44 : Surat

345 31 3
                                    

Hi guys! Di mulmed ada foto dari surat yang asli loh. Aku blur-in demi kenyamanan bersama hehe.

Happy reading!!

_____________________________________

Kertas ini masih terbungkus rapi di dalam amplop. Aku segera membukanya dengan tak sabar. Tapi aku sempat membaca sebuah tulisan kecil di luar amplop ini.

From Al, yours :)

Aku tersenyum. Sebenarnya ini membuatku sedikit geli, aku menahan agar tak tertawa sekarang. Aku mengambil kertas yang ada di dalam amplop dan membuka lipatannya.

Dear Jejen

Selamat hari kelahiranmu Jenbin. Semoga apa yang kamu cita-citakan tercapai:) Tetap menjadi Jejen yang aku kenal. Jejen yang konyol, Jejen yang pemalu, Jejen yang cengeng. Jejen harus selalu kuat, ada aku :)
Aku berharap bisa mengucapkan "Selamat ulang tahun" di 20 November selanjutnya.

Jangan selalu mengeluh atas kehidupan ini, itu akan memperhambat kamu. Terus bersyukur sama Tuhan. Teteskan saja air matamu, akan Tuhan obati rasa sakitmu. Tetap berdoa ya Jejen :)

Aku seneng ketemu kamu di sini, di kota kecil ini. Jen, tetap bersamaku ya, aku kesepian disini. Aku takut ketika nantinya kamu punya cowo, kita akan jarang pulang bareng, akan jarang ke rumah kamu, gabisa main sama kamu. Karena pasti kamu bakal lebih sering sama cowo kamu. Terus nanti aku main stiker-stiker di line sama siapa?
Aku tau aku egois, melarang-larang kamu, marahin kamu. Aku tau aku bukan siapa-siapa buat kamu. Aku bukan pacar kamu, aku bukan sahabat kamu, aku bukan keluarga kamu. Aku hanya orang baru dihidupmu. Maaf Jejen.

Kamu sosok yang hebat, sosok yang kuat. Bayangkan saja anak yang ditinggal ayah dan ibunya sejak kecil tetapi bertumbuh besar dengan pergaulan yang tidak melenceng. Aku salut sama kamu jejen. Aku bangga bisa kenal kamu. Aku berharap kita akan tetal terus bersama.

Mungkin suatu saat kamu akan dapat pasangan atau aku pasanganmu? Hahaha
Kita harus sama-sama saling menguatkan ya:) Kalo kamu ada apa-apa cerita saja ke aku tapi kalo kamu gamau cerita yaa yaudah gapapa.

Papa kamu ngucapin selamat ulang tahun dari Surga. Jangan bersedih ya Jejen. Aku sama kamu terus kok. Ada telinga aku yang selalu siap mendengar ceritamu. Ada mulutku yang siap selalu memberi saran kepadamu. Ada tanganku yanh selalu siap memegang erat tanganmu. Ada bahuku yang selalu siap untuk kamu jadikan tempat bersandar. Ada dadaku yang siap menampung air matamu. Ada hati aku yang selalu siap kamu singgahkan dan kamu tempati. Jadikan aku sebagai rumahmu, tempat kamu bercerita, menangis, meluapkan emosimu.

Aku akan berusaha selalu ada untuk kamu. Selamat ulang tahun sekali lagi Jejen, wanita yang amat sangat tangguh :)

Alfa sayang Jejen

Aku menangis membaca surat ini. Apalagi di bagian "Papa kamu ngucapin selamat ulang tahun dari Surga."

Aku langsung teringat papa. Papa tak disini lagi denganku. Aku pasti sangat sedih sekarang tapi aku berusaha untuk tidak terlalu larut. Aku tertawa ketika membaca bagian "Alfa sayang Jejen" . Sumpah demi apa pun aku benar-benar tertawa. Menurutku ini lucu.

Dengan senggugukan aku melipat kembali kertas itu dan memasukkannya ke dalam amplop. Aku menyimpannya di balik meja belajar. Aku terus tersenyum melakukan itu sampai aku memandangi dot bayi pemberian Alfa. Aku memutuskan untuk mencucinya terlebih dahulu lalu menggunakannya.

Seriously, aku minum melalui dot bayi ini.

***

Hari ini aku sekolah seperti biasa. Dengan pelajaran yang sama seperti hari kamis sebelumnya. Dengan pelajaran Penjaskes yang menjadi pembuka pembelajaran hari ini.

Kamu dan BandungWhere stories live. Discover now