35. Ketuban Pecah?

848 48 0
                                    

Kehidupan baru segera hadir, cinta mereka semakin lama semakin kuat.

"Eomma dan Ahjumma kemana?" Taehyung meletakkan tisu besar di dekat Andara dan membantu gadis itu mengelap vaginanya yang semakin basah.

"Ke pasar. Taehyung handuknya juga basah sekali, apa ketubanku pecah? Tapi di jadwal satu minggu lagi," cemas Andara. Benar saja, handuk yang tersampir di bawah pantatnya sudah basah sekali.

Taehyung yang sedang membantu Andara mengelap vaginanya menjadi berhenti dan menyentuh handuk itu. "Apa yang tadi pagi kau lakukan?" Taehyung mengangkat baju Andara sampai ke atas perut.

"Hanya mules, aku jadinya buang air besar, tapi sekarang rasanya mules lagi."

"Astaga, kenapa tidak bilang padaku?"

"Aku kan tidak tahu." Andara membuang tisunya ke dalam tempat sampah di bawah tempat tidur.

"Aku ke belakang dulu, mau menyuruh pak Seo menyiapkan mobil."

"Baiklah..."

Taehyung lalu berlalu keluar kamar dan mencari pak Seo di halaman belakang.
Andara yang sudah mules malah semakin mules.

"Haduhhhh, apa jagoan sudah ingin keluar sekarang, ya? Una takut sayang...." Andara mengelus perutnya berulang kali untuk menenangkan perasaannya sendiri.

Lambat laun, cairan di vaginanya semakin banyak keluar. "Oohhh tidak....Taehyung! Taehyung! Tolong aku! Sepertinya Ketubanku pecah! Tolong! Taehyung!"

Taehyung segera datang menghampiri Andara dengan terengah-engah, raut wajahnya juga khawatir dan shock.

"Astaga! Tuhan! Kita akan segera ke rumah sakit." Taehyung sudah ingin menggendong Andara tapi di tahan oleh Andara.

"Kolorku mana?"

"Tidak usah pakai, tidak ada waktu Una."

"Tidak bisa, jika ada yang melihat vaginaku bagaimana?" Protesnya, padahal perutnya juga mules.

"Siapa yang peduli dengan vagina seseorang yang akan melahirkan."

"Ada! Aku peduli! Masa aku tidak pakai kolor."

Taehyung mengusap wajahnya kasar dan berlari ke arah lemari pakaian miliknya dan Andara.

"Bukan yang itu! Itu mana muat, kolor hamilku Tae!" pekiknya saat Taehyung mengangkat kolornya yang biasa ia kenakan sebelum hamil.

"Lalu yang mana?"

"Yang lebar di depannya...aduh perutku semakin mules..." lirihnya tak karuan.

"Ohhh ini, dapat."

"Yang warna putih Tae, jangan warna lain!"

"Astaga apa bedanya!"

"Tidak cocok dengan warna bajuku!"

"Siapa yang peduli dengan warna kolormu, sama saja yang penting pakai kolor."

"Tidak! Jika ada yang melihat atau dokternya nanti menarik bajuku, membuatku malu. Apalagi bajuku putih masa kolorku warna kuning."

Taehyung menahan geram. "Jagoan maafkan Unamu yang sangat recok itu," gumamnya pelan.

Taehyung dengan cekatan memakaikan kolor Andara. Dirinya lalu mengangkat Andara hati-hati dan di bawa menuju mobil.

Saat diperjalanan, Andara yang berada di dalam pangkuan Taehyung mengeluarkan banyak keringat. Dia menahan sakitnya dalam-dalam.

Taehyung yang menyadari semakim cemas. "Pak Seo, apa bisa lebih cepat lagi, Andara semakin pucat pasi dan kesakitan."

"Tuan, maaf...di sana sepertinya ada yang kecelakaan. Aku rasa kita harus berjalan kaki untuk melewati kerumunan orang-orang itu."

"Ya sudah, bantu aku pak untuk membuka pintunya."

Taehyung pun keluar dari mobil. Untung saja Andara pakai kolor, batin Taehyung.
Pak Seo berteriak agar orang-orang memberi jalan untuk Taehyung.

"Tolong minggir, nyonya kami akan segera melahirkan," ucap Pak Seo membuat kerumunan orang-orang menoleh pada pak Seo.

Lalu, seseorang menyaut dengan berteriak juga. "Hey! Tolong carikan taksi, beri jalan! Nona itu butuh bantuan sekarang. Kemana suaminya? Masa tidak mendampingi istrinya."

Taehyung tercengang mendengar ungkapan orang tersebut. Setelahnya ia sadar, bahwa dirinya dengan rambut yang super gondrong berantakan, kaos putih pendek dan celana coklat pendek beserta sandal swallow yang menemani dirinya. Persis, seperti tukang kebun rumahan.

Baru saja hendak protes, Andara meremas bahu Taehyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baru saja hendak protes, Andara meremas bahu Taehyung. "T-Taehyung...apa masih lama? R-rumah sakitnya masih j-jauh?" tanyanya dengan mata yang terpejam.

"Pak Seo tunggu saja mobilnya, aku akan membawa Andara pergi." Taehyung mencium dahi Andara pelan. "Sabar sebentar ya, kita akan segera sampai." Taehyung melewati kerumunan dan membawa Andara dengan sedikit mempercepat langkahnya karena tidak ada taxi yang dijumpai.

"S-sakit....sakit....."

"Sebentar sayang...." Taehyung hampir menangis melihat bibir Andara bergetar menahan sakit.

"T-tae perutku perih, rasanya vaginaku semakin membengkak....s-sakit...."

"Tolong tahan sedikit lagi....kita akan sampai," ucap Taehyung berulang kali memberi janji.

Langkah kakinya terus berjalan membawanya sampai ke persimpangan lampu merah. Sebuah mobil silver menurunkan kaca mobilnya.

"Taehyung!" teriak Taeyong membuat Taehyung menoleh.

"Yong! Andara..."

Taeyong langsung keluar dari mobil dan membuka pintu mobil penumpang. "Cepat masuk! Lihat Andara sudah pucat sekali."

Taehyung merasa lega bertemu Taeyong yang membantunya. "Terima kasih."

Taeyong membawa mobilnya melaju ke arah rumah sakit dan dia menekan call pada telpon genggamnya. "Mommy....tidak bisa jemput sekarang. bawa David ke rumah sakit ya. Jagoan Taehyung dan Andara sudah siap melihat dunia."

Dia akan menjadi alasan kenapa kedua semestanya saling terikat.

🌼🌼🌼

Jangan lupa bahagia.

13 Desember 2020
Peachy Nam 🖤

Marriage Life Season 2 | KTH Euphoria [✔]Where stories live. Discover now