#42

10K 385 40
                                    

Disebuah lorong, nampak seorang gadis berambut pirang berjalan beriringan dengan seorang wanita yang usianya tiga kali lipat lebih tua darinya. Setelah beberapa detik berjalan, mereka berhenti sejenak didepan sebuah pintu berwarna cokelat.

"ini adalah kelas barumu. Bersiap-siaplah untuk bertemu teman baru" ucap wanita itu sambil tersenyum tulus pada sang gadis yang dirasanya cukup gugup.

Wanita itupun melanjutkan langkahnya diikuti oleh sang gadis dibelakangnya. Sontak seluruh kelas langsung mengarahkan perhatiannya pada wanita yang diketahui seorang guru itu.

"anak-anak, ini Alesya, teman baru kalian." ucap guru itu penuh senyum dihadapan para muridnya. Seketika semua sorot mata langsung mengarah pada sang gadis. "Alesya, ayo kenalkan dirimu." gadis bernama Alesya itu mengambil satu langkah kedepan lalu berusaha memberanikan diri untuk memperkenalkan dirinya.

"halo...nama saya Alesya. Saya..." ucap Alesya dengan pandangan lurus. Ia berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk melanjutkan kalimatnya "saya pindahan dari luar kota. Saya harap kalian bisa menerima saya sebagai teman kalian" setelah menyelesaikan kalimatnya, Alesyapun menunduk.

"lebih dari teman juga tidak apa-apa" ucap salah seorang murid laki-laki dengan rambut gondrong didalam kelas itu. Alesyapun tersenyum lalu seluruh kelas menjadi gaduh tak terkendalikan hingga guru itu berteriak.

"Alesya, duduklah dibelakang Aksa" ucap sang guru sembari menunjuk bangku dipojokan ruang, tepat dibelakang seorang pemuda yang nampak asik dengan bukunya sehingga tak menyadari keadaan disekitarnya. Alesyapun berjalan ketempat yang ditunjuk oleh gurunya lalu mendudukkan tubuhnya dikursi itu.

Guru itupun keluar dari kelas, seluruh kelas menjadi gaduh dan berebut mengajak Alesya berkenalan. Itu wajar, dia adalah gadis yang cukup menarik dengan iris biru dan bibir merah alami wajahnya nampak terlihat sempurna. Ditambah tubuhnya yang putih bersih menambah nilai plus dalam tampilannya.

Setelah beberapa menit, semua murid dikelas kembali pada kesibukannya masing-masing, seakan kabar tentang gadis baru dikelas sudah lenyap. Alesya mengeluarkan buku dari dalam tasnya lalu mengarahkan pandangannya pada sesosok pemuda didepannya seorang pemuda yang duduk didepannya. Dari semua murid dikelas ini, hanya pemuda itu yang tidak mengajaknya berkenalan.

"hai!" alesya menepuk pundak pemuda didepannya, namun pemuda itu tidak mengubrisnya sama sekali. "halo!" untuk yang kedua kalinya pemuda itu tetap tidak meresponnya. Alesya hampir putus asa namun ia tiba-tiba mengingat ucapan gurunya. "hei Aksa! Namamu aksa kan?" Alesnya kembali menepuk pundaknya dari belakang dan tanpa disangka pemuda itupun membalikkan badannya.

"kau..." Aksa seakan terkejut melihat Alesya. Alesya yang merasa bingung langsung bertanya pada Aksa.

"aku kenapa?".

"apa kita pernah bertemu?".

"kurasa tidak. Aku orang baru disini." ucap Alesya penuh senyun.

"tidak! Kita pasti pernah bertemu" Aksa terus bersikeras namun lagi-lagi jawaban dari Alesya adalah tidak. Aksa terus memperhatikan wajah Alesya dengan seksama, seakan ada sesuatu yang tersembunyi dibalik iris birunya yang nampak familiar itu. "Kiara...".

I'm a MIXED BLOOD [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang