•14•

8.2K 638 19
                                    

_Cupu✓_

#VOTE + COMENT PLEASE, THANKS~🖤

•HAPPY READING•

Kini Caca sudah siap dengan seragam Nusa jaya nya, juga dengan rambut yang seperti biasa selalu ia kepang. Dirinya kini sedang berjalan ke arah dapur untuk mengambil rotinya untuk sarapan, tadi dirinya juga sempat mengikuti ibunya dan memberikan bubur untuk ibunya sarapan pagi.

Tok! Tok!

Ketukan pintu membuat Caca sedikit tersentak, dengan cepat Caca mengunyah rotinya sampai habis dan meminum air putihnya dengan cepat.

"Bentar..." Ucapnya sedikit keras agar sang pengetuk mendengar.

"G-gio?" Ucap Caca sedikit tersentak saat melihat gio dengan seragam Nusa jaya yang sudah terpasang apik di tubuh atletis nya.

Dengan rambut sudah di Pomade rapi juga senyum penuh pesona yang selalu terpampang.

"Hai, gw harap lo ga lupa kalau hari ini gw bakalan nganter lo ke sekolah" ucap gio lalu menjulurkan tangannya memberikan helm berwarna pink pastel kepada Caca.

Caca yang semula terdiam karena masih terkejut dengan kehadiran gio kini matanya tertuju kepala helm pink pastel tersebut, dari kelihatannya helm tersebut terlihat baru.

Dengan ragu Caca mengambil helm itu lalu tersenyum kikuk ke arah gio.

"Yuk berangkat" ajak gio lalu memutar balik badannya.

"Emm aku mau pamit dulu ke bunda" ucap Caca membuat langkah gio terhenti.

"Eh sorry sorry, gw lupa kalau kita belum pamitan sama bunda lo" kata gio lalu kembali memutar balik badannya, setelah itu menarik tangan Caca untuk masuk ke dalam. Caca hanya diam melihat tindakan gio, namun hal itu tak berangsur lama karena gio sempat menghentikan langkahnya lalu menatap caca.

"Bunda Lo di mana?" Tanya gio lalu melepas tautan tangannya dengan Caca.

"Bunda lagi tidur sih, di dalam kamar" ucap Caca dengan wajah polosnya.

Gio terkekeh kecil, "kalau tidur ya ga usah di bangunin ca... Kasian bunda Lo. Yuk berangkat, telat mampos kita" ucap gio lalu berbalik badan dan melangkah dengan Caca di belakangnya.

*****

Hening, hanya kata itu saja yang bisa mendeskripsikan suasana diantara gio dan Caca saat ini. Yang bisa Caca dengar hanyalah suara mesin motor juga klakson kendaraan lain yang tak henti berbunyi.

"Caca!" Panggil gio sedikit teriak agar suaranya dapat terdengar.

"Iya?"

"Lo pernah ngerasain cinta ga?" Tanya gio membuat Caca sempat tercengang, cinta? Bisakah Caca mendapatkan cinta?. Bahkan dirinya kerap di jadikan bahan Bullyan, mustahil untuknya dapat merasakan yang namanya cinta. Dengan penampilan seperti ini siapa yang ingin bersanding bersamanya?.

"Ca? Kok diem?" Panggil gio lagi membuat Caca tersentak.

"Eh iya kak?"

Cupu✓ (OPEN PRE-ORDER) Where stories live. Discover now