53✓We Are Family, Elara

556 18 0
                                    


   "Adler.. Sayang, kau dimana?" Evelyn terus mencari ke setiap penjuru mansion. Namun, ia tetap tidak menemukan putra tampannya di manapun.

Evelyn meninggalkan Adler bermain dengan mainannya di aula mansion, saat ia kembali Adler sudah tidak ada di sana.

"Tidak mungkin jika Adler pergi keluar lingkungan mansion." Gumam Evelyn.

"Kau sangat pintar!" Puji Elara pada Adler.

Mendengar suara Elara membuat Evelyn mencari-cari dari mana suara Elara itu berasal.

Ternyata Adler bersama Elara. Entah dari mana mereka, tapi saat ini Adler sedang membawa setangkai bunga mawar, begitupun dengan Elara yang juga memegang setangkai bunga mawar.

"Adler.." Evelyn berlari kecil menghampiri putranya,

"Mommy.." Adler turut berlari kecil menghampiri Evelyn, ia mengulurkan tangannya pada Evelyn saat mereka sudah dekat. "Ini untuk Mommy."
Evelyn mengambil bunga itu, "Kau memetik ini?"

Adler mengangguk dengan senang, "Aku memetiknya untuk Mommy dan Aunty."
Evelyn mengelus kepala Adler dengan sayang, "Mommy mencarimu."

Belum sempat Adler menjawab, Elara langsung berkata, "Aku melihatnya main sendirian jadi aku mengajaknya kebelakang untuk memetik bunga. Tidak masalah, bukan?"

Evelyn tersenyum tipis, "Aku hanya cemas."

"Aunty!" Adler menarik-narik ujung dress yang Elara pakai, "Kapan kita bisa membuat ice cream rolls?"

Elara membungkukkan tubuhnya agar bisa menyamai tinggi Adler.
Elara menyentuh hidung Adler, "Kau mau membuatnya kapan?"

"Sekarang?"

"Umm...." Elara berpura-pura berpikir,
"Mari buat sekarang! Ayo.. Ayo.."
Adler benar-benar antusias.

Elara tertawa kecil, "Baiklah, mari membuat ice cream rolls sekarang!"

"Yeaayy!!" Adler menarik tangan Elara, "Mommy, aku akan buatkan untukmu juga!" Ujarnya dengan senang pada Evelyn.

Evelyn tersenyum seraya mengangguk.

"Ayo, Aunty. Cepat!" Adler menarik-narik tangan Elara masuk kedalam mansion meninggalkan Evelyn sendirian dengan senyuman lega.

"Semoga Adler bisa mengobati kesedihanmu, Elara." Gumam Evelyn sendirian seraya melihat kepergian putra tampannya dan adik iparnya.

.

  "Bebaskan pikiranmu, Eve."

Evelyn mendengar dan merasakan seseorang menyentuh pundaknya, tak lama wanita paruh baya yang adalah mertuanya itu duduk disampingnya. "Aku tahu ini tidak mudah untukmu, begitupun untuk Elara.." Ia menghela nafas "Tapi kalian harus bisa merelakannya."

Evelyn menggeleng, "Bukan seperti itu, aku--" Evelyn tidak bisa melanjutkan kata-katanya saat merasakan genggaman erat dan tatapan penuh pengertian dari Ibu mertuanya itu. Seolah mengatakan pada Evelyn bahwa semua akan baik-baik saja.

Evelyn tersenyum, "Terima kasih." Mereka berpelukan.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan Elara menatap mereka dengan tatapan tidak suka, ia memegang gelas berisi ice cream rolls yang ia buat bersama Adler ditangannya dengan erat dan melepaskan gelas itu hingga pecah berserakan di lantai membuat Evelyn dan Ibunya terkejut.

Dengan cepat ekspresi wajah Elara berubah menjadi biasa saja, Evelyn dan Ibunya menghampiri Elara. Begitupun Adler yang berlari kecil dari arah dapur. "Aunty.." Adler menyentuh tangan Elara.

Elara menoleh sedikit kebawah menatap Adler, ia tersenyum dan sedikit membungkukkan tubuhnya, "Aku hampir jatuh terpeleset, untung hanya gelasnya yang jatuh. Maaf." Jelas Elara pada Adler,

ALLA VOLTA | COMPLETEWhere stories live. Discover now