38✓Unwanted⚠️

929 29 2
                                    

  Evelyn berdiri didepan pintu kamar mandi sejak 15 menit yang lalu, tak lama pintu terbuka dan muncullah sosok yang sudah ia tunggu-tunggu.

Arthur menatapnya lama.
Evelyn merasa itu bukan tatapan yang seperti biasanya.
"Aku tahu kau marah." Evelyn menghela nafas kemudian tersenyum, "Tapi aku memiliki kabar gembira, dan aku jamin kau--mmmphh.."

Arthur mencium Evelyn dengan rakus dan sangat emosional. Ia marah, takut, cemas dan rindu pada Evelyn. Bagaimanapun Evelyn harus menerima hukuman dari Arthur.

Arthur meremas bokong Evelyn dan mengangkatnya, membuat wanita mungil itu melingkarkan kedua kaki pada pinggangnya. Ia meremas bokong itu lagi seraya terus mengecap bibir manis tersebut, kakinya melangkah menuju tempat paling empuk dikamar mereka.

Ia menurunkan tubuh Evelyn pada tempat tidur, kemudian ia memposisikan diri diatasnya.
Evelyn mengalungkan tangannya pada leher Arthur, mereka saling menatap beberapa saat sampai Evelyn menyadari ada sesuatu yang keras menerobos masuk dibawah sana.

Evelyn tercekat, ia menggigit bibir bawahnya. "Ouch, sshhh..."

Arthur mengigit pelan sisi leher Evelyn, dan mulai menggoyangkan pinggulnya.

Evelyn memeluk Arthur erat, permainan Arthur malam ini sedikit kasar. Bahkan ia tidak membiarkan Evelyn pemanasan terlebih dahulu.

Saat Evelyn mulai menikmati, Arthur menjauhkan diri begitu saja. Evelyn membuka mata, dan yang ia lihat adalah Arthur melingkarkan kembali handuknya dan berjalan menuju kamar mandi.

Evelyn terdiam dengan nafas yang masih terengah-engah.

Hey, apakah sudah selesai? Bahkan mereka baru mulai!

Evelyn duduk, ia cukup kebingungan. Dan yang pasti ia masih menginginkan Arthur!
Ia berjalan menuju kamar mandi dan mengetuk pintu tersebut. "Arthur, ada apa?" Tanyanya,

Tidak ada jawaban.

"Arthur..." Panggilnya,

Arthur masih tidak menyahuti.

"Arthur!!" Evelyn mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi sepertinya pintu dikunci dari dalam.

Evelyn frustasi, ia masih menginginkan Arthur!!

"Arthur!!" Nada suara Evelyn benar-benar berteriak.

Tak lama pintu dibuka, Arthur justru melewati Evelyn begitu saja menuju ruang pakaian. Ia masuk dan mengunci diri disana.

Evelyn berdecak sebal. Baiklah, ia marah!

Evelyn mengambil pakaian tidurnya dan membersihkan diri di kamar mandi.

Setelah berendam dan berusaha meredam hasratnya di kamar mandi, Evelyn pun keluar dan mendapati Arthur sedang berbicara dengan seseorang di telfon.

Evelyn akan mengabaikannya.

Ia langsung saja berbaring di tempat tidur dan memejamkan mata. Tak lama Evelyn benar-benar terlelap tidur.

Arthur baru saja selesai berbicara dengan Emilio di telfon mengenai hak asuh Adler yang akan diurus besok. Ia menatap Evelyn yang terlelap, wanita itu tampak lelah.

Arthur tersenyum tipis, "Hukumanmu juga menjadi hukumanku, aku juga merasakan frustasi itu."

Tak lama ia meringis pelan, kepalanya berdenyut nyeri.

Seseorang mengetuk pintu kamarnya, sangat pelan tapi itu cukup terdengar ditelinga Arthur.

Arthur berjalan menuju pintu dan membuka pintu kamar tersebut.

ALLA VOLTA | COMPLETEOù les histoires vivent. Découvrez maintenant