Bolos

388 293 111
                                    

"Sehat-sehat lo di sana,Bang," serempak anak-anak brave teenager memeluk Genta secara bergantian.

"Gue tunggu kepulangan,lo." Ucap Rian yang di balas senyuman oleh Genta.

"Aksa," panggil Genta. "Jangan lupa!"lanjutnya menatap Aksa penuh harapan.

"Lo tenang aja,"balas Aksa santai.

Sepulang dari Danau,Genta dan Kayla memilih ke basecamp agar Genta bisa berpamitan dahulu kepada semua teman-temannya.

Suasana basecamp kali ini benar-benar sedikit mellow setelah mengetahui bahwa Genta akan kembali ke Jerman. Anak-anak yang biasanya selalu ceria kini ikut terbawa suasana.

Setelah merasa sudah benar-benar selesai, Genta langsung mengajak Kayla untuk pulang.

Kini Kayla dan Genta sudah berada di dalam mobil. Mereka sedang di dalam perjalanan untuk menuju rumah Kayla.

"Genta,"panggil Kayla.

"Kenapa,Kay?"tanya Genta melirik Kayla sekilas, setelah itu Genta kembali mengarahkan pandangannya ke depan untuk fokus menyetir.

"Jangan lama-lama ya di sana," lirih Kayla.

"Iya, aku janji setelah kuliah aku selesai aku bakalan langsung pulang."jawab Genta dengan pandangan tetap ke depan.

Mendengar jawaban Genta membuat Kayla sedikit tenang. Kayla mengulurkan jari kelingking nya ke arah Genta. Genta menoleh ia mengangkat sebelah alisnya.

"Kamu janji sama aku, apapun yang terjadi kamu gak bakal ninggalin aku," pinta Kayla serius.

Ntah mengapa Kayla tiba-tiba ingin membuat janji seperti itu dengan Genta.  Sebenarnya Genta juga merasakan hal yang sama dengan Kayla, hatinya sangat risau ingin meninggalkan Kayla.

"Aku janji," balas Genta menautkan jari kelingkingnya kepada jari kelingking Kayla.

Kedua matanya bertemu. Mereka berdua saling bertatapan dengan penuh kasih sayang.

Genta tersenyum," aku juga janji, apapun yang terjadi kita harus selalu bersama." Ucap Genta yang di balas anggukan serta senyuman oleh Kayla.

"Janji?"

"Janji."

**

"Yang mana,yah." Gumam Ana sembari memegang dua gaun yang berada di tangannya.

Sedari tadi Ana sibuk memilih pakaian yang katanya akan dia pakai ke acara ulang tahun Aldi. Sudah hampir satu jam dia mengacak-acak lemari. Yang lebih parahnya, Ana bukan mencari baju di lemari miliknya melainkan di lemari pakaian milik Mia.

Mia menghela nafasnya sebal. Kini seluruh pakaian miliknya keluar dari tempat semestinya pakaian itu berada.Ada yang di ranjang,di sofa,bahkan sampai berserakan dilantai. Tidak hanya itu, bahkan Ana tidak segan untuk menginjak pakaian yang bersih itu seperti orang yang tidak berdosa. Sungguh, Ana ini benar-benar minta di rasengan.

Sebenarnya Mia sudah melarang Ana agar dia tidak membongkar lemari miliknya, bahkan Mia sempat menguncinya. Namun, asal kalian tahu tadi Ana merengek hingga berguling-guling di lantai.

Bukannya kasihan,Mia malah jijik melihat Kelakuan Ana yang terlihat seperti orang gila.

Bisa-bisanya Aldi menyukai Ana yang modelnya seperti orang kurang waras ini.

Sebenarnya Mia tidak peduli jika Ana sampai berguling-guling dilantai atau bahkan jika dia ingin terjun dari jurang pun rasanya Mia dengan senang hati mempersilahkan Ana agar segera melompat.
Namun hal yang membuat Mia akhirnya menyerah adalah karena suara rengekan serta tangisan Ana yang terdengar seperti ledakan bom. Jika Mia membiarkan Ana seperti itu lebih lama lagi bisa-bisa apartemen ini hancur hanya karena suara Ana.

❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें