049

313 51 1
                                    

If you love someone.
Just be brave to say,
That you want him to be with you...






Hari ini Perusahaan Manoban beroperasi seperti biasa. Beberapa karyawan terlihat berjalan lalu lalang dengan kesibukan mereka masing-masing. Disisi lain, tampak sepasang pria dan wanita tengah berjalan beriringan melewati lorong gedung. Keduanya memasuki sebuah ruangan yang tak lain adalah ruang kerja direktur utama.

"Mulai sekarang ini akan menjadi ruang kerjamu." ucap Hanbin yang sekarang berdiri tepat disebelah gadis berambut blonde.

Lalisa Manoban

Nama itu terukir pada plakat di atas meja yang dulunya dipakai sebagai tempat kerja Hanbin. Dan sekarang ruangan itu akan diisi oleh Lisa, sepupunya sekaligus pewaris tunggal Perusahaan Manoban.

Cepat atau lambat Lisa memang harus memimpin perusahaan tersebut. Selama ini Hanbin hanya mengisi kekosongan posisi direktur selama gadis itu mempersiapkan diri. Dan ia rasa sekarang adalah waktu yang tepat. Lagipula ayah Hanbin juga menginginkan sang putra untuk belajar mengurus perusahaan keluarga. Jadi mau tak mau, ia harus melepas posisinya di Perusahaan Manoban.

"Kau yakin aku bisa melakukannya?"

Lisa terlihat kurang percaya diri. Bagaimana pun juga ini adalah pertama kalinya ia memegang perusahaan milik sang ayah. Tentu banyak hal yang mulai ia khawatirkan.

"Kau tenang saja, aku yakin kau bisa melakukannya. Jika kau butuh bantuan, kau bisa menghubungi aku atau Donghyuk." Hanbin mencoba mengembalikan kepercayaan diri Lisa.

"Aku pegang ucapanmu. Awas saja kau coba kabur saat aku butuh bantuan." ancam Lisa seraya menautkan alis.

Hanbin mengangguk ringan kemudian memutar badan untuk mencari seseorang. Tak lama setelah itu, dari balik pintu muncul seorang gadis dengan pakaian rapi.

"Aa... itu dia. Jennie-ssi, kemarilah. Aku ingin mengenalkanmu pada direktur utama yang baru." Gadis itu pun segera mendekati Hanbin dan Lisa.

"Lisa, ini Kim Jennie. Dia sekretarisku dulu... Dan Jennie, kenalkan ini Lisa. Mulai sekarang dia yang akan menggantikan posisiku disini."

Lisa mengulurkan tangannya sambil tersenyum ramah. Begitupun dengan Jennie yang menyambut jabatan Lisa seraya menundukkan kepala penuh hormat.

"Aku harap kalian cocok dan bisa bekerjasama dengan baik kedepannya." ujar Hanbin dengan senyum simpul. Kedua gadis tadi ikut tersenyum satu sama lain sebelum mengakhiri jabat tangan mereka.

"Aa.. iya, kedatangan saya ingin memberitahukan bahwa pertemuan akan segera dimulai. Sebaiknya kita segera pergi." ujar Jennie yang baru saja teringat akan tujuan awalnya.

Lisa menghela nafas panjang mencoba menyiapkan diri. Pertemuan ini akan menjadi langkah awal karirnya di perusahaan. Ia harus melakukannya dengan baik dan menunjukkan kepada para pemegang saham bahwa dirinya bisa menjadi pemimpin yang berkompeten.

"Kau bisa melakukannya." Hanbin terlihat memberi semangat sambil menepuk bahu sepupunya.

Sementara itu Jennie terlihat murung karena menyadari jika hari ini adalah hari terakhir Hanbin di perusahaan. Mulai besok ia tidak bisa melihat wajah pria itu lagi. Apakah kisah percintaannya harus berakhir bahkan sebelum ia memulainya seperti ini? Benar-benar menyedihkan.

.

.

.

"Apa Hanbin tidak datang hari ini?" tanya Jiwon yang ikut-ikutan melipat pakaian milik Jisoo dan memasukkannya kedalam tas.

✔ STAYUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum