•13•

8.3K 654 5
                                    

_Cupu✓_

#VOTE + COMENT PLEASE, THANKS~🖤

•HAPPY READING•

Seusai makan bersama Karin mengajak Caca juga Tasya untuk berbincang bincang kecil. Sesekali Karin dan Tasya tertawa bahagia sementara Caca hanya tersenyum kikuk karena cukup tak mengerti dan gugup dengan keadaan saat ini, hanya dirinya lah yang tak ber penampilan cantik.

"Hahaha!" Tawa Karin kembali pecah ketika Tasya menceritakan kejadian lucunya saat di sekolah.

"Udah ah, bunda mau ke atas dulu" ucap Karin meredakan tawanya. "Ekhem! Mau berduaan sama om Akbar ya!!?" Goda Tasya dengan senyum sumringah nya, Sesekali Caca terpaku melihat hal itu terlalu manis baginya untuk di pandang.

"Ih! Kamu ya!" Ucap Karin lalu mencubit hidung mancung Tasya dengan tangannya.

Tasya tertawa sementara caca yang melihat hal tersenyum tersenyum simpul.

Menurut Caca Tasya sangat cocok menjadi pacar Aslan yang ketampanannya di atas rata rata, begitu pun Tasya yang cantiknya tiada Tara. Terlihat natural dan elegan untuk di pandang.

"Eh tinggal kita berdua dong" ucap Tasya dengan senyuman manisnya.

Caca yang melihat itu hanya bisa gelagapan sendiri.

"E-eh? I-iya... Hehe kita berdua" Caca menggaruk tekuk belakangnya yang tidak gatal.

"Santai aja kalau sama gw, btw kenalin" ucap Tasya lalu menjulurkan tangannya.

"Gw Tasya, Tasya pricillia"

Dengan ragu Caca menerima jabatan tangan Tasya.

"A-aku Caca, agasya aletha anindira" ucapnya lalu tersenyum kikuk.

"Lo... Temen deketnya Aslan ya?" Tanya Tasya sedikit berhati hati, dengan tatapan mengintimidasi.

"Ah... Bukan, aku ga terlalu Deket kok sama Aslan" ucap Caca lalu memperbaiki letak kacamatanya yang sedikit turun.

Tasya hanya mengangguk mengerti.

"Gw kira Lo sama Aslan Deket, soalnya setau gw Aslan ga pernah punya temen cewe. Kecuali gw sama si Vani, sekretaris OSIS yang demen banget nempel sama si Aslan" ucap Tasya lalu memasang ekspresi kesal saat sesekali dirinya mengingat hal lalu saat Vani tiba tiba datang ke sini di saat dirinya dan Aslan sedang melakukan cooking challenge di dapur, Namun kedatangan Vani seakan merusak semuanya.

Caca hanya diam tak tau harus menjawab apa.

"Eh iya, Lo di ajak bolos ya sama si Aslan?!" Tanya Tasya antusias.

"S-sebenarnya aku kira bukan di ajak bolos tapi di ajak ke sekitar sekolah. Eh tau tau di ajak ke sini" ucap Caca dengan senyum kikuknya.

"Asik banget ngobrolnya" ucapan berat dari seorang pria membuat keduanya menoleh. Mendapati Aslan dengan wajah datar dan still polos.

"Eh Aslan!? Duduk sini!" Pekik Tasya senang lalu menepuk bagian samping Sofanya.

Tatapan Aslan tadinya mengarah ke arah tangan Tasya yang menepuk nepuk sofa sebelahnya, namun detik berikutnya mata dan kakinya kini mengarah ke arah Caca yang hanya diam saja.

Aslan lalu mendaratkan bokongnya di samping sofa Caca lalu duduk santai di sana, lalu mengeluarkan handphone nya dan memainkannya.

Sementara Tasya kini sudah malu besar, wajahnya sudah merah padam. Dan kini mulutnya terjatuh rapat.

Sementara batinnya memaki maki Caca yang kini hanya diam terkejut.

"Lan? Kita bisa ngomong sebentar?" Tanya Tasya dengan senyum paksa nya.

Cupu✓ (OPEN PRE-ORDER) Where stories live. Discover now