•04•

11.7K 873 10
                                    

_Cupu✓_

#VOTE + COMENT PLEASE, THANKS~🖤

•HAPPY READING•

Aslan kini memasuki rumahnya dengan keadaan lesu, dirinya sama sekali tak ada mood hari ini.

"Bang Aslan!" Teriak astrid, Astrid fiolitha gemilang. Adik perempuan Aslan yang sifatnya masih kekanak-kanakan.

"HM?"

"Bang Aslan beliin Astrid buku dongeng ya besok, yang ceritanya tentang princess princess gitu!" Teriak astrid antusias. Aslan hanya tersenyum manis melihat tingkah Astrid yang mengemaskan.

"Kok bang Aslan? Biasa juga kan bang asgra yang beliin" ujar Aslan lalu merebahkan dirinya di sofa ruang tamu.

Astrid mengerucut bibirnya lalu melangkahkan kakinya ke arah Aslan guna ingin membujuk pria itu lagi.

"Bang asgra besok mau berangkat ke luar negeri, jadi ga bisa!" Ujar Astrid dengan bibir yang di majukan beberapa senti.

"..."

"Bang Aslan!?" Panggil Astrid lagi setelah beberapa lama tak mendapat jawaban dari Aslan.

"HM?"

"Beliin besok ya!? Yayaya!? Please..." Pinta Astrid memohon.

Aslan bangkit lalu mengubah posisinya menjadi duduk, "Abang ga tau buku dongeng kaya gitu" Aslan lalu pergi menuju kamarnya meninggalkan Astrid yang ingin menangis.

"Minta tolong temennya kek! Masa ga ada yang kutu buku sih!?" Teriak astrid berhasil menghentikan langkah Aslan.

Satu dalam benak Aslan sekarang.

Caca.

*****

Kini Caca berjalan menyusuri koridor yang masih sepi karena jam masih menunjukan pukul 06.15, dirinya sengaja datang lebih pagi karena ingin menghindari setidaknya setengah Bullyan yang selalu ia dapatkan.

Dengan kedua tangan yang masih memeluk hodiie army yang sudah selesai ia cuci dan akan ia taruh di loker nomor 08 seperti apa yang pemilik Hoodie itu katakan.

Sesampainya Caca di loker sang pemilik hoodie, Caca dengan perlahan membuka loker ber nomer kan 08 tersebut. Seperti yang pemilik Hoodie itu katakan loker tersebut sama sekali tak di kunci jadi bisa sangat mudah baginya untuk segera menaruh Hoodie tersebut.

Hal pertama yang Caca temukan adalah coklat, bunga, dan amplop amplop yang isinya ntah apa. Banyak, sangat banyak. Membuat Caca sedikit terkejut.

"Coklatnya banyak banget" gumam Caca sedikit kagum. Jika boleh jujur, Caca sangat menyukai coklat. Sudah sangat lama dirinya tak pernah mencicipi coklat lagi.

Tak ingin tergiur Caca dengan cepat menurun Hoodie tersebut dan menutup lokernya kembali, lalu berbalik badan dan segera pergi dari sana.

*****

Kini Aslan sedang menyusuri koridor yang memang sudah cukup banyak di tempati siswa siswi berhubung kini jam sudah menunjukan pukul 07.02.

Cupu✓ (OPEN PRE-ORDER) Where stories live. Discover now