54✓ END

1.1K 21 3
                                    

"Arthur, Adler tidak ditemukan di manapun!" Evelyn sesekali menghapus air matanya, ia tampak sangat cemas. Evelyn berjalan masuk kedalam ruangan suaminya dengan lemas.

Arthur menghampiri istrinya itu dan memeluknya, mencoba menyalurkan kekuatannya agar Evelyn bisa merasa lebih tenang meskipun sebenarnya dirinya sendiri juga begitu cemas saat ini.
"Emilio akan menemukannya."

Evelyn menangis, ia meremas kemeja yang dipakai oleh Arthur.
"Adler anak yang cerdas, dia tidak mungkin pergi keluar mansion. Adler tidak pernah membiarkan aku cemas atau sedih.. Dia putra yang baik, Arthur!" Evelyn semakin menangis.

Arthur semakin memeluknya erat, "Kau harus sedikit lebih tenang, ada anak kita didalam perutmu. Dia bisa merasakan kecemasan ibunya. Percayalah padaku, kita akan menemukan putra kita. Segera."

Namun, nyatanya kata-kata Arthur itupun tidak bisa mengurangi kecemasan Evelyn.

Pintu diketuk dari luar. Arthur beralih merangkul Evelyn dan menyuruh seseorang itu masuk.

Emilio masuk dengan wajah panik.

"Tuan, CCTV jalan berhasil merekam mobil Nona Elara." Ujar Emilio menjelaskan seraya menunjukkan rekaman yang diambil dari CCTV jalan di layar Tab nya pada Arthur.

Evelyn menutup mulutnya dan berusaha agar tangisnya tidak pecah saat ia melihat Adler berada di sana, duduk dalam mobil di samping Elara. Sepenuhnya atap mobil Elara terbuka sehingga CCTV dapat dengan jelas menunjukkan benar ada Adler di sana. Namun, saat dilihat dari CCTV lain yang berada dijalan yang sama, atap mobil Elara sudah tertutup.

"Rekaman ini menunjukkan waktu pukul 6.24 pagi ini. Dalam rekaman lainnya memperlihatkan mobil Nona menuju ke pelabuhan." Emilio menjelaskan.

Arthur melihat arloji yang melingkar di lengan kekarnya menunjukkan waktu pukul 7.24.
"Ini sudah satu jam sejak mereka melewati jalan itu." Arthur menatap Evelyn yang menangis dengan tangan menutup mulut. Kemudian Arthur beralih menatap Emilio, "Berapa waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke pelabuhan?"

"1 jam 30 menit yang dibutuhkan, jika dihitung dari mansion. Dan 1 jam 6 menit yang dibutuhkan, jika dihitung dari sejak Nona Elara berada di jalan ini." Jelas Emilio, "Kemungkinan mereka akan segera sampai." Lanjutnya.

Evelyn menggenggam lengan Arthur dengan erat, ia menatap suaminya dengan penuh harap.

Arthur yang mengerti langsung mengelus sisi kepala Evelyn dan mengangguk.

"Siapkan Helikopter!" Perintahnya pada Emilio tanpa menoleh. "Baik, Tuan." Emilio segera pergi dari sana.
"Aku akan berusaha." Ucap Arthur dengan lembut pada Evelyn.

Saat Arthur akan melangkah pergi, Evelyn menahan tangan Arthur. "Ajak aku bersamamu." Pintanya,

Dengan tegas Arthur menolak, "Kau tunggu saja, aku berjanji aku akan berusaha."

"Dia putraku! Aku ingin ikut bersamamu!"

Arthur mencoba untuk menolak selembut mungkin, "Sayang, dengarkan aku. Aku tidak ingin kau dan seseorang didalam sini," Arthur mengelus perut Evelyn, "berada dalam bahaya" lanjutnya.

"Aku ingin ikut. Ku mohon."

"Tidak. Kau diam dan menunggu sampai aku pulang."

Namun, Evelyn tetap bersikeras untuk ikut. Hingga Arthur hanya bisa menghela napas dan mengangguk kecil.

.

  Selama berada dalam helikopter Evelyn terus menangis tanpa suara, tangannya meremas tangan Arthur dan Arthur tidak memperdulikan tangannya itu. Ia merangkul Evelyn dan mencoba untuk menenangkan istirnya itu dengan mengelus lengan atas Evelyn sesekali.

ALLA VOLTA | COMPLETEWhere stories live. Discover now