•34•

5.2K 384 1
                                    

_Cupu✓_

#VOTE + COMENT PLEASE, THANKS~🖤

•HAPPY READING•

Aslan masih diam di parkiran, dengan tubuh yang bersender pada Lamborghini nya, dirinya masih setia menunggu Caca walau nyatanya kekasihnya telah pergi pulang bersama vino.

Ah iya, Vani bahkan masih stay di sana. Sebenarnya gadis itu sedari tadi merengek minta di antar pulang dengan alasan sopir nya sedang mogok di jalan. Padahal tadinya Vani memberi tahu sopir pribadinya lewat chat pribadi agar tidak usah menjemput nya.

Aslan masih saja menunggu Caca padahal SMA Nusa jaya sudah sangat sepi, hanya ada dua motor yang ntah milik siapa. Aslan tak peduli, sedari tadi kepalanya melirik ke kanan dan kirinya. Namun Caca tetap tak kunjung datang.

Aslan menghembuskan nafas berat, pria itu kini melirik ke arah Vani, "lan.... Ayo dong anterin gw pulang... Plisss sekali ini aja deh!, Lagian siapa tau juga Caca pulang duluan karena buru buru mau ke tempat kerja paruh waktunya kan!?" Ah, iya. Sebenarnya ucapan Vani ada benarnya juga. Setelah berpikir lama akhirnya aslan masuk ke dalam Lamborghini nya. Setelah itu membuka kaca Lamborghini nya dan menatap Vani datar, "buruan masuk, ini tumpangan terakhir buat Lo" ucap Aslan pasrah.

Daripada telinganya makin panas mendengar rengekan Vani, lebih baik dirinya menuruti saja apa yang gadis itu inginkan.

Walau jujur saja, sebenarnya Aslan orang yang tidak tega an untuk melakukan hal itu kepada seorang perempuan.

*****

"Tadi pelajarannya gimana!?"

"B aja"

"Ohh, btw lagi bentar kita ukk. Weekend besok Lo mau kemana lan!?"

"Ga tau"

"Ohh, Lo udah__"

"Van, Lo bisa diem ga si?" Kini Aslan berucap dengan sarkas, percayalah sikap sarkas Aslan tak akan pernah pudar.

Vani yang di bentak bukannya takut malah semakin merengek lalu mencebikkan bibirnya.

Ya begitulah seorang vaniola zarasya, cantik? Ya. Vani memanglah yang paling cantik di SMA Nusa jaya. Boleh di akui memang begitu, Vani yang sudah memang mengincar Aslan dari sewaktu mereka mos bersama. Dan Vani yang selalu melekat dengan Aslan seperti perangko.

Vani memang cantik, namun sikapnya egois. Vani memang cantik, namun sikapnya selalu jelek di mata semua orang apalagi Aslan.

Lamborghini Aslan terhenti di saat lampu merah, Vani yang merasa bosan lalu melirik ke sembarang arah. Dan dirinya menemukan suatu pemandangan yang sangat mengejutkan, dan akan membuat dirinya menang satu langkah lebih cepat.

"Lan!"

"..."

"Aslan! Liat di depan lo!!, Sebelah kanan!!" Teriak Vani yang hanya di ikuti oleh Aslan, dan pada saat itu juga matanya melotot tak percaya.

Hatinya memanas dan emosinya mulai meningkat, yang benar saja? Kini dirinya tengah melihat Caca sedang menduduki motor pria lain?.

Cupu✓ (OPEN PRE-ORDER) Where stories live. Discover now