031

243 47 15
                                    

Kemarin seneng banget dengar kabar positif tentang Hanbin. Semoga semuanya semakin baik ke depannya :)

Miss him so bad.....




Hanbin membuka matanya karena cahaya matahari dengan lancang mengganggu tidurnya. Ia berusaha bangun dari posisinya sambil memegangi kepalanya yang terasa agak pening. Wajah tampannya tampak kusut karena baru bangun tidur. Perlahan pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan.

Asing.

Hanya kata itu yang mampu ia simpulkan saat melihat isi ruangan tersebut. Semua sisi kamar terasa sangat asing untuknya. Ia yakin dirinya belum pernah berada di tempat tersebut sebelumnya. Sambil memegangi kepalanya yang masih pusing, Hanbin mulai beranjak dari ranjang king size itu. Ia melangkah menuju pintu keluar dan membukanya.

Jika dilihat dari luas dan dekorasi ruangan itu, Hanbin menduga jika ini adalah sebuah kamar hotel. Kakinya terus bergerak menyusuri ruang tengah. Mencoba mencari pemilik tempat tersebut. Pandangannya menyapu seluruh sudut yang ada di sekitarnya, hingga sebuah pemandangan menghentikan pergerakannya.

Seorang gadis tengah berdiri bersandar pada dinding sambil menikmati suasana di luar jendela. Cahaya matahari menerpa wajah cantik itu. Membuat Hanbin tak bergeming untuk beberapa saat. Gadis itu ternyata masih sama dengan yang dulu. Entah mengapa tak banyak perubahan padanya, atau mungkin sekarang dia menjadi semakin cantik dan elegan.

Gadis itu menoleh, membuat Hanbin segera membuang mukanya ke sembarang arah. Sohyun berjalan pelan mendekati pria itu. Namun sepertinya ia masih tak berniat memandang sang gadis. Sohyun berhenti saat jarak mereka hanya tinggal satu meter.

"Hanbin Oppa..." panggil gadis itu dengan suara lembut.

"Kenapa aku bisa disini?" tanya Hanbin dengan suara dingin. Wajahnya masih setia memandang ke arah lain.

"Semalam Oppa jatuh di jalan saat hujan. Awalnya aku ingin mengantarmu pulang, tapi aku tak tega membangunkan Oppa yang tertidur diperjalanan." Sohyun berusaha menjelaskan kronologi kejadian semalam. Hanbin memejamkan matanya dan mencoba mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi tadi malam. Kenapa Sohyun bisa sampai membawanya kemari.

Tak butuh waktu lama baginya untuk mengingat semua kejadian tersebut. Ia membuang nafas kasar, kemudian menoleh ke arah Sohyun. Ia bisa melihat kesenduan diwajah gadis itu. Hanbin tidak yakin apa yang membuatnya terlihat sesedih itu, tapi ia juga tak mau tahu apalagi mencaritahu lebih banyak tentang gadis itu.

"Terimakasih sudah membantuku semalam. Aku akan pergi sekarang. Apa kau tahu dimana kunci mobilku?" tanya Hanbin pada gadis dihadapannya. Ia tak ingin berlama-lama berada di tempat yang sama dengan gadis itu.

"Oppa... Bisakah kita bicara sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." ucap Sohyun dengan wajah memohon. Masih sama dengan ekspresinya kemarin sore saat di makam Yunhyeong. Gadis itu tampak sangat berharap pada Hanbin.

"Maaf, tapi kurasa tidak ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Bisakah kau berikan kunci mobilku, Sohyun-ssi?" pinta Hanbin dengan panggilan formal. Sohyun semakin sedih mendengar pria itu bicara seformal ini sekarang. Apakah pria itu benar-benar tidak bisa memberinya satu kesempatan untuk menjelaskan semuanya.

"Oppa... Aku benar-benar—"

"Jika kau keberatan memberikan kunci mobil itu. Aku akan naik taksi saja." Suara Hanbin semakin terdengar dingin. Membuat Sohyun tak mampu melanjutkan ucapannya. Pria itu sudah berbalik untuk pergi dari tempat tersebut. Namun, Sohyun segera menahannya.

✔ STAYWo Geschichten leben. Entdecke jetzt