22 : Kelas

356 42 0
                                    

Sekarang sudah jam istirahat. Kali ini aku dan teman-temanku memang sudah janjian untuk membawa bekal. Jadi jam istirahat kali ini, kami tak pergi ke kantin seperti biasanya.

"Lo bawa apaan?" tanya Lail padaku

"Bekal," jawabku

"Goblok anying," umpat Moza yang kini duduk berhadapan denganku. Kami bertukar posisi sebentar. Aku duduk di kursi Lail yang berada di depan dan bersampingan dengan dinding. Dan Lail duduk di kursiku. Discha dan Moza tak bertukar tempat.

"Idih sedep tuh kayanya," seruku melihat bekal yang dibawa oleh Moza. Ia membawa mie goreng, termasuk makanan kesukaanku. Moza menepis tanganku ketika tanganku terulur ke arah bekalnya.

"Ssshh.. sakit bego," desisku

"Enak aja lo jadi pembuka bekal gue," kelakar Moza

Aku berdecak dan memutuskan untuk membuka bekalku. Ini adalah nasi goreng yang tadi pagi aku buat. Aku mencium bau nya yang begitu menggoda. Aku mengambil ancang-ancang dengan memegang sendok di tanganku. Saat aku ingin menyerbu..

"Woy berdoa!" perintah Lail

Aku menyengir lalu berdoa. Setelah selesai aku tanpa menunggu aba-aba langsung melahap bekalku. Begitu pun dengan yang lain, mereka juga mulai memakan bekal mereka.

Posisiku sekarang adalah tengah membelakangi pintu sama seperti Discha. Aku mengambil mie goreng Moza yang sudah ia beri ijin. Beberapa saat, Discha telah selesai makan. Kemudian tak lama diikuti oleh Lail.

"Cepet amat lo pada makannya, laper ya?" tebakku

"Pala lo peang," sanggah Discha

"Lo yang lama geblek," timpal Lail

Aku mengiyakan saja dan lanjut melahap makananku. Dan Moza juga akhirnya selesai makan. "Buset, tunggu ngapa," ucapku

"Ah bodo, lama lo," acuh Moza

"Hey," panggil seseorang. Aku seperti mengenal suara ini, kemudian aku menoleh ke belakang dan melihat sudah ada Alfa berdiri tepat di hadapanku.

Aku membalas sapaannya dan kemudian berbalik badan untuk melanjutkan melahap makananku yang tinggal sedikit lagi. Alfa berjalan kemudian duduk di bangku sebelah Discha.

"Gue duduk di situ bentar dong," pinta Alfa pada Discha

"Ogah, lo kan bisa duduk di tempat lain," tolak Discha

"Yaelah bentar doang," ucap Alfa

"Yaudah iya, bentar doang yaa," ucap Discha akhirnya mengalah. Ia kemudian berdiri untuk memberi tempat pada Alfa. Discha dan Alfa sudah bertukar tempat duduk. Yang artinya sekarang aku sedang duduk bersebelahan dengan Alfa.

"Makan ya?" tanya Alfa pelan padaku

"Ya iya lah, aneh lo," jawabku membuat Alfa tertawa.

Selanjutnya kami mengobrol ria, Alfa pun ikut. Dia seperti sudah akrab dengan teman-temanku. Aku bingung, dia cepat sekali beradaptasi.

Bel jam pelajaran akan dimulai pun berbunyi, aku juga sudah selesai dengan makananku. "Gih sana balik," usirku dengan pelan

"Ga mau ah," ucap Alfa yang kini sudah membalikkan badan ke depan. Tangannya sudah ia lipat di atas meja.

"Lo mau kena marah?" tukas Moza

"Gue mau di sini sampe gurunya dateng," ucap Alfa dengan santai. Aku menganga dan menggelengkan kepalaku.

"Iya biarin aja dia di sini, kita liat apa bu Dona nyadar apa engga," usul Discha sambil tertawa geli

Tak lama bu Dona masuk ke dalam kelas. Aku sudah was-was dan sambil menahan tawaku ketika bu Dona melewatinya saja. Beliau tadi sempat melihat ke arah kami tapi tetap berjalan menuju mejanya.

"Selamat siang semua," sapa bu Dona

"Siang Bu," sorak kami satu kelas

Jangan lupa vote!

Pencet bintang disini
👇

Kamu dan BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang