•09•

8.9K 716 14
                                    

_Cupu✓_

#VOTE + COMENT PLEASE, THANKS~🖤

•HAPPY READING•

Caca kini sudah berada di dalam Lamborghini Aslan bersama Aslan yang tengah menyetir Lamborghini dengan fokus.

Sesekali Caca termenung melihat wajah Aslan yang tampannya di atas rata rata, di tambah kadar ketampanannya naik 100% saat dirinya sedang fokus.

"Jangan deketin gio" ujar Aslan dengan wajah datar dan tatapan masih fokus ke arah depan, Caca sedikit tersentak dengan apa yang Aslan katakan.

"K-kenapa? Gio baik kok" jawab Caca jujur, padahal jika di lihat lihat tak ada yang salah dengan apa yang gio lakukan.

"Dia bukan cowok baik baik" jawab Aslan berusaha meyakinkan Caca untuk menjauh dari gio.

"Aku pengen nanya" tanya Caca hati hati.

"Apa"

"Apa hubungan kamu, Tasya, gio, juga cowok yang namanya langit?" Tanya Caca dengan sedikit meringis, takut jika dirinya salah bertanya.

"Gio mantan Tasya" jawab Aslan singkat, namun terlalu tabu untuk Caca. Dirinya ingin jawaban yang sangat sangat detail dan jelas.

"Terus kamu?, langit?" Tanya Caca lagi. Di dalam hati dirinya sedikit memaki maki dirinya yang kini ntah mengapa menjadi terlalu kepo. Sebenarnya tujuan Caca bertanya hanyalah satu, dirinya hanya tak tau mengapa dirinya masuk ke dalam permasalahan ini.

"Tasya mantannya gio, tapi setelah putus sama gio Tasya calon tunangan gw, tapi kematian langit ngebuat semua ini menjadi suatu kesalah pahaman yang mampu ngebuat hubungan gw sama Tasya jadi renggang, di tambah gio yang selalu lontarkan semua kebohongannya" jelas Aslan membuat Caca tertegun.

Segitu sulitkah Lika liku antara mereka berempat?.

"Kayanya kita udah sampai" ujar Aslan membuat Caca tersentak lalu melihat ke luar jendela. Benar saja Caca mendapati pekarangan kecil yang memang di yakini rumahnya.

Dengan cepat Caca membuka sealbet nya lalu turun dari Lamborghini Aslan.

"Makasih" ujar Caca yang di balas anggukan saja dari Aslan.

Setelah melihat Lamborghini Aslan benar benar pergi dari sana Caca dengan cepat lalu memasuki rumahnya, tak seperti biasa. Kini Mira sudah ada di dalam rumah, tertidur di sofa rumah.

Caca melangkahkan kakinya perlahan ke arah Mira lalu mengulum senyum tipis.

Dirinya memegangi dahi yang sudah penuh dengan keringat, Caca membulatkan matanya sempurna saat mendapati dahi Mira yang kini sangat panas.

Mira sedang sakit, dengan cepat Caca mengambil selimut dari dalam kamarnya lalu memakaikannya ke tubuh Mira.

Caca juga segera berlari ke arah dapur untuk membuat air hangat yang akan di jadikannya kompres untuk Mira.

Bisa kalian ketahui bahwa Caca kini sangat panik, bagaimana tidak? Mira hanyalah satu satunya orang yang dia miliki di dunia ini. Di saat semua orang meninggalkannya dan di tambah di saat ayah pergi juga meninggalkannya untuk selama lamanya membuat Miralah satu satunya orang yang bisa berada di samping Caca.

Cupu✓ (OPEN PRE-ORDER) Where stories live. Discover now