14 : Sate Padang

470 56 1
                                    

"Lo ngapain aja anjing?!"

"Ada berita baru kagak?"

Aku baru saja mendaratkan bokongku di bangku dan teman-temanku sudah menyerbuku dengan pertanyaan yang tak terlalu penting. Aku menghela napas lalu menatap mereka satu persatu.

Moza, Discha, Lail, Yasa dan Rafan menatapku menunggu jawaban. Mereka pasti ingin tau apa yang aku bicarakan dengan Alfa.

"Ga ada yang mau diceritain," ucapku lesu

"Yaelah lo mah ga asik," ucap Moza tiba-tiba

"Ceritain kek," ucap Yasa mengikuti

Aku menatap mereka satu-persatu dengan pandangan lesu. Kemudian aku menyelonjorkan punggungku di bangku dan menatap ke depan. "Ga ada," ucapku sebelum akhirnya mereka menghela.

***

Pelajaran hari ini berakhir, bu Mira baru saja keluar dari kelas. Keadaan kelas sekarang ini rusuh, beberapa siswanya ada yang menendang-nendang botol plastik. Sungguh buang-buang waktu saja.

Selesai membereskan bukuku dan memasukkannya ke dalam ransel, aku menggendong ransel dan berjalan keluar dari kelas. Aku tak langsung menuju gerbang, aku ikut bercanda ria sebentar dengan teman-temanku di koridor.

"Woy tuh suami lo dateng," ucap Dini padaku. Aku mengernyitkan dahi tak mengerti dengan maksud Dini. Aku menoleh ke arah belakang tempat dimana Dini menunjuk.

Ternyata dari arah belakang Alfa sedang berjalan menuju tempatku berdiri. Aku membalikkan badan dan langsung mengarah pada Alfa. Tak lama Alfa tiba di depanku, aku memasang wajah bingung.

"Ada apa?"

"Pulang sama siapa?" tanyanya

"Sama Moza"

"Oh gitu, hmm yaudah dah hati-hati yaa," ucap Alfa kemudian berjalan berbalik ke arah ruang BP. Di depan ruang BP aku melihat ada dua orang wanita dewasa dan satu orang pria dewasa.

Aku mencoba untuk tidak mau tau lagi tentang itu. Aku mengajak Moza untuk pulang dan segera diangguki olehnya.

***

Sekarang aku terlihat sibuk dengan ponselku. Kegiatanku sehari-hari di rumah memang tak jauh-jauh dari bermain ponsel. Seperti sekarang ini, waktu sudah menunjukkan pukul 18.02 WIB namun aku hanya rebahan sambil bermain ponsel. Jangankan membereskan rumah, mandi saja belum. Dari siang sepulang sekolah aku juga tak makan apapun. Jiwa malasku memang seolah ingin menang di dalam diriku.

Sedang asik membuka instagram tiba-tiba saja ada pesan whatsapp dari Alfa.

Kang Tipu : hey lg apa?

Kang Tipu : udah makan?

Oh demi apapun, aku sangat-sangat bosan dengan pertanyaan klasik seperti ini.

Jejen : blm ngapa2in

Kang Tipu : oh gitu. Hm yauda deh, aku lg di luar. Nnti lg yaa

Jejen : hm iya

"Huft," aku menghela napas sedikit panjang

Aku membaringkan tubuhku sempurna dari posisi menyandar pada bantal yang kutaruh sedikit tegak. Sekarang aku merasa lelah entah karena apa.

Tak lama ponsel yang aku pegang di tangan tiba-tiba bergetar. Aku mengangkat ponsel ke atas wajahku dan melihat pesan baru.

Kang Tipu : mau sate ga? Aku ketemu pedagang sate nih

Aku sontak duduk di atas kasur dan membaca lebih jelas pesan itu. Ini membuat mataku berbinar dan tersenyum.

Jejen : mau:")

Bagaimana pun aku tak bisa menolak kelezatan sate, apalagi sate padang. Kuah kuningnya yang gurih terbayang jelas di pikiranku sekarang.

Kang Tipu : wkwk pengen ya? Yauda aku beliin yaa

Jejen : hooh, asal jgn ngerepotin lo aja entar

Aku berharap Alfa tak repot sama sekali sekarang. Karena aku benar-benar menyukai sate, ya sebenarnya aku juga lapar.

Kang Tipu : engga kok engga, tunggu yaa

"Yesssss," sorakku

"Wuhuuuu mamam sateeeee!"

Aku melompat turun ke lantai kemudian berjalan ke arah cermin, seketika aku melihat pantulan diriku di cermin. Aku tersenyum dan kembali melompat.

Jangan lupa vote!

Pencet bintang disini
👇

Kamu dan BandungWhere stories live. Discover now