048

278 44 6
                                    

Road to final chapter.
Jangan lupa VOTE ⭐ dan comment.
Buat yang kmaren nunggu" Binsoo moment, nih aku kasih...
Selamat menikmati

HAPPY READING ^^




Langit terlihat biru cerah. Pagi ini adalah hari kedua Jisoo dirawat di rumah sakit setelah operasi cangkok ginjal itu. Kondisinya semakin baik begitupun dengan Chanwoo.

Tangkai pohon dengan daun rindang diatas Jisoo tampak bergoyang tertiup angin. Semilirnya membuat gadis itu meringis. Udara yang menyapu wajahnya terasa cukup dingin, meskipun cuaca disekitar sangat cerah.

"Apa sebaiknya kita masuk saja?" tanya Jiwon memberi respon cemas saat melihat gadis disampingnya mengelus-elus bahu.

"Ani, aku baik-baik saja. Bisakah kita disini sedikit lebih lama?" tanya Jisoo berharap. Pria itu tersenyum kemudian menganggukkan kepala.

DRRRTTT

Jiwon segera merogoh saku celana dan mengeluarkan ponsel miliknya. Satu tangannya diangkat untuk memberi isyarat pada Jisoo agar menunggu.

Sementara Jiwon sibuk berbicara dengan seseorang diseberang telpon, Jisoo memilih menikmati udara segar di sekitar taman rumah sakit.

"Jisoo-ya." Gadis itu menoleh saat Jiwon memanggil namanya.

"Maaf, sepertinya aku tidak bisa menemanimu lebih lama lagi disini. Ada urusan yang harus aku selesaikan. Tapi kau tenang saja, ada seseorang yang akan menemanimu." jelas pria bermata sipit itu seraya melihat-lihat sekitar.

"Aa... itu dia."

Jisoo mengikuti arah pandangan Jiwon yang tertuju pada seorang pria yang sekarang berjalan ke arah mereka. Gadis itu membulatkan mata saat melihat sosok pria yang Jiwon maksud. Tampak raut kecemasan tergambar jelas diwajahnya.

"Jiwon-ah, apa maksud semua ini?"

Jisoo benar-benar tidak habis pikir. Ia tak menyangka Jiwon akan merencanakan semua ini setelah pembicaraan mereka tempo hari tentang pria yang sekarang sudah berdiri tepat didepan Jisoo.

Flashback On

"Apa yang membuatmu menolak Hanbin?" Pertanyaan itu berhasil membungkam bibir Jisoo.

Gadis itu memilih diam dan berusaha mengabaikan pertanyaan yang ditujukan Jiwon padanya. Tanpa jawaban langsung dari Jisoo, pria itu sudah cukup tahu. Jisoo masih mencemaskan sesuatu.

"Kau mencintainya?"

Lagi... Entah mengapa Jiwon selalu berhasil membuat gadis itu terpaku dengan semua pertanyaannya. Jisoo juga tidak tahu harus memberi respon seperti apa. Situasi saat ini tidak mendukung Jisoo untuk mengatakan perasaannya yang sebenarnya. Akhirnya gadis itu kembali bungkam.

"Ku anggap diammu berarti 'iya'. Aku juga ingin menanyakan satu hal lagi. Dan ku harap kau mau jujur padaku kali ini."

Jisoo menatap manik pria dihadapannya dalam. Percuma saja mengelak, karena ia sudah terlalu lelah berpura-pura. Jiwon terlihat menarik sudut bibirnya sebelum kembali memasang wajah serius.

"Apa ini semua ada hubungannya dengan ayahku, Jisoo-ya?"

Oh Tuhan, kenapa semua yang Jisoo pikirkan seolah bisa terbaca dengan mudah oleh pria itu. Apa yang harus dia katakan sekarang. Jiwon pasti akan sangat kecewa dan marah jika mengetahui bahwa semua masalah yang ia alami bersumber dari ayahnya sendiri.

✔ STAYWhere stories live. Discover now