19✓Keep Going Ahead

626 30 5
                                    

  Arthur mengernyit bingung saat tidak menemukan Evelyn didalam kamar. Arthur memeriksa kamar mandi, tetap tidak ada.

Arthur kembali keluar dari kamar, ia berjalan menuju  dapur, tempat dimana biasanya Evelyn berada.

Arthur memasuki dapur, seketika semua pelayan berhenti dari kegiatan mereka dan menunduk pada Arthur. Arthur menatap mereka semua, tapi tidak ada Evelyn diantara para pelayan itu. Ia berjalan menuju ruangan dimana para pelayan biasa berkumpul berharap menemukan Evelyn disana. Tapi ternyata nihil.

"Tuan mencari Nona?" Tanya pelayan yang entah sejak kapan berdiri dibelakang Arthur,

Arthur berbalik.

"Nona juga mencari Tuan, tadi Nona berjalan menuju ruang kerja." Jelasnya.

Tanpa kata Arthur pergi menuju ruang kerjanya.

Nyaris saja Arthur berfikir bahwa Evelyn kabur.

Saat Evelyn keluar dari ruang kerja Arthur, ia berbalik dan langsung menabrak seseorang. Evelyn segera berjalan mundur satu langkah.

"Tuan Arthur.."

"Kau mencariku?" Tanya Arthur,

"Iya."

Arthur menggenggam tangan Evelyn kemudian membawanya masuk kedalam ruang kerja.

Mereka kini duduk di sofa yang berbeda tapi saling berhadapan. Arthur menatap Evelyn menunggu apa yang akan Evelyn bicarakan.

"Sebenarnya aku ingin membicarakan sesuatu." Ujar Evelyn.

Arthur hanya diam menatap Evelyn.

"Aku ingin menyampaikan apa yang aku inginkan untuk pernikahan kita nanti. Apa boleh?" Tanya Evelyn ragu-ragu,

Arthur melipat kedua tangannya didepan dada, lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. "Kau mempelai wanitanya, kenapa harus minta izin? Katakan saja jika kau memiliki konsep impian."

Evelyn meremas jari-jarinya diatas paha, itu kebiasaannya jika sedang gugup. Dan itu tidak luput dari perhatian Arthur.

"Aku ingin, tidak ada tamu undangan dan pesta. Cukup keluargamu saja. Bahkan aku tidak masalah jika tidak ada dekorasi, yang terpenting ada pendeta dan saksi." Ujar Evelyn menyampaikan keinginannya.

Arthur menatap Evelyn dengan sedikit kerutan dikening, ia menegakkan duduknya. "Aku tidak akan jatuh miskin sekalipun kau ingin menggelar pesta pernikahan di Disneyland selama satu minggu atau bahkan satu bulan."

Evelyn diam menatap jari-jarinya sendiri.

"Apa alasanmu?"

Evelyn kembali menatap Arthur, "Aku tidak terlalu suka bertemu banyak orang, apalagi orang yang tidak aku kenal. Aku juga tidak suka menjadi pusat perhatian, bagaimanapun kau adalah pengusaha terkenal sedangkan aku hanya seorang gadis dari jalanan. Pernikahanmu pasti akan menjadi bahan pembicaraan, dan yang menjadi istrimu pasti akan diincar untuk dicari tahu asal usulnya."

Evelyn kembali menatap tangannya sendiri yang masih ia remas-remas, "Aku tahu aku memang dari jalanan, dan aku sadar diri.. Aku tidak ingin gara-gara aku, kau jadi bahan gosip karena menikahi gadis jalanan."

Arthur berdiri, ia duduk disamping Evelyn dan meraih tangan Evelyn. "Aku jamin informasi apapun mengenai dirimu tidak akan bisa mereka dapatkan, karena akupun tidak ingin ada pembicaraan buruk mengenai istriku."

Mendengar itu membuat Evelyn menatap Arthur, Evelyn lumayan tersentuh dengan apa yang Arthur ucapkan. 'Jangan terkecoh, Eve. Ingatlah tujuanmu.' Batin Evelyn mengingatkan.

ALLA VOLTA | COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang