026

260 45 12
                                    


Hari ini perusahaan Manoban berjalan seperti biasanya. Para pemegang saham telah membatalkan keputusan mereka yang awalnya ingin menarik saham dari sana. Hal yang dilakukan Jiwon benar-benar membawa dampak besar bagi perusahaan itu.

Jiwon tersenyum saat mendengar kabar tersebut dari Chanwoo. Ia merasa sangat lega bisa melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Mungkin ini akan menjadi hal terakhir yang bisa pria itu lakukan untuk Jisoo. Karena setelah ini, ia akan benar-benar berusaha melupakan semuanya. Meskipun, sebenarnya Jiwon sendiri masih mengkhawatirkan gadis itu karena sakit yang diderita saat ini. Namun, disisi lain ia yakin Hanbin bisa menjaga Jisoo dengan baik.

"Kau boleh pergi, Chanwoo-ya." ucap Jiwon setelah pria itu selesai dengan laporannya. Chanwoo hanya mengangguk kemudian berlalu meninggalkan Jiwon yang kini memilih beranjak dari tempat duduknya. Ia menatap jauh kedepan, menikmati pemandangan sore hari di pusat Canada.

Jiwon mulai memikirkan tentang hari pernikahannya yang akan dilaksanakan beberapa minggu lagi. Ayah dan ibunya telah mengurus semua keperluan. Sementara dirinya bisa melanjutkan aktivitas bekerja seperti biasa.

Jiwon menghela nafas sejenak. Meskipun saat ini hubungannya dengan Jisoo sudah berakhir, tapi ia masih memikirkan sesuatu. Hal yang masih mengganjal dipikirannya. Apakah sebaiknya ia tetap merahasiakan semua ini dari Lisa, tapi itu berarti mereka akan mengawali pernikahan ini dengan sebuah kebohongan. Dan Jiwon tidak tahu apa yang mungkin terjadi jika Lisa sampai tahu yang sebenarnya setelah pernikahan mereka nanti.

Atau sebaiknya ia menceritakan semuanya sejak awal, sehingga tidak ada hal yang harus ditutup-tutupi nantinya. Tapi... bagaimana caranya?

----------


Donghyuk, Sandara, dan Jisoo sudah bersiap di bandara. Setelah insiden pingsan tempo hari, sebenarnya Donghyuk melarang Jisoo untuk ikut pergi bersama mereka ke Jeju. Namun, memang dasarnya gadis itu keras kepala. Dia tetap memaksakan diri untuk ikut. Alhasil mereka bertiga akhirnya tetap pergi untuk melakukan hunting spot-spot yang cocok untuk konsep majalah bulan ini.

"Sudah, tidak ada yang ketinggalan?" tanya Sandara pada Donghyuk dan Jisoo. Keduanya menggelangkan kepala bersamaan.

"Kalau begitu kita pergi sekarang." ucap wanita itu seraya melangkahkan kali lebih dulu. Disusul oleh dua manusia dibelakangnya. Mereka bertiga akhirnya memasuki pesawat dan mengambil tempat duduk masing-masing.

.

.

Jisoo mengarahkan pandangan matanya keluar jendela. Sambil menunggu pesawat melakukan take off, ia memilih mendengarkan lagu melalui earphonenya. Sebuah lagu bergenre ballad mulai terdengar mengiringi salju pertama yang tiba-tiba turun. Jisoo tak bisa mengalihkan pandangannya dari luar jendela. Itu benar-benar salju pertama yang turun di musim dingin ini.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✔ STAYWhere stories live. Discover now