Medan, 1 Januari 2020
Aku bangun pagi, eh ralat, karena aku baru bangun sekitar pukul 12.35. Ya, aku bangun di jam segitu. Gila? Ah sepertinya biasa saja. Entah apa yang akhirnya membuat aku telat bangun seperti sekarang. Ah sepertinya ini karena aku sulit tidur semalam, apalagi kalo bukan karena suara petasan tetangga-tetangga. Untungnya ini bukan hari sekolah seperti biasa. Jadi aku bisa tidak terlalu terkejut karena bangun di jam segini.
Sama seperti hari liburku kemarin-kemarin, aku menjalankan program hemat air untuk menjaga kelestarian bumi. Aku hanya mandi satu hari sekali, itu pun saat malam hari.
Kasurku pun sepertinya enggan membiarkanku beranjak. Karena aku masih disini, di kasur empukku hingga pukul 14.00. Aku habiskan dengan membuka ponsel dan melihat-lihat Instagram. Tentu pasti banyak instastory berkaitan dengan malam tahun baru. Aku mau melihat, semenyenangkan apa malam tahun baru orang-orang. Dan ternyata memang menyenangkan, sangat jauh dengan malam tahun baruku. Ah biarkan saja.
Setelah aku merasa sedikit membusuk di kasur, aku memutuskan ke kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah dan menyikat gigi.
Aku berjalan keluar kamar dan melihat seisi rumah yang kosong. Lampu-lampu juga masih menyala semuanya. Lantas aku berjalan menuju kamar bang Julian, ternyata dikunci dari dalam sana. Huft, sepertinya bang Julian juga sama telat bangunnya sepertiku. Biarkan saja, pasti dia juga kesulitan tidur semalam.
Setelahnya aku melanjutkan ke kamar mandi dan melakukan kegiatan yang harus aku lakukan. Setelah beberapa menit berkutat dengan sabun dan sikat gigi aku akhirnya keluar dari kamar mandi. Aku langsung menuju ke sofa ruang keluarga, aku memutuskan untuk bersantai dulu. Namanya juga hari libur. Tadi aku sempat mengantongi ponsel di saku.
Aku membuka whatsapp ku yang sudah kupastikan banyak pesan. Dan benar saja, ada beberapa dari teman-temanku, bahkan teman lamaku juga, ada beberapa dari sepupuku. Dan ada pesan juga dari Alfa.
Alfa : Happy New Year 2020
Hahahaha!!
Sumpah ini kelihatan formal sekali. Aku bahkan geli sendiri membacanya.
Jejen : aku telat bangun tauu, aku baru bangun jam 12an gitu:(
Alfa : ishh dasar kebo
Jejen : al..
Alfa : paan?
Jejen : ada nastar ga?
Alfa : pgn nastar? Disini dimana tempat jual nastar? Nanti aku beliin
Jejen : di toko kue atuh
Alfa : ya dimananya? Aku kan disini masih baru
Tinn tinnn
Argh! Suara klakson siapa yang berani-beraninya menganggu waktu bersantaiku. Aku berdiri dan mengintip dari balik jendela, ada..
"Emakkkkkkk!" Aku memekik setelah membuka pintu.
Aku berlari sampai ke gerbang dan melihat sudah ada ibuku berdiri. Beliau tersenyum ketika melihatku.
YOU ARE READING
Kamu dan Bandung
Teen FictionIni tentang dia yang datang bersama Bandung, kotanya. Bandung, aku suka kamu. Seperti kata Pidi Baiq," Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi." Aku setuju.