuk memakainya.

Jantungku berdetak kencang saat suamiku itu mengangkat pedang emas dengan gagahnya. Wajahnya tenang, namun matanya terlihat dipenuhi ambisi.