#15 Ingin Kiara

6.8K 476 6
                                    

Kiara POV

"Ya, bermain bertiga" wajah Hellen tampak kegirangan mengatakannya. Itu sangat menakutkan bagiku, lalu Hellen melepaskan tanganku dan kemudian berjalan ke arah lemari.

"Sebentar ya, Kak"

Aku memandang Charlie sambil bergidik ketakutan. Pandangan itu dibalas seringai dari bibirnya. sungguh, kenapa aku harus ada diposisi ini.

"ini dia!" Hellen datang ke arah kami sambil membawa sebuah kotak kecil. Itu membuatku bingung, sangat bingung.

"Ayo, kita bermain ini!"

Hellen kembali duduk di ranjang ini kemudian mulai membuka kotak itu dan ternyata kotak itu berisi sebuah permainan, seperti sebuah permainan dadu.

"Jadi, kita bermain ini?" tanyaku pada Hellen. Sungguh, aku malu setengah mati. Mengapa pikiranku begini... Menjijikkan sekali. Pipiku saat ini memanas, aku yakin pipiku memerah.

"Jika bukan ini, lalu kau mau bermain apa, hmm?" Charlie mulai menyeringai lagi.

Memalukan Kiara! Kau sangat memalukan!

"Katakan Kiara, kau ingin bermain apa denganku?" Charlie benar-benar menyudutkanku dengan pertanyaanya dan aku benci itu. Bayangkan saja bahkan saat ini dia duduk di depanku. Matanya menatapku lekat, sedang aku hanya bisa mengalihkan pandanganku darinya.

"Ti-tidak, A-aku mengantuk, aku akan pergi ke kamarku" ucapku terbata-bata.

Aku berdiri lalu menghadap mereka sejenak. ekspresi aneh dari wajah Hellen muncul. Hellen, dia pasti sedang kebingungan dengan tindakanku.

"Saya izin undur diri, Yang Mulia"

Setelah mengucapkan itu, aku langsung membalikkan badan dan mulai berjalan tanpa melihat ke arah mereka lagi.

*****

Charlie POV

Aku menatap punggungnya yang kian lama kian menghilang dari pandanganku. Wajah memerah itu, aku merindukan wajah itu bersemu merah karena diriku. Aku ingin sekali berlari ke arah Kiara saat ini, aku ingin berbaring di samping tubuhnya, dan terlelap bersama wajah teduhnya. Ah sial, kenapa aku menjadi seperti ini? Pasti ada sihir khusus yang dibuat oleh Aldora. Ini bukan diriku. Aku pasti sudah disihir.

Tanpa aku sadari, Hellen sudah menatapku sembari tersenyum dari tadi. Entah apa yang ia pikirkan. Ia terlihat mencurigakan.

"Ayolah Charlie, ini adalah malam pertamamu dengan Hellen, jangan pikirkan Kiara" batinku.

"Pergilah Charlie, kejarlah Kiara!" Hellen masih menatapku dengan senyuman yang tak memudar dari bibirnya.

"Tidak, untuk apa aku bersama dengan Kiara?" tanyaku sambil memandang ke arah vas bunga yang ada di pojok ruangan ini.

Hellen adalah sahabatku sejak kecil, walau pikiran dan perbuatannya seperti anak kecil yang bodoh, tapi dia cukup memahamiku.

"Kau tidak akan bisa tidur nyenyak jika belum mengungkapkan perasaanmu"

"Perasaan apa?" tanyaku pura-pura tidak mengerti. Sejujurnya, aku tahu bahwa yang sedang ia bicarakan adalah Evelyn.

"Sebenarnya, aku tak mencintai Evelyn, aku hanya membalas jasanya" ucapku sambil melengos, mengalihkan pandanganku darinya. Pembahasan ini mulai membosankan.

Hellen langsung melotot padaku. Ia kemudian melipat tangannya di depan dada. "Hei bodoh! Aku membicarakan Kiara, mengapa kau malah membahas Evelyn. Kalau soal Evelyn aku sudah tahu Charlie! Kau pikir aku sahabat macam apa yang tidak mengetahui perasaan sahabatnya sendiri? Evelyn menjijikkan, aku tidak menyukainya. Tatapannya sungguh sangat mengintimidasiku!"

I'm a MIXED BLOOD [TAMAT]Where stories live. Discover now