18✓Evelyn Was Confused

664 31 7
                                    

  Evelyn menatap cermin dihadapannya dengan ekspresi yang tidak terbaca. Ia merasa aneh pada dirinya sendiri.

"Aku tidak tahu apakah ini perasaan senang atau..." Evelyn menghembuskan nafas perlahan, "Aku tidak tahu."

FlashBack On

  "Menikahlah denganku."

Mendengar apa yang Arthur ucapkan tersebut membuat genggaman tangan Evelyn pada tangan Arthur mengendur.

"Mari buat lembaran baru yang lebih baik bersamaku." Ucap Arthur lagi.

Arthur menggenggam kedua tangan Evelyn. "Aku tidak sempat menyiapkan apapun." Arthur mencium punggung tangan Evelyn, "Kau menolak untuk menjadi kekasihku, aku harap kau bersedia untuk langsung menjadi istriku." Wajah Arthur tetap datar, tapi ada keseriusan disana.

Evelyn diam, ia hanya menatap mata Arthur untuk waktu yang cukup lama. Dan Arthur setia menunggu jawaban Evelyn.

"Apa kali ini kau juga hanya memberikan aku satu pilihan?" Ujar Evelyn setelah satu menit diam.

Arthur tersenyum miring! Tangan Arthur melingkarkan cincin di jari manis Evelyn. Cincin yang sama dengan cincin yang ia lingkarkan di jari manis Evelyn saat di restoran.
"Tentu.. Kau sudah mulai mengenalku dengan cukup baik. Gadis pintar!"

Evelyn menatap jarinya yang kini dilingkari cincin.
'Apa aku sudah mencintainya? Tidakkah ini terlalu cepat? Maksudku, bahkan aku baru mau memulai untuk belajar.' Batin Evelyn.

Arthur menatap Evelyn, masih setia menunggu jawaban.

'Hey, bukankah kau ingin bangkit? Tidakkah kau merasa muak dengan kesendirian? Dimana hanya dirimu yang kau miliki, dan dimana hanya dirimu teman untuk kau berbagi.. Tuan Arthur bersedia menghilangkan itu, dia bersedia menjadi keluargamu.. Kau tidak akan sendirian lagi, begitupun dengan dirinya. Tujuan kalian sama!' Batin Evelyn lagi.

Evelyn beralih menatap Arthur.
'Kalian saling membutuhkan, mungkin memang itulah jalan yang takdir berikan agar kalian bisa bangkit bersama.. Kalian berhak untuk memulai hidup yang lebih menyenangkan, dimana tidak ada kesunyian dan kehampaan yang melingkupi.' Batin Evelyn terus saja mengatakan hal-hal yang mendorong Evelyn untuk menerima.

'Tidak ada alasan untukmu menolak, Eve. Tapi ada banyak alasan untukmu menerima.. Bukankah kau mengatakan bahwa kau sudah lelah dengan jalan hidupmu yang seperti ini? Benar yang dikatakannya, hidupmu memang menyedihkan.. Maka biarkan semuanya berubah. Dia bersedia merubahnya, kau pun harus lakukan hal yang sama padanya.' Batin Evelyn terus saja berbicara pada dirinya sendiri.

Evelyn memejamkan mata,  'Baiklah.. Bukankah cinta akan datang seiring berjalannya waktu? Jika kita selalu bersama, maka cinta akan timbul lebih cepat.. Persetan dengan cinta! Yang terpenting saat ini, kau butuh tumpuan untuk bisa bangkit. Dan jangan lupakan, dia juga! Apalagi, Eve? Kalian saling membutuhkan. Terimalah fakta itu!'

Evelyn membuka matanya dan langsung berkata, "Aku bersedia!"

Arthur menaikkan sebelah alisnya, "Kau tidak bisa mundur, Eve."

"Iya, aku tahu. Dan aku yakin dengan keputusanku." Evelyn tersenyum, "Bukankah kau sendiri yang mengatakan, bahwa bagaimanapun pada akhirnya aku akan berakhir di altar bersamamu? Maka lakukan saja seperti apa yang pernah kau ucapkan."

Arthur tersenyum tipis. Oh ayolah! Evelyn tidak tahan melihat senyuman itu!!
Tunggu.. Mungkin Evelyn bisa jatuh cinta dengan cepat jika selalu melihat senyuman langka itu. Apa Arthur bersedia?

ALLA VOLTA | COMPLETEWhere stories live. Discover now