004

304 44 0
                                    


Hari ini libur akhir pekan. Seulgi mengajak Jisoo untuk pergi jalan-jalan. Setelah suntuk dengan pekerjaan dan lembur hingga malam, mereka perlu menjernihkan pikiran mereka. Pergi keluar rumah adalah pilihan terbaik.

"Kajja... kita habiskan hari ini hanya berdua saja." Seulgi merangkul lengan Jisoo manja. Mereka berjalan menyusuri jalanan Gangnam. Sebenarnya mereka belum memiliki tujuan mau kemana, hanya mengikuti langkah kaki.

"Apa kita hanya akan jalan-jalan seperti ini tanpa tujuan, HUH?" tanya Jisoo seraya mendengus melihat Seulgi yang tampak santai menikmati acara jalan-jalan mereka.

"Lalu kau mau kemana? Aku tidak punya rekomendasi tempat untuk pergi." jawab Seulgi seadanya. Jika Jisoo memiliki tujuan, maka dengan senang hati ia akan mengikuti gadis itu kemanapun.

"Bagaimana kalau ke Lotte? Sudah lama aku tidak kesana." Jisoo tampak sangat antusias. Seulgi diam sejenak kemudian merenggangkan rangkulannya pada lengan Jisoo. Awalnya dia mau menolak, tapi seperti akhir-akhir ini Jisoo lebih lelah darinya. Selain masalah dengan rekan kerjanya dan kegiatan lembur, dia juga selalu dibuat khawatir dengan Jiwon.


"Baiklah, sesuai keinginanmu, tuan putri." ucap Seulgi seraya tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit. Dia kembali bergelayut manja pada lengan Jisoo.

----------




Lisa dan sepupunya berjalan keluar bandara. Mereka baru saja tiba di Korea setengah jam yang lalu. Setelah kepergian kedua orang tuanya, gadis itu memutuskan untuk tinggal di rumah bibinya di Seoul. Hanya mereka keluarga Lisa satu-satunya sekarang.

"Hanbin-ah..." Pria itu menoleh dan memandang Lisa dengan tanda tanya.

"Wae?"

"Terimakasih." ucap gadis itu seraya tersenyum tulus.

"Berhenti mengucapkan itu. Kau tidak bosan apa? Lagi pula sekarang kau menjadi tanggung jawabku. Ya, setidaknya sampai kau menikah nantinya." ucap pria bernama Hanbin sambil tersenyum.

"Iya... setelah aku menikah dengan Jiwon Oppa, kau tidak perlu repot-repot mengurusku. Jadi kau bisa mulai fokus mencari calon istri." kata Lisa seraya tersenyum tipis. Pria itu kini sudah mengerutkan keningnya kesal.

"Kau lihat saja nanti. Aku akan mendapatkan gadis yang lebih cantik darimu." pungkas Hanbin penuh percaya diri.

"Aku benar-benar menantikannya, hehe." Mereka berdua memasuki mobil menuju rumah Hanbin dan keluarganya.


Sepeninggal kedua orang tua Lisa, Hanbin-lah yang diberi tanggung jawab untuk menjaga dan mengurus perusahaan ayahnya. Sebenarnya ayah Hanbin yang awalnya diminta mengurus perusahaan sementara waktu, namun mengingat ayahnya juga sangat sibuk dengan perusahaan keluarga mereka. Jadi, akhirnya ayahnya menunjuk Hanbin untuk mengurus perusahaan Manoban. Kapasitas Hanbin sudah cukup mumpuni untuk memegang tanggung jawab itu.

Sementara menunggu Lisa siap dengan tanggung jawabnya mengurus perusahaan Manoban, Hanbin akan menggantikan tugasnya sementara waktu. Hingga gadis itu benar-benar siap memegang amanah ayahnya. Atau setidaknya sampai ada orang yang dipercaya untuk mengurusnya kelak, mungkin suami Lisa?





✔ STAYWhere stories live. Discover now