21 : Permen Karet

352 46 1
                                    

"Lo sendiri kenapa belum pulang? Ngapain disini? Sendirian lagi," tanyaku

"Sama, aku juga males pulang. Ya akhirnya aku kesini," jawabnya, aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ternyata disini," ucap Discha yang baru muncul

Aku terkejut melihat Discha dan Moza yang tiba-tiba datang. Mereka langsung berjalan ke arah kami dan ikut duduk di bangku.

"Kita cariin juga dari tadi, eh malah berduaan disini," ucap Moza heboh

"Nih ya, tadi gue ngeliat elo keluar kelas sendirian. Gue heran tapi gue biarin aja lo," lanjut Moza

"Kita cariin ke toilet tapi ga ada, eh tau-taunya lagi berdua disini," lanjutnya lagi menggebu-gebu. Aku menyengir menanggapi Moza.

"Ngapain kalian disini?" tanya Discha

"Duduk lah," jawab Alfa

"Buset, nenek-nenek juga tau lagi duduk," kesal Discha

Alfa tertawa melihat Discha kesal seperti itu, aku juga ikut tertawa. Sedangkan Discha, menatap datar kami semua.

"Ekhem"

Semua kompak menoleh padaku saat aku berdehem seperti itu. Aku sedikit gelagapan ditatap seperti itu. Aku menggelengkan kepalaku kecil.

"Za, Dis, yuk pulang," ajakku

Discha dan Moza melirik ke arah Alfa, membuatku ikut melirik. Alfa malah menatapku. Aku segera memalingkan pandanganku ke arah berbeda.

"Ni orang ga pulang?" tanya Moza padaku

"Mana gue tau," acuhku

"Kalian duluan aja, gue masih ada urusan," ucap Alfa

Aku mengangguk-anggukan kepalaku paham. Kemudian aku beralih menatap Discha dan Moza. "Yuk"

Akhirnya aku dan teman-temanku bangkit dari bangku. Teman-temanku sudah berjalan beberapa langkah, sama sepertiku. Namun aku berbalik badan, melihat ke arah Alfa yang masih duduk.

"Gue pamit ya," ucapku kaku. Entah kenapa akhirnya aku mengucapkan itu. Untuk apa juga aku harus pamit dengan orang itu. Alfa membalasnya dengan tersenyum dan mengangguk.

"Woy Jen, cepetan elah!"

Ucapan Discha membuatku tersadar dan akhirnya melanjutkan langkahku yang tertunda tadi. Discha dan Moza berjalan di depanku. Kami menuju kelas untuk mengambil tas, setelah itu kami pulang.

***

Hari-hariku aku lewati seperti biasanya. Alfa sering mengunjungi kelasku ketika jam istirahat. Ia juga selalu kesini saat jam pulang sekolah. Sekedar untuk menanyakan aku pulang dengan siapa. Aku selalu menjawab pulang bersama Moza.

Sekarang adalah mata pelajaran biologi, bu Rida. Ini termasuk pelajaran kesukaanku. Bukan karna aku menyukai biologi, tapi aku suka dengan gurunya. Beliau tak mempermasalahkan jika kami berisik. Beliau hanya sekedar menegur pelan kemudian sibuk dengan urusannya sendiri di mejanya.

Kami juga diperbolehkan membuka ponsel di kelas, asal jangan ketika beliau menerangkan pelajaran di depan.

"Jen," panggil Rafan yang duduk di belakangku. Aku menoleh ke belakang dan mengangkat alisku.

"Tuh dipanggil dari jendela," ucap Rafan sambil menunjuk jendela yang berada di sisi kanan kami. Aku melirik dan melihat sudah ada Alfa yang menyengir di balik jendela. Aku bangkit berdiri menghadap ke arah jendela.

"Apaan?"

"Gapapa," ucap Alfa sambil menyengir. Aku menggelengkan kepalaku kemudian duduk kembali.

Ngapain orang itu kesini? Ini masih jam KBM, kenapa dia bisa keluar kelas seperti ini.

"Psttttt.."

Aku menoleh ke arah jendela lagi namun tetap sama, yang aku lihat hanyalah cengiran kuda miliknya. Beberapa menit, aku menoleh kembali ke jendela, sudah tak ada lagi. Aku melongos lega dan memutuskan untuk membuka instagram.

"Jen," panggil Rafan

"Ish apaan?" ringisku

"Nih permen karet dari suami lo," kali ini Yasa yang menjawab.

Aku terkejut, dan memutar badanku sempurna menghadap ke meja belakang. Aku melirik Yasa yang sudah memegangi permen karet yang cukup banyak.

Aku memutuskan untuk berdiri dan ternyata tak ada orang. Kemudian aku duduk kembali.

"Dari siapa?" tanyaku

"Alfa lah, siapa lagi," jawab Yasa

Jangan lupa vote!

Pencet bintang disini
👇

Kamu dan BandungΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα