I'm a MIXED BLOOD [TAMAT]

#21 Bayi?

Kiara POV

Sudah 3 bulan aku dan Charlie hidup dengan sangat bahagia. Sudah 1 bulan pula Hellen mengandung anak Charlie. Ya, Charlie akan menjadi seorang ayah. Aku selalu berharap bahwa akulah yang akan memberikan anak pertama padanya, namun dia malah mendapatkannya pertama kali dari Hellen.

Awalnya, aku sedikit menjaga jarak dengan Hellen karena aku merasa dia sudah merebut Charlie dariku, namun semakin kesini, pikiranku mulai terbuka. Hellen adalah sahabatku. Aku harusnya ikut bahagia untuknya. Lagi pula, nantinya bayi ini juga akan memanggilku Ibu.

"Kak, menurutmu bayinya laki-laki atau perempuan?" tanya Hellen sambil mengelus perutnya yang masih rata.

"Laki-laki atau perempuan, yang paling penting dia sehat, murah hati, dan nantinya dapat memimpin kerajaan ini menuju ke arah yang benar" ucapku seraya mengelus rambut cokelatnya.

Saat ini, kami tengah duduk bersebelahan di taman istana. Aku mengajak Hellen kemari karena disini udaranya cukup segar. Aku pikir itu baik untuk ibu hamil.

"Hey, kalian berdua, mengapa tidak mengajakku? Bukankah aku juga istri Charlie?" Evelyn bertanya sinis, sedang aku hanya bisa berdoa dalam hati semoga dia tidak membuat masalah dan mengganggu kami hari ini.

"Aku tidak tau kau mau bergabung. Bukankah kau selalu sibuk mencari perhiasan dan gaun-gaun tak berguna?" sindir Hellen.

Aku mengerutkan dahi sambil menoleh ke Hellen. Aku bertanya-tanya, apa Hellen begini karena hormon ibu hamil, atau dia memang semakin tidak menyukai Evelyn? Namun apa pun alasannya, tetap tidak baik jika Hellen terlalu membenci Evelyn. Mau bagaimana pun, Evelyn juga istri Charlie.

"Hey, wanita hamil diam! Jangan banyak bicara, aku takut nanti bayiku tertular sifatmu" kata Evelyn sambil melipat tangan di depan dada.

Aku sedikit terkejut saat mendengar perkataan Evelyn. Aku pun secara spontan berdiri dan menatapnya. "Kau juga tengah mengandung?"

"Tidak bodoh, keluarga Carl tidak dapat mengandung. Kami mengambil anak Vampir lain dan memberikan darah kami padanya agar ia menjadi seperti kami. Rupanya kau tidak tahu, ya?"

Evelyn kemudian membalikkan badannya. Ia berjalan meninggalkan kami. Bersamaan dengan kepergiannya, aku menghela napas lega. Entah mengapa menyakitkan jika tahu bahwa aku adalah satu-satunya istri Charlie yang belum mengandung keturunannya. Untungnya dugaanku itu salah.

"Tidak, ini anakku! Aku tidak akan memberikannya padamu!" Hellen berteriak pada Evelyn yang sedang berjalan, namun Evelyn tidak memedulikannya dan terus melanjutkan langkahnya.

"Hellen tenanglah. Anak ini tidak akan menjadi milik Evelyn" kataku sambil menepuk-nepuk bahu Hellen.

"Ah maaf kak, ini pasti bawaan bayi Charlie"