014

260 43 4
                                    


생일 축하해요 uri HANBIN !!!

사랑해요 ...




Sudah berhari-hari Jisoo tidak masuk kerja. Kepala divisinya bahkan sudah memberikan surat peringatan ke rumahnya. Namun sepertinya gadis itu masih belum memberikan respon apapun. Berita tentang pertunangan Jiwon dan Lisa juga sudah tersebar luas di kantor. Bukan hanya itu, banyak juga karyawan wanita yang kini sering menggosipkan Jisoo karena berita tersebut. Mereka yakin alasan gadis itu absen selama beberapa hari ini adalah karena kabar pertunangan Jiwon. Bahkan mereka suka membanding-bandingnya Lisa yang berada di kelas atas dan Jisoo yang hanya karyawan biasa.

Telinga Jiwon rasanya panas tiap kali mendengar ada orang yang menjelek-jelekkan nama Jisoo. Ingin rasanya ia menyumpal mulut pedas mereka satu per satu. Bahkan Jiwon sampai menyuruh Chanwoo memberi peringatan kepada pada para biang gosip yang selama ini selalu membuat rumor tentang Jisoo di kantor.



Kini Jiwon mengendarai mobilnya menyusuri jalanan Seoul. Lampu-lampu jalan dan gedung bertingkat membuat malam ini semakin hidup. Tidak ada Lisa sekarang. Yang ada hanyalah dirinya yang sendirian meratapi kesalahannya pada Jisoo.

Jiwon mengendarai mobilnya tanpa arah dan tujuan. Ia membiarkan nalurinya mengontrol arah mobilnya. Hingga sampailah dia sekarang di depan sebuah lorong yang sangat familiar baginya. Sudah beberapa hari ini Jiwon bolak-balik datang kesana. Datang dengan sebuah harapan dan selalu pulang dengan penyesalan yang sama.

Pria itu kembali melangkahkan kakinya menuju rumah kecil yang terletak di atap gedung di ujung lorong. Jiwon menaiki anak tangga itu untuk kesekian kalinya. Ia tak pernah bosan dengan hal itu.

Malam ini langit terlihat lebih terang karena banyak bintang yang menunjukkan dirinya di atas sana. Dulu Jiwon dan gadis itu sering menghabiskan waktu mereka di tempat ini. Menikmati kebersamaan sambil melihat langit malam dari atas atap. Tapi sekarang semuanya terasa berbeda.


Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Jiwon menghentikan langkahnya saat melihat pintu rumah itu sedikit terbuka. Lampu di dalam juga masih menyala tak seperti biasanya. Sekarang jarum jam ditangan Jiwon sudah menunjukkan angka 11 malam, tapi apa yang membuat gadis itu membuka pintu rumah malam-malam begini. Apalagi udara di luar sangat dingin.

Jiwon melebarkan langkah kakinya mendekati rumah itu. Ia mengetuk pintu yang terbuka tersebut seraya memanggil nama pemilik rumah. Beberapa kali ia memanggil nama itu, namun tak ada jawaban dari dalam. Jiwon semakin khawatir dan akhirnya memilih masuk ke dalam rumah.

✔ STAYOù les histoires vivent. Découvrez maintenant