044

238 45 20
                                    

Anhyeong readers tercinta

Sebelumnya jangan lupa klik BINTANG-nya..

Semoga masih bisa menghibur dan menjadi pelepas rindu (buat yang rindu kekeke)

HAPPY READING ^^



Malam ini langit tidak ditemani dengan gemerlap bintang ataupun bulan. Tampak kesepian sendirian di atas sana. Bulan dan bintang sepertinya memilih menyembunyikan diri dari kedua pasang mata yang saat ini masih asyik dengan tatapan masing-masing. Sepasang manusia itu disibukkan dengan pikiran yang menggelayut dibenaknya sendiri-sendiri. Membiarkan keheningan menyertai kebersamaan mereka.

Hanbin dan Jisoo duduk di dalam mobil yang terparkir tak jauh dari kafe tempat Jiwon dan Sohyun berada saat ini. Gadis bersurai panjang itu mencengkeram ujung bajunya, menandakan ketidaknyamaan dirinya disana. Sementara Hanbin dengan sorot tajam masih diam seribu bahasa. Membiarkan Jisoo menerka-nerka isyarat tubuh yang ia berikan dalam diamnya.

Jisoo merasa kesulitan mengatakan isi pikirannya sekarang. Bagaimana pun juga ia ingin tetap berada pada garis rencana yang telah ia susun sendiri. Meskipun semua itu berlawanan dengan kata hatinya, tapi sudah tanggung jika ia mundur saat ini.

"Apa hanya aku yang tak paham dengan hubungan kita saat ini?" Hanbin memulai narasinya tanpa menatap wajah gadis di sampingnya. Pertanyaan itu berusaha Jisoo cerna sebaik mungkin.

Jika boleh jujur, ingin sekali ia menjelaskan semua kejadian yang terjadi antara dirinya dan Jiwon beberapa hari ini. Jisoo tak ingin pria di sampingnya salah paham dengan apa yang ia lihat kemarin dan malam ini. Ia ingin mengatakan jika perasaannya pada Jiwon telah berubah seiring perpisahan mereka yang sudah termakan waktu selama beberapa bulan belakangan.

Tapi lagi-lagi hanya diam yang Jisoo pilih sebagai jalan tengah dari semua kesalahpahaman ini. Tekadnya sekarang terlalu kuat untuk meninggalkan pria itu dan pergi jauh dari kehidupannya. Hingga ia membiarkan Hanbin bermain sendiri dengan semua terkaannya tentang hubungan Jisoo dan Jiwon.

"Kau akan terus diam tanpa memberi penjelasan sedikitpun? Bahkan jika aku memintanya?" Rahang Hanbin mengeras menggambarkan emosi yang terlihat dari garis tegas wajah dinginnya.

"Aku yakin kau bukan gadis yang akan menusuk temanmu sendiri dari belakang. Dan tentang pertunangan Lisa dan Jiwon... pasti ada kesalahpahaman disana. Aku benar kan?" Hanbin masih berusaha berpikiran positif dengan semua kejadian yang terjadi diantara mereka berempat. Meskipun kenyataannya dia sendiri juga kecewa saat melihat Jisoo dekat kembali dengan Jiwon.


"Maaf..."


Satu kata yang keluar dari mulut Jisoo, justru membuat pria itu mendesah panjang. Hanbin menoleh ke arah gadis di sampingnya dengan raut wajah kecewa.

"Untuk apa kau minta maaf, apa kau melakukan kesalahan?"

"Maaf karena selama ini aku sudah banyak merepotkanmu. Kau sudah banyak sekali membantuku. Tapi aku tak akan pernah bisa memberikan hal yang sama dengan apa yang telah kau berikan padaku. Maaf membuatmu banyak berharap... padahal aku tak bisa membalas itu semua." Jisoo menggigit bibir bawahnya yang mulai bergetar karena tidak mampu menyembunyikan kecemasannya.

"Kau ini bicara apa? Kau tahu aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Lalu kenapa tiba-tiba minta maaf seperti ini?" Hanbin tampak tak mengerti dengan arah pembicaraan gadis itu. Bukankah harusnya mereka membicarakan tentang dirinya dan Jiwon.

✔ STAYМесто, где живут истории. Откройте их для себя