41✓Be careful

540 25 2
                                    

  Evelyn mengemasi pakaiannya dengan penuh kebingungan, ia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Evelyn yakin bahwa dirinya dan Arthur baik-baik saja.

"Mommy.."

Evelyn tersentak kaget, ia menoleh.
Disana berdiri bocah tampan yang menatapnya.

"Hai.." Evelyn mencoba untuk terlihat baik-baik saja.

"Kau akan pergi bersama Mommy"
Itu suara Arthur.

Pria jangkung dengan penuh karisma itu kini berdiri diambang pintu, dibelakang Adler.

Evelyn mengernyitkan dahi, "Kau juga mengusirnya?"

Arthur memalingkan wajah, "Helikopter sudah siap, sebaiknya kau lebih cepat sedikit."

Arthur berbalik hendak pergi, Evelyn segera beranjak dari duduknya dan melangkah cepat menuju Arthur.
Evelyn menarik jas yang Arthur pakai, dengan terheran-heran sekaligus sedih Evelyn menatap Arthur.

Arthur hanya bisa menatap mata Evelyn beberapa detik sebelum akhirnya ia memalingkan wajah. Ia melepaskan tangan Evelyn yang mencengkeram jas nya. "Pergilah." Arthur melangkah pergi.

"Apakah aku membuat kesalahan?" Tanya Evelyn, tapi itu tidak menghentikan langkah Arthur.

Mata Evelyn berkaca-kaca, "Setidaknya beritahu aku alasannya, jika aku memang pantas untuk pergi dengan cara seperti ini!" Pekik Evelyn bersamaan dengan Arthur yang hilang masuk kedalam ruangan.

Adler memeluk kaki Evelyn.

Evelyn mengelus kepala Adler dan menghapus air matanya sendiri.

.

  "Bagaimana?" Tanya Arthur pada Emilio,

"Nyonya dan tuan muda sudah pergi." Jawab Emilio

Arthur keluar dari gedung perusahannya, ia menatap sejenak lalu lintas yang berada tepat dihadapannya. Entah mengapa Arthur merasa cemas.

Arthur mendongak menatap langit yang mendung, padahal satu jam yang lalu sinar matahari begitu terang.
Tidak ingin terus memikirkan kecemasannya, Arthur berbalik dan memasuki mobil.

Selama perjalanan pulang hanya keheningan yang melingkupi seisi mobil mewah yang melintasi jalanan sibuk di kota Milan tersebut.

"Siapa mereka?" Tanya Arthur tiba-tiba pada Emilio yang menyetir,

"Masih belum diketahui, Tuan." Jawab Emilio.

Tangan Arthur mengepal diatas pahanya, "Bertindaklah lebih cepat, jangan biarkan ini berlarut-larut! Mereka harus segera tertangkap. Dan yang terpenting aku ingin tahu siapa mereka, siapa yang memerintahkan mereka."

Emilio mengangguk, "Baik, Tuan."

.

  Saat sampai di Mansion Arthur dikejutkan dengan beberapa penjaga yang sudah terkapar di tanah, tepat di halaman Mansion.

Arthur dan Emilio turun dari mobil dengan wajah terkejut dan waspada.
Emilio mengeluarkan pistol dari jasnya begitupun dengan Arthur.

"Sepertinya baru saja terjadi penyerangan, Tuan." Ucap Emilio, ia menyusuri halaman dengan tatapan waspadanya.

"Aku yakin mereka yang melakukan ini."
Arthur berjongkok di samping  salah satu penjaga Mansion. Ia memeriksa denyut nadi penjaga Mansion tersebut, dan ternyata dia sudah mati.

"Sepertinya mereka semua sudah mati, Tuan." Ujar Emilio,

Arthur diam, matanya memicing tajam dan rahangnya mengeras. "Siapapun mereka, aku yakin mereka memiliki dendam padaku.. Entah apa yang telah aku lakukan hingga membuat mereka melakukan penyerangan ini."

ALLA VOLTA | COMPLETEWhere stories live. Discover now