32✓Maldives¹

832 27 13
                                    

⚠️WARNING⚠️
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!
.
.
.

"Tuan Arthur Braxton. Aku Evelyn De Rosa, bersedia menemanimu, berada disisimu dan selalu ada untukmu. Dalam susah maupun senang, dalam sedih maupun bahagia, dalam sial maupun untung.. Sebagai isterimu, pelengkap kekuranganmu, dan tempatmu pulang saat kau lelah."

"Arthur."

Pria yang sedang diam menatap wanita dihadapannya seraya mengingat saat mereka saling mengucap janji suci, langsung duduk sedikit condong ke depan,

"Sebenarnya kita akan kemana?" Tanya Evelyn,

"Kau inginnya kemana?" Arthur malah bertanya balik.

"Aish.. Aku serius!"

Arthur menatap ke luar jendela. "Maldives."

.

  Tuan dan Nyonya Braxton sekarang sudah sampai di tempat yang mana terkenal dengan sebutan surganya para pengantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuan dan Nyonya Braxton sekarang sudah sampai di tempat yang mana terkenal dengan sebutan surganya para pengantin. Maldives atau dalam bahasa Indonesia adalah Maladewa.

Mereka berdua keluar dari jet pribadi milik Arthur, sudah ada beberapa orang yang menunggu kedatangan mereka dan menymbut mereka dan mereka juga sudah ditunggu oleh mobil yang berwarna hitam dengan sedikit sentuhan gold, warna yang sama dengan jet yang mereka naiki tadi.

Arthur menyetir sendiri mobil mewah tersebut dengan Evelyn yang duduk di sampingnya.

Arthur menghentikan laju mobilnya saat mereka sampai di sebuah tempat.
Evelyn turun dari mobil karena Arthur sudah turun.

Arthur membawa Evelyn masuk kedalam bangunan indah menyerupai istana tersebut. Itu adalah tempat penginapan mereka selama di Maldives.

Saat sudah sampai di aula, Arthur berdiri dihadapan Evelyn dan memposisikan kedua tangan Evelyn di dadanya, ia sendiri menyimpan tangannya di pinggang Evelyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sudah sampai di aula, Arthur berdiri dihadapan Evelyn dan memposisikan kedua tangan Evelyn di dadanya, ia sendiri menyimpan tangannya di pinggang Evelyn.

Perlahan Arthur menggerakkan tubuh mereka untuk berdansa. Tiba-tiba suara alunan musik romantis terdengar mengiringi dansa mereka.

Evelyn tersenyum manis, tulus dan penuh kebahagiaan.

ALLA VOLTA | COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang