042

222 46 15
                                    

Jangan Lupa VOTE .. Klik Bintangnya ^^



Jisoo merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamar tidur. Ia memijat keningnya pelan mencoba mengurangi rasa pusing karena banyaknya hal yang dipikirkan saat ini. Apa yang harus ia lakukan sekarang. Tinggal dua hari lagi. Gadis itu bahkan tak tahu harus pergi kemana jika tidak tinggal di tempat ini.


DRRRTTT

Sebuah panggilan masuk. Jisoo segera mengangkat panggilan pada ponselnya.


"Halo, Hanbin-ah."

"Kau sedang apa?" tanya Hanbin dari seberang telpon.

"Hanya rebahan."

"Apa urusanmu sudah selesai?" Pertanyaan itu membuat Jisoo diam sesaat. Pikirannya kembali terbang mengabsen setiap kejadian yang ia lalui selama dua hari kemarin. Sudah dua hari ini ia terus menghindar dari pria itu. Tapi Jisoo harap Hanbin tidak merasa curiga dengan sikapnya.

"Sudah... badanku sangat lelah, makanya ingin rebahan sebentar." Jisoo berbohong.

"YA... jangan memaksakan diri. Ingat kau harus banyak istirahat. Kalau tidak aku akan membuatmu menginap lagi di rumah sakit, agar kau tidak bisa kabur dari pegawasanku." tegas Hanbin yang dibalas kekehan renyah gadis itu.

"Tidak... aku baik-baik saja. Jangan berlebihan, Hanbin-ah." celetuk Jisoo dengan senyuman yang tdak bisa Hanbin lihat.


DRRRTTTT

Ada panggilan lain yang tiba-tiba masuk.


"Hanbin-ah, sebentar. Ada yang menelpon." Jisoo segera mengalihkan panggilannya. Nama yang sudah lama tak muncul diriwayat panggilannya itu cukup membuat Jisoo menaikkan alis karena heran.

"Halo, Oppa..."

"Halo, maaf apa benar ini dengan nona Jisoo?" tanya seorang pria yang terdengar asing ditelinga Jisoo.

"Iya benar. Maaf, ini siapa?"

"........................." Jisoo membulatkan matanya setelah mendengar penjelasan sang pria. Ia menekan dahinya seraya memejamkan mata.

"Baik, tolong kirimkan alamatnya sekarang." ucap gadis itu sebelum memutuskan panggilan. Setelah menyelesaikan pembicaraan dengan orang asing tadi, Jisoo langsung mengalihkan panggilannya lagi pada Hanbin.


"Hanbin-ah,"

"Sudah? Memangnya siapa yang menelpon larut malam begini?" tanya pria itu penasaran.

"Bukan siapa-siapa. Oh ya, aku ingin istirahat. Apa tidak apa-apa jika aku memutuskan panggilanmu sekarang?" tanya Jisoo ragu. Ia kembali berbohong.

"Aaa... baiklah kalau begitu. Istirahatlah dan jangan terlalu memaksakan diri, mengerti?" Jisoo tersenyum mendengar nasehat Hanbin. Pria itu selalu memberi perhatian lebih dari apa yang ia harapkan. Apa Jisoo yakin bisa meninggalkan pria sebaik Hanbin?

"Nee... kau juga beristirahatlah."

Panggilan mereka akhirnya berakhir. Jisoo langsung mencari kontak seseorang pada layar ponselnya. Chanwoo... Jisoo membutuhkan bantuannya sekarang.

✔ STAYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora