•20•

8.1K 595 58
                                    

_Cupu✓_

#VOTE + COMENT PLEASE, THANKS~🖤

•HAPPY READING•

"Ini alamatnya?" Gumam Aslan bertanya tanya dalam benaknya, didepannya kini sudah ada kos kosan kecil dengan keadaan cukup tak layak.

Cat yang sudah melepuh dengan warna yang sudah pudar, juga tempat yang terlihat cukup kecil dan rawan bocor jika hujan turun.

"Nyari siapa ya mas?" Tanya seorsng wanita paruh baya, yang kebetulan lewat sana.

"Nyari temen saya Bu, di kos kosan ini ada yang baru pindah ga? Namanya Caca" ucap Aslan bertanya, sang ibu mengangguk lalu tersenyum.

"Neng Caca?, Oh iya. Itu kos kosannya iya mas yang paling ujung kanan" ucap wanita itu menunjukan kos kosan tempat Caca tinggal.

"Ya sudah, makasih buk" ucap Aslan di balas anggukan dan senyuman oleh wanita paruh baya itu.

Dengan segera Aslan berjalan ke arah kos kosan tersebut, tampak juga ada seorang pria di luar kos kosan itu yang sedang merokok. Aslan sedikit bergidik, apakah Caca yakin akan tinggal di kos kosan seperti ini?.

Tok! Tok!

Aslan mengetuk pintu kamar kos Caca sesekali matanya melirik ke arah pria bertato yang sedang merokok sambil menatapnya intens, Aslan bukannya takut akan di sakiti. Namun bagaimana dengan Caca nanti? Laun lambat yang Aslan. Takuti adalah pria itu menyakiti Caca, secara Caca adalah gadis yang sangat penakut dan lugu.

Merasa ketukan pintunya tak di dengar oleh sang pemilik kamar membuat Aslan mengetuk sekali lagi.

Tok! Tok! Tok!

Tak lama kemudian, datang seorang gadis dengan rambut yang seperti biasa tetap di kepang juga kacamata bulat besar yang tak pernah lepas darinya, "Aslan?" Ucap gadis itu dengan raut wajah setengah tak percaya.

Tanpa aba aba Aslan lalu menarik tangan Caca untuk masuk bersamanya sementara Caca hanya diam dan bingung menanggapi nya.

Setelahnya menutup pintu kamar kos Caca sedikit keras membuat Caca tersentak.

"K-kamu kok tau aku udah pind__"

"Lo ngapain pindah ke tempat kaya gini?! Lo ga tau apa banyak banget cowok ga bener di tempat kaya gini, lagi pula di sini ga aman buat cewe kaya Lo ca! Lo mau kalau diri Lo kenapa Napa nantinya, mau!?" Bisik Aslan dengan nada suara yang di tekan, Caca menatap Aslan dengan tak percaya.

Sementara Aslan terdiam tak menyadari apa yang tadinya telah ia ucapkan.

Caca menunduk, "a-aku pindah ke s-sini cuma buat nambah nambah uang pengobatan bunda kok" ucap Caca ragu dengan menggigit bibir bawahnya.

Aslan mengacak rambutnya frustasi setelah itu membawa Caca dalam dekapan hangatnya, tubuh Caca membeku seketika, detak jantungnya kini mulai tak karuan, Aslan memeluknya dengan sangat erat.

Jika boleh jujur Caca sangat menyukai pelukan ini, pelukan yang sama persis seperti pelukan yang Mira berikan kepadanya. Dirinya selalu menyukai pelukan Mira, dan kini seorang Aslan dapat memberikannya pelukan tersebut.

Cupu✓ (OPEN PRE-ORDER) Where stories live. Discover now