33. Mimpi Sore Hari

695 49 4
                                    

End?

Pagi itu, alam beserta isinya berduka. Lihat saja, mereka juga menangis dengan hujannya. Bumi juga turut prihatin, ditinggalnya seorang wanita oleh seorang laki-laki yang menjadikannya semesta paling sempurna.

"T-taehyung..." lirih gadis itu menatap wajah Taehyung yang pucat pasi. Laki-laki itu tertidur dalam damainya tanpa sebuah senyuman.

Kala itu, ekspresi yang nyaris Andara lihat jika Taehyung sedang bermimpi buruk dan Andara akan segera memeluknya. Lain halnya dengan sekarang, lelakinya sudah damai dalam tidurnya.

Andara mencengkram pinggiran peti dengan kuat. "Pembohong," timpalnya lagi.

Pembohong, dia membohongi Andara untuk tetap hidup menanti jagoan. Lantasnya sekarang, pergi duluan tanpa pamit.

"Aku ingin menyusul," gumamnya, membuat Hanaya menoleh dan memeluknya erat.

"Tidak! Aku hanya punya kau dan Yonggi. Kau putriku, jangan tinggalkan aku lagi putriku..." pinta Hanaya dengan lantang menentang ucapan Andara yang ingin menyusul.

"A-aku tidak sanggup Eomma...."

Hanaya terus menggelengkan kepalanya. "Tidak putriku...tidak..." Hanaya menjadi lunglai dan ditahan oleh Yonggi.

"Kembalikan Taehyung padaku, ku m-mohon..." Andara menjatuhkan lututnya di lantai yang dingin itu.

Baik, bayangan senyuman Taehyung di pagi hari mengelilingi pikirannya. Jas hitam yang dipakai saat akan bekerja juga menemani Taehyung di dalam peti itu. Sungguh, wajah pucat pasi itu tidak sanggup lagi untuk Andara lihat.

"J-jagoan...t-taehyung...bayi kita. K-kumohon! Tuhan kembalikan suamiku, tolong dengarkan p-permintaan dari seorang i-ibu s-sepertiku hahhhh!" Teriak Andara histeris sambil menariki rambutnya sendiri.

Seokjin memeluk Andara dan menahan tangan gadis itu. "Taehyung mencintaimu...." Seokjin mengelus punggung Andara yang bergetar hebat. Terlebih lagi, bahunya yang naik turun meluapkan emosinya.

"A-aku ingin suamiku....hiks.."
Tangisnya pilu, membuat semua orang di sana menundukkan kepala merasa iba.

"Nuna."
"Eonni..."
Ucap Jungkook dan Ningning bersamaan...
Mereka juga menangis menatap sedih pada kakak perempuan mereka itu.

"T-tolong kembalikan T-taehyungku...aku tidak sanggup tanpanya tuhan...ku mohon..." lirihnya lagi dengan suara yang semakin kecil di akhir.

Di dada Seokjin dia terus bersimpuh meminta Taehyung kembali. Tapi, takdir hanya takdir. Semua sudah ada sesuai janji.

Berlalu begitu saja, sampai Andara berpijak pada tanah yang begitu basah. Hujan turun selebatnya ikut menunduk menatap kepergian Taehyung.

Perlahan peti itu masuk ke dalam liang lahat, dan sekejam itulah pisau tajam menyayat hati Andara. Tidak sanggup, rajanya meninggalkannya.

Laki-laki yang menjadikannya semesta pergi begitu saja tanpa mendatanginya sebentar.

"T-tidak...Taehyung aku mencintaimu...tolong j-jangan pergi....hiks.."
Andara membiarkan lagi air mata derasnya lolos menjalari pipinya.

"Dia pergi...rajaku pergi....kebahagianku hilang...t-tidak." Andara menggeleng-gelengkan kepalanya saat peti itu semakin waktu tertimbun tanah.

Disana suaminya terbaring kaku, disana Taehyung tertidur sendirian. Di sana suaminya kedinginan dan di sana tempat peristirahatan terakhir Taehyung.

Tidak ada lagi laki-laki tulus yang selalu menciumnya setiap pagi. Tidak ada lagi laki-laki nakal yang malas mandi. Tidak ada lagi laki-laki pencemburu yang protes padanya. Tidak ada lagi suami yang mengomeli saat ia makan sosis bakar dengan saus kacang pedas.

Atau tidak ada lagi si rambut gondrongnya. Biasanya akan ada yang setiap bulan meminta untuk dicukuri ketiak dengan manja. Akan ada dimana dia menjadi laki-laki yang selalu sigap mengawasi istrinya. Ada juga dimana laki-laki itu menjadi seperti bayi besar kesayangan Andara.

Biasanya dia akan mengecek kamar jagoan dengan berulang kali untuk memastikan ruangan itu tetap bersih dan aman. Dia sudah siap....ya, dia sudah siap menunggu kehadiran jagoan sebelum kecelakaan itu terjadi.

Tep!
Andara membuka matanya dan menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih. Dirinya tertegun dengan apa yang terjadi, seluruh permukaan wajahnya basah oleh air mata.

Dirabanya perut yang masih buncit dan mencoba mendudukkan pantatnya sebisa mungkin. Dia mendapati tubuhnya terbalut kaos Taehyung yang super gede.

Ada apa dengannya? Apa yang telah menimpanya sekarang? Taehyung sudah meninggal dan dia merindukan Taehyung sehingga memakai kaos Taehyung yang kedodoran di tubuhnya.

Cklek!
Pintu terbuka.

"Sudah bangun?" tanya Taehyung yang berusaha membawa boneka thomas dengan satu tangannya. Satu tangan yang lain sedang di gift karena tulang sikunya bergeser akibat sebuah kecelakaan.

"T-taehyung?"

"Ada apa? Youngjae Oppamu memberi boneka thomas ini sebagai permintaan maaf."

Andara masih bengong mencerna semuanya. "A-apa ini? Apa aku mimpi sekarang?" Satu tetes air mata Andara turun begitu saja.

"Hey sayang ada apa?" Taehyung menjatuhkan boneka thomasnya di atas karpet dan memeluk Andara yang tangisannya pecah.

"I-ini mimpikah? Terasa nyata. Aku tidak ingin bangun! Taehyung datang ke mimpiku, bawa aku bersamamu Taehyung hiks..." Andara memeluk leher Taehyung erat-erat. Pelukan itu terasa nyata baginya.

"Hey ada apa? Ini bukan mimpi. Itu akibatnya jika tertidur di sore hari, membuatmu linglung." Taehyung menggigit bahu Andara.

"Aw!" erang Andara merasa sedikit sakit bahunya di gigit Taehyung. Dia melepaskan pelukan pada leher suaminya.

"A-apa di alam mimpi juga bisa merasakan sakit?" tanyanya serius.

"Kau ini bicara apa? Tadi kan kita baru pulang membeli stok bakso di minimarket dan kau tertidur memakai bajuku. Coba ceritakan apa yang membuatmu linglung begini?" Taehyung mengusap pipi Andara dan menciumnya.

"Membeli bakso? Minimarket?"

Drap!
Andara tersadar dari kelinglungannya. Ia kembali berputar pada ingatannya kemarin. Taehyung yang menjalani operasi kecil yang tidak berbahaya. Namun, tangannya di gift selama satu bulan untuk masa pemulihan. Berakhir dia tersadar dan Youngjae yang meminta maaf pada Andara.

Sudah dua minggu setelah kejadian itu, bahkan Taehyung sudah lupa dengan operasi didekat kepalanya.
Tadi pagi saja, mereka berdebat pasal membeli bakso merek apa yang akan di beli. Berakhir Andara yang menjambak rambut Taehyung karena kesal dan Taehyung yang meremas pantat Andara karena geram.

Baik, otak Andara sudah kembali normal.

"Huaaaa!!! Taehyung aku mencintaimu!" Andara menghambur ke arah Taehyung membuat Taehyung hampir terlentang ke kasur.

Tangan kaananya memeluk tubuh Andara. "Hey kenapa?"

"Aku mimpi kau meninggalkanku! Kau tertidur di dalam peti dengan wajah pucat...hiksss...kau terkubur dalam tanah...huahhhh!!" Andara terus menangis sejadinya.

"Astaga, makanya jangan tidur di saat senja. Jadi, mimpimu aneh begitu. Bagaimana jika itu bener-"

"Tidak! Tidak! Kau tidak boleh meninggalkanku! Tidak boleh!" Andara terus menguasai tubuh Taehyung dengan pelukan paling erat yang pernah ada.

"Astaga, perut gemoymu ini apa tidak sesak memelukku seperti ini?"

"Tidak!" ucapnya lantang dan mantap.

Tolong jaga Una dengan baik selanjutnya. Tentu saja pesan itu untuk Haya Taehyungku - jagoan kecil.

NO.

🌼🌼🌼

Jangan lupa bahagia.

13 Desember 2020
Peachy Nam 🖤

Marriage Life Season 2 | KTH Euphoria [✔]Where stories live. Discover now