13✓It's All Over?²

778 34 5
                                    

  Evelyn terbangun dipagi hari karena suara ketukan pintu. Ia membuka pintu dan mendapati seorang pelayan wanita.

"Nona, ini sarapanmu."

"Apa aku bangun terlalu siang?"

"Tidak, Nona."

"Lalu kenapa kau antarkan sarapan? Aku bisa pergi ke ruang makan."

"Tuan yang memintaku mengantarkan sarapan untuk Nona."

Evelyn mengernyit bingung.

"Sebaiknya Nona segera memakan sarapan ini. lalu temui Tuan di ruang gym. Permisi." Pelayan wanita itu memberikan nampan berisi makanan pada Evelyn, kemudian pergi.

Evelyn kembali masuk kedalam kamar dan bergegas membersihkan diri.

.

  Evelyn berjalan memasuki ruang gym. Disana tampak Arthur sedang berlari diatas treadmill.

Evelyn menelan ludah susah payah dan segera mengalihkan tatapannya saat melihat Arthur yang hanya menggunakan celana panjang khusus olahraga tanpa kaus.

"Kau sudah aman sekarang." Ujar Arthur,

Evelyn mengernyit,

"Kau sudah boleh kembali pulang." Lanjut Arthur.

Evelyn tertegun. Ia menatap Arthur yang kini sudah turun dari treadmill dan sedang memakai kaus lengan pendeknya.

"Terima kasih, kau membantu para pelayan selama tinggal disini." Ucap Arthur seraya berjalan mendekati Evelyn.

Evelyn memaksakan senyumannya kemudian mengangguk.

"Maaf, tapi aku tidak berniat menjadikanmu pelayan disini. Maka dari itu, karena sekarang Mario sudah mati, dan aku sudah yakin kalau anak buah Mario tidak akan mencarimu lagi.. Kau sudah bisa kembali pulang dengan tenang." Ujar Arthur panjang lebar.

Evelyn merasa tertohok, entah mengapa perkataan Arthur itu sangat menegaskan bahwa dia mengusir Evelyn.

"Untuk apa yang kau lihat semalam, jangan kau pikirkan. Lupakan saja. Karena memang tidak seharusnya kau melihat apa yang ada di ruangan itu." Ujar Arthur,

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk tidak sopan." Evelyn merasa sedikit tidak enak,

"Tapi kau melakukan itu!" Tegas Arthur.

Evelyn diam.

"Supir akan mengantarmu. Aku harap kau bisa menyimpan rahasia, anggap saja itu sebagai balasan untukku yang sudah menolongmu dari Mario." Ujarnya lagi,

"Kau tenang saja, Tuan.." Entah mengapa ada sedikit kecewa dalam hati Evelyn.

"Aku akan pergi sekarang. Aku ucapkan banyak-banyak terima kasih.."

Evelyn melangkah pergi dari sana dengan perasaan yang campur aduk.

.
.
.

  "Sayang.." samar-samar terdengar suara seseorang,
"Hey.." suara itu seperti mendekat, "Evelyn!!" Dan suaranya kini berada tepat disamping telinganya bersamaan dengan pelukan erat yang Evelyn rasakan.

"Sayang.. Syukurlah aku menemukanmu!" Itu suara Alan.

Evelyn berkedip, ia menatap bahu Alan yang berada dihadapannya. Evelyn memejamkan matanya dan merasakan aroma Alan yang ia rindukan.
Alan memeluk Evelyn semakin erat saat Evelyn membalas pelukannya.

Setelah Arthur mengatakan sesuatu yang menohok, Evelyn mengucapkan terimakasih atas bantuan Arthur dan pamit. Arthur meminta sopirnya untuk mengantar Evelyn sampai tempat tinggal Evelyn, tapi Evelyn meminta diturunkan saat sampai jalan raya, karena Mansion Arthur memang lumayan jauh dari jalan raya.

ALLA VOLTA | COMPLETEWhere stories live. Discover now