•08•

9.3K 741 17
                                    

_Cupu✓_

#VOTE + COMENT PLEASE, THANKS~🖤

•HAPPY READING•

Caca hanya tersenyum canggung saat gio sesekali menceritakan tentang hari pertamanya di Nusa jaya setelah sekian lama dirinya berada di Amerika.

Sungguh dirinya tak tau kondisi apa ini, pertama keributan tiba tiba terjadi saat Caca sibuk berkutat dengan buku diary nya seusai membaca novel. Kedua gio tiba tiba menghampirinya dan itu membuat seisi kelas ribut bahkan di luar kelas terasa melebihi orang yang ingin berdemo. Ketiga Nara yang tadinya pergi ke toilet tak juga kunjung datang membuat Caca sangat resah.

"Lo kenapa?" Tanya gio yang baru saja menangkap ke resahan dalam diri Caca.

Caca mendongak lalu menggeleng cepat, tak mau gio mengetahui bahwa dirinya kini sedang risih.

Gio menatap ke sekelilingnya, ramai. Terlebih banyak sekali wanita wanita berkumpul di luar kelas dengan air mata yang sangat deras. Sungguh demi apa gio tak mengerti mengapa wanita wanita itu menangis!.

"Btw, gw baru lihat Lo di Nusa jaya ini. Tahun lalu gw ga pernah liat Lo" ujar gio jujur. Dirinya sangat penasaran dari mana Caca dan bagaimana Caca, hubungannya dengan Aslan yang memang sudah dari dulu penuh Lika liku membuat gio sangat ingin mengetahui siapa saja yang dekat dengan Aslan.

"I-iya, aku anak baru di sini. Baru 3 hari kemarin pindah" jawab Caca membuat gio manggut manggut.

Anak anak di luar kelas semakin ber teriak membuat gio dan Caca menghadap ke sumber suara.

Bug!

Tepat saat itu juga tubuh gio tersungkur di lantai akibat tinjuan keras dari Aslan. Sementara Caca yang melihat hal itu tampak sangat ter kejut.

Aslan menarik kerah baju gio untuk berdiri, gio masih memegangi pipinya yang berdenyut nyeri akibat tinjuan keras itu.

"Lo ngapain di sini!?" Teriak Aslan dengan rahang yang mengeras.

Gio berdecih, "kenapa!? Mau mau gw lah ke sini!! Emang urusan Lo apa di sini.?" Ucap gio tak mau kalah. Aslan kembali meninju gio membuat pria itu kembali ter sungkur.

"Bajingan!"

"Lo yang bajingan! Lo adalah alasan kenapa langit bisa meninggal! Lo adalah alasan kenapa Tasya jaga jarak dari gw juga Lo. Dan Lo juga alasan kenapa Tasya nyalahin dirinya sendiri akibat kematian langit!!, Dan sekarang? Gw ga bakalan biarin hal itu terjadi sama Caca!" Teriak gio lalu bangkit, mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar.

Sementara Aslan sungguh semakin tersulut emosi, apa yang di katakan gio itu sangat tidak benar. Gio sendiri yang menjadi alasan mengapa Tasya menjaga jarak dengannya bukannya Aslan.dan perkataan gio yang terakhir sangat memicu kemarahan Aslan. Aslan sangat tau bahwa gio bukan pria baik baik, maka dari itu Aslan tak suka gio dekat dengan Caca yang terlebih gadis itu adalah gadis yang polos.

"Bangsat!" Teriak Aslan lalu pergi dari sana. Gio tersenyum sinis lalu melangkah ke arah Caca yang masih terpaku tak mengerti dengan kejadian yang tadi terjadi.

Gio mengelus Surai rambut Caca yang di kepang itu. Lalu tersenyum penuh arti.

Gio mendekatkan wajahnya ke arah Caca membuat degup jantung gadis itu tak teratur.

"Jangan takut, gw bakalan lindungi Lo" bisik gio lalu pergi dari sana meninggalkan Caca yang masih terpaku tak mengerti.

*****

Cupu✓ (OPEN PRE-ORDER) Where stories live. Discover now