Rumit namun berarti

87 39 8
                                    

Hari hari Kakak setelah di tolak jalur Raport di Man 1 membuat Kakak sedikit ragu dan terbayang masa lalu. Kakak takut gagal lagi, Kakak minder harus berjuang lagi, terlebih kalaupun Kakak lolos jadi siswi Man tapi Kakak hanya di kelas biasa, bukan kelas Unggulan Madrasah, terlebih Kakak bukan siswi yang amat pandai Kakak minder harus melawan ribuan anak yang juga akan mendaftar disana.

Kakak mengalami stress lagi, rambut Kakak rontok, haid gak teratur, gak punya nafsu makan, gak bisa tidur juga. Apalagi itu detik detik Kakak menjalani serangkaian Ujian, dari UAMBN (Ujian Akhir Madrasah Berstandart Nasional), Ujian Praktek, Ujian Tulis, juga Ujian Nasional. Pikiran Kakak kacau banget saat itu, gimana caranya Kakak bagi waktu belajar untuk Ujian dan persiapan Kakak untuk Tes di Man yang Kakak inginkan. Akhirnya Kakak memutuskan untuk tetap fokus ujian Kakak yang sudah di depan mata, Kakak gak ada sama sekali persiapan untuk Tes di Man.

Bulan april pertengahan, selepas Kakak Ujian Praktek. Ada salah satu Pondok Pesantren yang berkunjung ke Mts Kakak, beliau kata di Pondok Pesantren itu sedang membuka beasiswa santri untuk anak MtsN yang akan melanjutkan sekolah sekaligus mejadi santri disana. Dengan adanya kata "Beasiswa" Kakak antusias banget tuh untuk mencoba daftar di Pondok Pesantren itu. Kakak gak bilang apapun sama orang tua, Pokoknya hari minggu Kakak bilang ada kegiatan sekolah, tapi ternyata Kakak naik ojek dengan waktu tempuh satu jam setengah dari rumah Kakak untuk ke Pondok Pesantren itu. Jam 08.00-09.30 Kakak menjalani tes tulis disana, terus pengumuman hari itu juga jam 10.30 katanya, jadi ada waktu satu jam Kakak gunakan untuk jalan jalan keliling Pondok Pesantren itu, Pondok nya luas banget dan itu lengkap dari MI, SMP/MTS, MA/SMK ada disana. Masjidnya megah banget Kakak sampe capek keliling itu Pondok. Terus Kakak malah ke kamar kamar santriwati disana, Kakak tanya tanya sama mereka kehidupan di pondok gimana, terus mereka cerita gitu. Jadi selama satu jam itu Kakak ada temen baru disana. Denger cerita mereka nih ya Kakak jadi makin antusias tuh buat mondok. Sampe akhirnya jam 10.45 itu hasilnya keluar, tapi Kakak gak dapat gold nya/ Beasiswa full disana. Tapi Kakak cuma dapat bebas uang SPP selama satu semester. Terus Kakak bilang sama pengurus Pesantren itu, "Daftar ulangnya terakhir kapan bu" beliau jawab "sebenarnya maksimal satu minggu setelah kelulusan, tapi kalo kamu mau coba di sekolah negeri dulu gak apa apa. Ibu tunggu sampai masa taaruf siswa. Wih seneng dong, dapat kartu hijau dan perpanjangan waktu daftar ulang disana. Tapi Kakak masih ingat sama Man, hati Kakak masih disana. Terus Kakak binggung ambil Pondok Pesantren (Ma jurusan Mipa) atau ikut tes yang di Man jalur reguler.

Seminggu kemudian ada lagi SMA yang kembali bertandang ke Mts Kakak, disana ada beasiswa prestasi untuk anak anak yang selama di SMP/Mts pernah menduduki peringkat 3 besar di sekolahnya. Jujur nih ya (Bukan sombong) Kakak sejak duduk di kelas 8 Kakak selalu rangking dua, sehingga Kakak ada kesempatan untuk mecalonkan diri dalam "Beasiswa Prestasi" itu. Tapi sayangnya beasiswa itu dapat setelah Kakak benar-benar menjadi siswi di SMA itu. Pada akhirnya Kakak mendaftarkan diri, melalui guru Matematika Kakak yang dulunya beliau jadi Waka di SMA itu sebelum pindah ke Mts. Tapi beliau bilang sama Kakak "Sisil yakin mau daftar di SMA ini" Kakak jawab "Iya yakin" Tapi beliau itu bisa baca fikiran orang, jadi ya percuma gitu walaupun Kakak boong, beliau tau kalo hati Kakak itu masih mau ke Man 1. Terus beliau bilang "Ini sekolah swasta nduk, coba aja di negeri siapa tau rezeki kamu disana. Data kamu saya input tapi gak saya final dulu. Saya takut kalo kamu lolos di keduanya. Kejar dulu impian kamu, saya tunggu kabar baiknya."

Jadi tuh beliau berikan kesempatan untuk Kakak daftar di Man tapi Kakak sudah ada peluang juga di SMA itu. Kakak seneng banget tau kabar ini, Kakak gak lagi stress untuk mikir kelanjutan sekolah Kakak, Kakak sudah ada 2 sekolah yang siap menerima Kakak dengan jalur beasiswa. Sejak itu Kakak semakin giat belajar untuk Ujian Nasional Kakak yang udah di depan mata. Hingga akhirnya Kakak lulus dengan hasil yang cukup memuaskan di rata rata sekolah dan Kakak meraih peringkat 3 di kelas Kakak.

Selepas Kakak usai Mts, orang tua Kakak tanya sama Kakak, maunya Kakak kemana? Kakak bilang mau ke Man 1 tapi beliau bilang Kakak ke SMK 4 jurusan Adminitrasi Perkantoran. Kakak dilema lagi saat itu, sebaiknya Kakak ikut apa kata orang tua ataukah Kakak kejar sekolah impian Kakak. Dan setelah Kakak pikir matang matang Kakak memutuskan untuk tetap lanjut di Man 1 dan orang tua Kakak menerima keputusan Kakak.

Hari itu 28 Mei 2016 PPDB Man 1 resmi dibuka, Kakak datang sama ayah Kakak untuk mendaftar. Hari pertama Kakak mendapat nomer urut 137 itu Kakak baru dipanggil jam 10.00 tapi ternyata SKl (Surat Kelulusan) Kakak fotonya di scane bukan foto asli, jadi Kakak di suruh kembali ke Mts untuk perbaikan foto. Kakak akhirnya kembali tuh ke Mts untuk minta SKl baru seperti apa yang Man 1 inginkan. Jadi Kakak ada dua SKl dengan 1 foto asli dan 1 foto hasil Scane, dan perjalanan pulang ke rumah Kakak itu tepat melewati SMK 4, Kakak lihat rame banget yang daftar. Terus ayah Kakak bilang "Sisil gak mau nyabang? Siapa tau rezeki" Terus Kakak bilang "Iya juga ya, kenapa enggak."  Alhasil hari itu Kakak daftar di SMK 4 dengan SKl foto scane itu yang Kakak berikan. Sistemnya disana Kakak itu harus memilih 3 prody jadi Kakak milih jurusan yang sekiranya Kakak mampu

1. Adminitrasi perkantoran

2. Akutansi

3. Multimedia

Itu yang Kakak pilih, dan di SMK 4 itu ada Tes tulis, Tes wawancara, sama Tes Praktek. Dan untungnya itu Tes gak bentrok sama Tes Kakak di Man jadi Alhamdullilah banget.

Keesokan harinya Kakak kembali ke Man untuk daftar PPDB Kakak dapat nomer urut 184 waktu itu, terus SKl Kakak sudah memenuhi syarat dan hari itu juga Kakak di Tes Wawancara sama Tes Baca Al-Qur'an (Surat Al-Maryam 1-5) Insyallah kalo gak salah.
Dan selisih 2 hari Kakak ada Tes Tulis di Man, tapi pas besoknya Kakak juga ada tes Wawancara dan Praktek di SMK 4 jadi Kakak bener bener sibuk hari itu. Dari pagi sampe jam 16.30 Kakak menjalani Tes Wawancara sama Tes Praktek di SMK 4 dan masing masing jurusan itu ada tesnya sendiri-sendiri, jadi total ada 6 tes masing-masing 2 tes per Jurusan yang akan Kakak ambil. Dan esoknya lagi Kakak balik ke Man untuk tes tulis.
Pertama Tes Kemampuan Dasar 120 soal waktu 150 menit terdiri dari mapel B.Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Mipa. Kemudian dilanjut Tes jurusan, dan kebetulan Kakak itu pilih jurusan IPS dan Agama. Jadi pertama Kakak dapat soal Ips yang terdiri dari Mapel Ekonomi, Geografi, Sejarah, Matematika, Bahasa Indonesia selama 60 menit sebanyak 50 soal. Dilanjut Mapel Agama yang terdiri dari Mapel SKI, Fiqih, Al-Qur'an dan Hadist, Akidah dan Akhlak, Bahasa Arab, dan Bahasa Indonesia.
Seminggu kemudian Kakak balik lagi ke SMK 4 buat Tes Tulis terdiri dari Mapel B.Indonesia, B.Inggris, Matematika, Ipa yang terdiri dari 120 soal yang dikerjakan dalam waktu 150 menit.

Nah setelah itu semua selesai, Kakak tinggal mengunggu hasilnya. Tapi pengumuman antara Man 1 dan SMK 4 itu gak bareng sehari itu. Lebih dulu Man 1 yang selisih seminggu dari tes udah pengumuman, sedangkan SMK 4 itu selisih 1 bulan dari Tes awal. Dan Alhamdullilah Kakak lolos di kelas Ips di Man 1, di sekolah yang Kakak inginkan selama ini. Kakak pulang dapat kain seragam sama jas Almamater, Kakak seneng banget. Dan Kakak masuk di kelas progaram keterampilan di sekolah Kakak itu. Jadikan jaman Kakak ada 3 program Man, yakni kelas Unggulan Cendikia (yang Kakak gagal waktu itu), Kelas Reguler, dan Kelas Program keterampilan (Ada Keterampilan Tata Busana, Tehnik Elektronika, Tata boga dan Pertanian, sama Tekhik Otomotif) dan Kakak masuk di Keterampilan Tata  Busana. Dan kalian tau ternyata sebulan kemudian Kakak cek hasil ujian Kakak di SMK 4 ternyata Kakak juga lolos disana. Alhamdullilah banget kan. Tapi sayangnya Kakak sudah jadi anak Man 1 jadi Kakak mengundurkan diri dari SMK 4, juga Pondok Pesantren, dan SMA itu.

**********

Alhamdullilah banget lho 2016 itu bagi Kakak, Kakak Lolos di 4 Sekolah sekaligus. Dek maaf ya Kakak gak bermaksud untuk sombong. Ini hanya cerita Kakak dalam mengapai mimpi dan itu tidaklah mudah, perlu kalian tau. Kakak baru sadar ada hikmah dibalik ini semua, sekalipun Kakak gak lolos di kelas cendikia tapi Kakak lolos di Kelas Keterampilan Tata Busana hampir mirip dengan anak SMK, Sehingga Kakak jadi anak Man-Ketrampilan. Seandainya dulu Kakak lolos Kelas Cendikia mungkin Kakak gak punya teman baru di Pesantren, Kakak gak mungkin punya keahlian jahit, Kakak gak punya pengalaman lebih gimana repotnya kesana kemari buat tes dan itu Kakak anggap sebagai poin plus yang Kakak miliki. Jadinya Kakak punya kebanggaan sendiri ketika Kakak berhasil diatas mengapai satu mimpi Kakak.

Ternyata benar selama ini, bahwa Allah selalu memberikan kemudahan dibalik kesulitan seorang hamba, Allah gak pernah tidur dan selalu mendengar doa doa hambanya. Mungkin kita boleh berencana tapi ketetapan Allah lah yang terindah.

Happy Reading guys📖

Dear AdekelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang