26 : Tak hadir

327 41 0
                                    

Aku meraih ponselku yang terletak di atas nakas. Mencari nama Moza di kontakku dan.. dapat.

Jejen : Za, gue ijin ga masuk. Bikinin surat sakit dong

Moza : lo masih sakit? Okeoke gue bikinin

Jejen : hooh:( yauda makasi yak

Aku mematikan ponselku dan meletakkannya kembali di atas nakas. Aku memutuskan untuk kembali tidur saja.

***

Aku baru bangun pukul 11.13 WIB, rasanya badanku semuanya sakit sekali. Aku meringis kesakitan saat aku menggerakkan leherku. Kemudian aku duduk dan yang aku lihat sekarang ruangan ini bergerak memutariku.

Aku mencoba menstabilkan kondisiku dengan memukul-mukul kepalaku.

"Sshhh.."

Aku berusaha bangkit dan berjalan ke dapur. Aku ingin minum sekarang ini karna aku benar-benar sangat haus setelah tidur dengan waktu yang cukup lama. Aku menyusuri rumah, berjalan sambil memegangi tembok.

Aku mengambil minum dan duduk di kursi. Napasku terasa sangat sesak, mungkin ini karna aku habis berjalan. Aku diam duduk menunggu sesakku membaik.

Aku merasa cukup membaik, aku berdiri dan berjalan pelan. Aku harus melakukannya sendiri, bang Julian sedang bersekolah.

"Aw.."

Aku sedikit kehilangan keseimbanganku, akibatnya lenganku tergores ujung meja yang lumayan tajam. Lenganku sekarang sedikit berdarah, aku langsung mengusapnya kasar. Aku sedikit meringis ketika merasakan pedih di lukaku.

Aku kembali berjalan masuk ke kamar dan menjatuhkan tubuhku di kasur. Aku hanya bisa berbaring sekarang. Benar-benar lemah.


***

Aku membuka mataku setelah berjam-jam tidur di kamar. Aku melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Ah bang Julian pastinya sudah pulang.

Aku memaksa untuk berjalan keluar kamar. Lama kelamaan aku juga merasa bosan berada di kamar terus. Aku memutuskan untuk pergi ke ruang keluarga yang ternyata ada bang Julian sedang menonton televisi.

"Jam berapa lo nyampe rumah tadi?" tanyaku

"Ah, kepo banget lo," acuhnya masih tetap fokus menonton televisi. Aku menghela napas panjang. Kemudian aku berjalan ke dapur untuk mengambil minum.

"Lo ngapa dah? Lemes banget gue liatin," tanya bang Julian

"Ah, kepo banget lo," balasku sarkastik

Bang Julian memutar bola matanya malas dan aku hanya tertawa saja. Aku merasa puas sekarang, skor sementara 1-1.

"Bang, tadi di sekolah ga ada gitu yang nyariin gue? Siapa kek," ucapku

"Mana ada yang mau nanyain elo, sampah sekolahan," hinanya

"Sembarangan banget si monyet!" tukasku

"Dah ah, gue mau ke kamar. Ogah gue disini, gatel-gatel mulu bawaannya ni badan," ucapku sambil berjalan meninggalkan ruang keluarga

"Itu lo belum mandi goblok!" teriak bang Julian

Sementara itu, aku sudah berdiri di ambang pintu kamarku. Aku masih bisa mendengar teriakan bang Julian dengan jelas.

"Bener sih gue belum mandi," gumamku

Ah, aku menggelengkan kepalaku cepat kemudian melanjutkan masuk ke kamar. Aku ingin kembali tidur.

***

Aku sekarang terbangun jam 23.00 WIB. Ya, memang ini lah kegiatanku sekarang ini, tidur, bangun, minum. Oh satu lagi, boker. Aku tak mau makan, rasanya pahit sekali. Aku memilih untuk membuat teh hangat untuk mengganti nasi.

Kepalaku masih pusing, badanku juga malah semakin panas. Tapi kubiarkan saja. Aku meraih ponsel yang berada di atas nakasku, aku menggeser layarnya. Tanganku bergerak membuka aplikasi whatsapp, aku yakin pasti sudah banyak pesan yang tertimbun.

Yang pertama kali kubuka adalah sebuah group chat kelasku. Aku ingin tau ada informasi apa yang kira-kira tertinggal olehku. Namun ternyata isi obrolannya hanya pesan-pesan tak berbobot.

Aku membuka pesan yang masuk dari Alfa.

Alfa : jen

Alfa : jen..

Alfa : gimna keadaan kamu skrg?

Alfa : kamu udh makan? Jgn lupa

Alfa : kamu knp ga blg kalo ga sekolah?

Aku menghela napasku setelah membaca beberapa pesan dari Alfa. Aku bingung apa yang aku rasakan sekarang.

Jejen : udh mendingan kok

Jejen : yaa buat apaan kasitau ke lo

Aku tak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan balasan. Selang satu menit ponselku bergetar.

Alfa : jen.. bisa panggil aku dgn sebutan 'kamu' ?

Jejen : ga, ga biasa gue

Alfa : dibiasain ya samaku hehe:)

Apaan ini, aku merasa sedikit sulit untuk menolaknya. Namun aku juga sulit untuk menerima. Aku bahkan bingung aku ini kenapa.

Jangan lupa vote!

Pencet bintang disini
👇

Kamu dan BandungWhere stories live. Discover now