•30•

6.8K 460 26
                                    

_Cupu✓_

#VOTE + COMENT PLEASE, THANKS~🖤

•HAPPY READING•

Caca terdiam di kasur kecilnya sambil memeluk Popo, sang boneka panda pemberian Aslan saat hari pertama mereka berpacaran.

Di dalam pikiran Caca perkataan aslan masih terngiang di kepalanya.

"Kamu kenapa tadi jemputnya kelamaan!?" Tanya Caca saat mengingat tadi dirinya menunggu lama hanya gara gara Aslan.

Aslan terkekeh, "maaf ya, urusan aku sama om Hendra panjang ternyata"

Caca diam, hanya satu yang ada di pikirannya sekarang. 'sandra'.

"Eummm... Masalah Sandra ya?" Tanya Caca ragu membuat Aslan menoleh sekilas.

"Iya, kata om Hendra Sandra ga bisa di kasi hukuman masuk penjara. Umurnya belum cukup pas buat jadi napi, jadi dia di kasi sanksi out aja dari sekolah" Aslan berucap dengan nada sendu membuat Caca menoleh memperhatikan Aslan Lamat.

Caca sangat beruntung memiliki Aslan, Aslan yang mau menerimanya apa adanya, Aslan yang selalu melindunginya, Aslan yang terlalu sempurna untuknya, Aslan yang selalu di segala galakan di seantero SMA Nusa jaya.

Caca menghembuskan nafas berat, "gpp, lagi pula kasian juga kalau kak Sandra sampai masuk penjara cuma gara gara aku. Kasian keluargany__"

"Ca, aku kan udah bilang. Jangan terlalu baik sama orang, kamu bisa di anggap terlalu lemah gara gara itu" Aslan kini menjawab dengan serius, Caca terlalu baik menurutnya membuat Aslan greget sendiri.

Caca mengulum senyum simpul, kini pandangannya beralih ke arah kaca samping Lamborghini Aslan. Caca mendongak melihat bintang bintang penuh menghiasi angkasa.

"Lan, ibarat bintang sama langit malam. Tanpa langit malam minta pun bintang dengan sukarela mau hiasin langit malam dengan cahayanya ngebuat langit malam jadi indah di pandang seluruh manusia bumi. Sama halnya dengan kebaikan, walau tanpa orang itu mau. Tapi dengan kita berbuat baik dengan sukarela, bakalan ngebuat semuanya jadi indah" Caca berucap panjang lebar, Aslan menghembuskan nafas panjang.

Biarkan lah Caca berucap sesukanya. Tapi satu hal yang perlu di ingat, Aslan akan selalu menjaga Caca kapanpun dan dimanapun.

Caca menghembuskan nafas berat, sudahlah lupakan itu. Toh Sandra juga sudah tidak bersekolah lagi di SMA Nusa jaya, namun tetap saja. Tidak ada jaminan jika Sandra tak akan berulah lagi kepadanya.

Setelah lama berpikir Caca lebih memilih untuk menghilangkan semua pikirannya itu dan memilih untuk tidur.

*****

"Aslan pulangg!" Pekik Aslan saat kakinya sudah menginjak lantai marmer rumah mewah keluarga gemilang itu, "Aslan!, Ganti baju, mandi, terus makan bang!" Teriak Karin dari dapur. Nampaknya Karin sedang membantu bi ina, pembantu rumah tangga keluarga gemilang untuk memasak.

"Iya Bun!" Aslan dengan gesit langsung berlari ke kamarnya yang berada di lantai dua rumah megah itu dan melakukan semua yang Karin ucapkan.

20 menit berlalu, Aslan menuruni anak tangga untuk menuju meja makan. Sudah ada asgra, Astrid, juga Akbar di sana. Juga Karin dan bi ina yang sedang menyiapkan makanan di meja makan untuk siap di santap.

Cupu✓ (OPEN PRE-ORDER) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora